Reformasiaktual.com// Kab.Selayar( Sulsel )-Kapal Tugboat (TB) Mitra Anugera II dan Tongkang : FF.A3.08 dengan kapasitas GT : 258 yang dinakhodai oleh Bahri asal Kalumpang Desa Tritiro Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba terdampar di Pantai Batupalangka Desa Tambolongan Kecamatan Bontosikuyu Kepulauan Selayar, Senin (06/12/21) sekitar pukul 13.15 Wita siang tadi. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun hingga berita ini diturunkan kapal tugboat itu masih berlindung di Pulau Tambolongan bagian selatan dan menunggu hingga cuaca kembali bersahabat.
Menurut keterangan nakhoda, Bahri saat dihubungi telfon selulernya sore tadi, ia mengaku bersama 9 orang Anak Buah Kapal (ABK) yang berasal dari Bulukumba, Palopo dan Parepare dalam wilayah Propinsi Sulawesi Selatan. Mereka adalah Abd Khalid Hamzah (mualim I), Budi Trisakti Pawan (mualim II), Merson Baso Seebo (KKM), M. Rafli Ade Firmansyah (masinis II), Firmansyah M (masinis III), Irfandi, Fahrianto dan Hamid sebagai juru mudi sedangkan Darmansyah sebagai juru masak.
Bahri juga menyebutkan jika kapal yang dinakhodainya berangkat pada Jumat (26/11/21) dari Mandiodo Kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara dengan tujuan Cirebon Jawa Barat dalam kondisi tongkang sedang kosong. Kapal Tugboat (TB) Mitra Anugera II adalah milik PT Lintas Armada Lima Samudera yang beralamat di Jl Balai Kota III Nomor 62 Kelurahan Pondambea Kecamatan Kadia Kota Kendari Sultra.
Akibat cuaca ekstrim sehingga dengan sangat terpaksa kami berlindung dipantai selatan Pulau Tambolongan sambil memperbaiki mesin kapal yang mengalami sedikit kerusakan. Kondisi tongkang juga lagi kosong. Sebenarnya kami sudah jauh melewati Pulau Selayar akan tetapi karena cuaca buruk, ombak besar dan angin kencang sehingga kita terpaksa putar balik dan mengarahkan kapal untuk berlindung dipulau terdekat.” pungkas Bahri seraya menambahkan bahwa jika cuaca dalam kondisi aman, perjalan dari Mandiodo Konawe Utara ke Cirebon biasa ditempuh selama kurang lebih setengah bulan atau 14 hari sudah tembus. Kapal ini sudah lama beroperasi di Sulawesi Tenggara meskipun pemilik kapal ini berada di Kota Surabaya Jawa Timur.
Sementara itu Kepala Dusun Batupalangka, Syahruddin ketika dikonfirmasi seputar informasi adanya kapal Tugboat yang terdampar diwilayahnya menyatakan,” Kapal Tugboat Mitra Anugera II mulai tampak kelihatan dari arah barat sekitar pukul 13.15 Wita siang tadi. Kamipun belum tahu secara pasti asal kapal ini dari mana dan tujuannya. Sebab hingga saat ini tak satupun dari kru kapal yang bisa ditemui. Sebab ombak besar dan angin kencang yang menyebabkan kita tidak bisa mendekat ke kapal yang jaraknya sekitar 300 meter dari garis pantai selatan Batupalangka.
KepalaDesaTambolongan,Makkawaru juga sudah mengkomunikasikan kepada Kepala Dusun Batupalangka Desa Tambolongan untuk menpasilitasi ke 10 ABK TB Mitra Anugera II yang sedang hampir kehabisan bahan makanan. “Persediaan bahan makanan mereka tersisa untuk dua atau tiga hari kedepan sementara perjalanan ke Cirebon Jawa Barat masih membutuhkan waktu paling singkat sepekan kedepan. Olehnya itu, sebagai pemerintah desa sudah melaporkan kepada Pemerintah Kecamatan dan Kabupaten.” kata Makkawaru kepada Reformasiaktual malam ini.
Sekedar diketahui bahwa kemarin, Minggu (05/12/21) sekitar jam 17.20 Wita sebuah Kapal Layar Motor (KLM) milik Kepala Desa Komba-Komba, Fahri juga mengalami kerusakan mesin disekitar bagian timur Pulau Tambolongan yang sedang membawa pasien tabrakan dari Rumah Sakit Umum Pratama Jampea. Kapal itu dikabarkan berangkat di Ujung Jampea pada jam 07.00 Wita namun ditengah perjalanan antara Jampea dan Tambolongan mengalami kerusakan mesin. Sehingga oleh nakhoda, Fahri menghubungi telfon genggam Kepala Desa Tambolongan, Makkawaru meminta pertolongan untuk menarik kapal miliknya. Sehingga kapal milik Fahri bisa diselamatkan hingga didermaga Kampung Timoro Desa Tambolongan. Setelah dilakukan perbaikan
( Dg Siujung )