Butuh Uluran Tangan, Remaja Cacat Sejak Lahir di Pemalang, Terima Bantuan Dari WPSP dan 234 SC Pemalang

Sosial285 Dilihat


Reformasiaktual.com//Pemalang- Muhammad Wazir (37), warga Dukuh Cilebak Desa/Kecamatan Randudongkal, mengalami cacat fisik sejak lahir, mendapat bantuan berupa bahan pokok dari Tim relawan Wartawan Peduli Sosial Pemalang (WPSP) dan 234 SC Pemalang. Selasa (27/9/2022).

Muhammad Wazir, selama ini dirawat oleh bibinya Dairoh (52) saudara orang tuanya, dan kondisinya pun sangat memprihatinkan hanya bisa terbaring lemas dikasur ruang tamu rumah bibinya.

Setelah mengetahui kondisi Muhammad Wazir, kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Akhirnya tim relawan yang mengatasnamakan Wartawan Peduli Sosial Pemalang (WPSP) dan 234 SC Pemalang langsung menyambangi dan menyerahkan bantuan untuk meringankan biaya hidup remaja tersebut.

Ketua WPSP, Yogo Darminto, S.Pd. menyebutkan, sehari yang lalu mendapatkan informasi dari salah satu rekan kita sesama insan pers, bahwa ada salah satu warga Dukuh Cilebak mengalami cacat fisik dengan kondisi ekonomi sangat memprihatinkan mengeluhkan keperluan dan perlengkapan untuk remaja tersebut, hingga diberikan alamat sehingga bisa sampai ke tempat ini.

“Selama ini biaya untuk kebutuhan remaja tersebut, seperti pampers makanan tambahan, dan kebutuhan sehari-hari dari hasil jerih payah pamannya (suami bibinya) yang bekerja sebagai pekerja serabutan, sehingga untuk memenuhi kebutuhan seperti untuk kebutuhan makan dan pempers tidak cukup,” kata Yogo.

Lebih lanjut Yogo Darminto, juga akan mendorong pemerintah desa dan pihak terkait yakni BAZNAS dan dinas Sosial kabupaten Pemalang segera bisa membantu kesulitan ibu Dairoh dan Muhammad Wazir.

“Kami dari Wartawan Peduli Sosial dan Ormas 234SC Regwil Pemalang, sangat prihatin atas apa yang di alami Muhammad Wazir dan ibu Dairoh, mari untuk rekan – rekan dan masyarakat kabupaten Pemalang kiranya bisa turut serta memberi bantuan atau uluran tangan kepada M. Wazir dan ibu Dairoh dengan harapan agar beban hidupnya bisa terbantu,” tuturnya.

Sementara Dairoh, bibi Muhammad Wazir mengatakan, ia dan suaminya sudah merawat Muhammad Wazir sejak usia 5 tahun saat kedua orang tuanya meninggal dunia. Ia menjelaskan bahwa Muhammad Wazir sempat memiliki rumah dari orang tuanya akan tetapi karena rumahnya terbakar sejak 4 tahun yang lalu.

“Dulu  selepas orang tuanya meninggal sempat dirawat oleh bibinya, akan tetapi bibinya meninggal dan sekarang ikut bersama saya,” ungkap Dairoh.

Untuk sehari-hari Muhammad Wazir ditanggung oleh bibinya. Kebetulan suaminya juga merasa kasihan dan mau ikut merawatnya  walaupun penghesalinnya sebagai pekerja serabutan kadang tidak mencukupi untuk sehari-hari. Selain kebutuhan makan juga yang pasti adala pempers untuk menggantinya setiap hari. 

“Saat bulan Suro sering dapat bantuan, juga bantuan atas nama Ibunya yang sudah meninggal tetapi sekarang tidak dapat BLT lagi,” tuturnya.

Dairoh menjelaskan, bahwa Muhammad Wazir mengalami cacat sejak lahir, kondisi tubuhnya  lengkap. Namun ia hanya bisa berbaring dan menggerak-gerakan badannya saja, bicaranya hanya sebisa saja. Ia dan suaminya dengan tulus merawat dengan segala keterbatasannya.

Sementara Ali, Kepala Dusun Cilebak, yang hadir itu pun menyampaikan terima kasih atas kehadiran rekan – rekan dari Wartawan Peduli Sosial Pemalang 234 SC atas apa yang sudah di berikan kepada warganya yakni Muhammad Wazir dan Ibu Dairoh, semoga dapat sedikit meringankan beban mereka.

“Memang apa yang di alami saudara kita Muhammad Wazir ini sangat memprihatinkan, sampai saat ini jauh dari perhatian dan uluran tangan. Saya berharap pemerintah desa, pemerintah daerah melalui dinas terkait dan BAZNAS bisa hadir memberikan bantuan untuk Muhammad Wazir dan ibu Dairoh. Kita sama – sama melihat rumah inipun sangat kecil dan tidak layak huni, dan ibu Dairoh saja masaknya masih pake kayu bakar,” terangnya.

(UsM-RA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *