Reformasiaktual.com//MEDAN-Ketua Umum Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Islam Sumatera Utara Ahmad Daud menyebutkan, Diskusi Moderasi Beragama yang diikuti oleh generasi muda ini diadakan untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda Islam bahwa sikap moderasi beragama adalah hal yang mutlak agar tidak terjebak pada liberalisme dan ekstremisme.
“Karena negara ini dibangun oleh para ulama yang mentradisikan Islam rahmatan Lil alamin. Dan tugas umat Islam terutama generasi mudanya untuk merawatnya dengan bingkai kedamaian dan sikap moderat serta toleran”, ujar Ketua Umum Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Islam Sumatera Utara Ahmad Daud pada Diskusi Moderasi Beragama di Medan, pada Senin. (17/10/22)
Diskusi Moderasi Beragama dengan tema; Tantangan Merawat Keislaman, Keberagaman dan Kebangsaan itu diikuti oleh sejumlah generasi muda Islam dengan menghadirkan nara sumber Ustadz H Dharma Effendi pengurus bidang Kerukunan Antar Umat Beragama MUI Sumut dan praktisi pendidikan Nida Ulfa MPd.
Ahmad Daud menambahkan, “Dalam merawat keberagaman yakni saling menghormati antar pemeluk umat beragama. Sesungguhnya Islam selalu membawa kedamaian dan ketentraman.
Pada dasarnya masyarakat Sumatera Utara telah melaksanakan moderasi beragama sejak dahulu dan yang sekarang ini hanya mengulang dan mengingatkan agar terus merawat toleransi beragama dengan melaksanakan moderasi beragama”.
“Bukan umat Islam saja yang melaksanakan toleransi beragama dan moderasi beragama tapi semua umat beragama harus merawat dan melaksanakannya”, pungkas aktivis Ormas Islam Sumatera Utara ini.
Sementara itu, narasumber lainnya Nida Ulfa MPd menyebutkan, generasi muda Islam jangan mempertajam perbedaan, karena itu akan menghambat keIslaman akan sulit tercapai.
“Kita sama sama makhluk ciptaan Tuhan. Semua sama di mata Tuhan. Agama manapun tak ada mengajarkan kebencian.
Sebagai pemuda Islam harus berpendidikan dengan baik dan jadilah menjadi tauladan”, sebut Nida Ulfa.
Ketua Umum Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Islam Sumatera Utara Ahmad Daud foto bersama dengan nara sumber dan peserta Diskusi Moderasi Beragama di Medan.
(Ronal/Rizki)
