Reformasiaktual.com / PURWAKARTA -Berbagai program terus dilakukan oleh pemerintah, terutama dalam masa pemulihan paska pendemi covid- 19. Salah satu program yang dicanangkan dan sedang dilaksanakan adalah ketahanan pangan.
Demikian juga hal ini dilaksanakan di Desa Jatiluhur Kec. Jatiluhur Kab. Purwakarta – Jawa Barat, yang anggarannya dialokasikan dari Dana Desa (DD).
Menurut keterangan Kepala Desa Jatiluhur, Ali Sadikin kepada awak media, pelaksanaan program ketahanan pangan di desanya adalah proses panjang setelah melalui berbagai kajian dan musyawarah.
“Untuk pelaksanaan program ini di desa kami adalah implementasi hasil keputusan musyawarah desa (MusDes) yang sebelumnya sudah kami laksanakan dan melibatkan semua stakeholders yang ada”, kata Kades.
Lebih lanjut masih dalam keterangannya dikatakan bahwa hal ini dimaksudkan agar setiap program yang dilaksanakan termasuk dalam ketahanan pangan ini dapat berkelanjutan dan untuk menanamkan rasa tanggung jawab kolektif sehingga program ini dapat menjadi menjadi embrio kelompok masyarakat yang sadar dan tangguh dalam bidangnya.
“Diharapkan ke depan dengan mekanisme yang kami tempuh sebelum program ini dilaksanakan adalah akan tumbuh rasa tanggung jawab kolektif dari semua pihak, yang pada akhirnya bermuara pada penyelamatan & pengembangan program, juga kami melaksanakan amanat konstitusi yakni Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 Tahun 2021 Tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2022 mengamanatkan serta mewajibkan setiap desa memanfaatan 20 persen Dana Desa (DD) untuk program Ketahanan Pangan Nabati dan Hewani”, lanjut Kades yang terkenal ramah dengan awak media ini.
Masih menurut Kepala Desa bahwa program ketahanan pangan di desanya di bagi dalam sektor hewani dan sektor nabati.
“Sesuai dengan amanat Perpres 104/2001 kami bagi dalam sektor hewani dan nabati. Untuk Hewani kita fokuskan pada pengembangbiakan domba, sementara sektor nabati kita di bidang penanaman tomat, cabe dan ke depan akan kita kembangkan”, tambah Kades.
Sementara itu warga, Ahmad Saepuloh (36) yang dimintai pendapatnya tentang program ketahanan pangan yang dilaksanakan di desa menyatakan kepuasannya.
“Saya selaku warga tentu saja sangat puas dengan keberadaan program ketahanan pangan yang sedang dilaksanakan, dan saya lebih melihat pada desain konsep yang di bangun di mana semua unsur ikut terlibat dalam perencanaan. Jadi pada saat program ini dilaksanakan semua tinggal melaksanakan saja. Dari konsep perencanaannya saja saya selalu warga sangat mengapresiasi”, jelas Ahmad bersemangat.
RN/ DSP