Reformasiaktual.com//Makassar(Sulsel) – Persit Kartika Chandra Kirana merupakan sebuah organisasi istri TNI AD, yang diharapkan bisa turut membantu mensukseskan program pemerintah yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan dan derajat kesehatan masyarakat. Salah satunya, menurunkan angka stunting di Indonesia.
Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XIV/Hasanuddin Ny. Desi Totok Imam ketika ditemui awak media, Selasa (11/10/2022) mengatakan, Persit harus mampu menjadi support sistem dan contoh yang baik bagi masyarakat.
Menurut Ny. Desi Totok, semua hal harus dimulai dari lingkungan Persit itu sendiri. Olehnya, terkait upaya penurunan stunting, Persit telah menggandeng sejumlah pihak, seperti BKKBN untuk memberikan arahan dan edukasi kepada seluruh anggota Persit Hasanuddin.
“Kita gandeng BKKBN untuk memberikan arahan dan edukasi kepada seluruh Persit. Karena semua harus dimulai dari lingkungan kita sendiri dulu baru kemudian keluar. Persit harus menjadi support sistem dan contoh yang baik bagi masyarakat sekitarnya.
Pengetahuan terkait stunting harus dimiliki Persit untuk kemudian bisa mengedukasi masyarakat. Demikian pula dengan contoh yang baik tentang mendidik anak, pola hidup yang sehat, dan soal gizi. Sehingga kita berharap upaya seperti ini mampu memberikan kontribusi bagi penurunan angka stunting,” Tuturnya.
Lebih lanjut, Ny. Desi mengatakan pengukuhan sebagai Bunda Anak Asuh Stunting (BAAS) memiliki makna besar terhadap amanah yang diemban.
“Persit itu bagian dari masyarakat. Sehingga peran yang dijalankan, terkait bagaimana kita berusaha agar masyarakat bisa merasakan kesejahteraan dan peningkatan derajat kesehatan. Kita berharap seluruh program pemerintah bisa berjalan baik dan lancar.
Kunjungan yang kita lakukan ke Korem, menjadi bagian dari sosialisasi dan edukasi kepada seluruh persit. Walaupun di lingkungan kami tidak ada ditemukan anak stunting, tetapi dalam setiap pertemuan, himbauan untuk tetap menjaga kesehatan dan memanfaatkan layanan posyandu terus dilakukan. Kita berharap seluruh persit yang ada bisa memberikan pengaruh baik bagi lingkungan sekitarnya,” Jelas Ny. Desi.
Untuk diketahui, dari data BKKBN, angka stunting secara nasional masih berada pada posisi 24,4 persen. Dan Sulsel, menjadi provinsi yang angka stuntingnya berada di atas angka nasional, yaitu 27,4 persen ditl tahun 2021 lalu. Hal ini menjadi perhatian serius pemerintah. Oleh sebab itu, upaya pencegahan dan penurunan stunting terus dilakukan, salah satunya melalui peran TNI dan Persit.
(*Zul)