Reformasiaktual.com//MAJALENGKA- Keprihatinan Kepala Desa Mirat Asep Sumekar atas kondisi jembatan yang terlihat sudah tidak layak untuk digunakan membuat dirinya tak lelap tidur, bahkan terkadang ia selalu dihantui rasa takut yang cukup luar biasa, yang terkadang selalu membayangi dalam benak pikirannya. saya merasa khawatir manakala ketika terjadi apa-apa apakah pihak pemerintah akan ikut bertanggung jawab. tentunya yang paling banyak disorot pastinya pemerintah desa kan, Ungkapnya kepada media saat dikonfirmasi diruang kerjanya belum lama ini kepada Media.
Ditambahkannya jembatan ini kalo melihat dari bagian kontruksi khususnya di bagian bentangan jembatan secara kasat mata juga sudah terlihat beberapa pergeseran, (bergelombang) maklum jembatan ini dibangun pada tahun 1999 sesuai dengan tulisan yang tertera di bok jembatan. Tuturnya…
Ditambahkannya bahwa Jembatan yang menghubungkan antara RW 7 Dusun Mekar saluyu dengan RW 8 Dusun Pasir Endah. Jembatan jenyeberangan ini yang lebih populer dengan istilah sebutan oleh warga sekitar adalah Jembatan Peuntas adapun untuk panjang bentangan jembatan ini mencapai kurang lebih sekitar 52 meter,
Adapun langkah-langkah yang sudah ditempuh oleh pemerintahan Desa Mirat untuk menyikapi masalah tersebut kepala Desa sudah mengajukan Proposal ataupun Permohonan dan hal tersebut sebetulnya sudah 3 tahun yang lalu kita bahas dan masuk dalam Musrenbang dan menjadi salah satu sebagai prioritas utama. Namun sampai dengan saat ini kok kenapa tidak ada pengalokasian anggaran untuk kegiatan pembangunan Jembatan tersebut. Tandasnya….
Sementara saat media menjumpai salah seorang warga (SR) 45 Tahun warga dusun pasir edah, yang kebetulan melintas dijembatan tersebut menyampaikan bahwa Harapan kami sebagai warga masyarakat Desa Mirat, kepada pihak pemerintah pusat ataupun daerah kabupaten Majalengka untuk betul-betul Memperhatikan atas kondisi jabatan yang kami anggap ini sudah tidak layak pakai, dan kamipun sebagai warga yang menggunakan jembatan ini merasa was-was dan cemas dan juga kadang kami merasa terancam atas keselamatan kami Pk, kalau melintas dijembatan ini.
Coba bapak lihat sendiri kondisi jembatan ini sudah leak-leok (turun naik) begitu Pk, Ungkapnya dengan nada haru…..
Ditambahkanya memasuki musim penghujan dengan siklus yang boleh dibilang ekstrim jadi kami sangat khawatir sekali pak, dan kami berharap kepada semua pihak untuk segera melakukan perhatian direhabilitasi yang lebih fokus dan benar-benar berpihak kepada masyarakat. Pungkasnya…
Sampai dengan saat berita ini dimuat, Reformasi Aktual belum meminta tanggapan baik dari pihak Muspika Kecamatan Leuwimunding ataupun pihak-pihak terkait, atas peristiwa yang memprihatinkan ini. (ABG)