Reformasiaktual.com//Kota Makassar, (Sulsel)– Ketua Forum Multisektor Eliminasi TB Makassar Indira Yusuf Ismail menerima kunjungan Tim Terpadu Koordinasi dan Implementasi Perpres 67/2021 tentang Penanganan TBC dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes), di Puskesmas Tamalate, Kamis (3/11/2022).
Turut hadir mendampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar dr Nursaidah Sirajuddin, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Makassar Andi Mariani, dan Kepala Puskesmas Tamalate dr Rudy L.
Sebagai Ketua Forum Multisektor Eliminasi TB Makassar, Indira Yusuf Ismail berharap tim dari pusat dapat memberikan masukan dan evaluasi terhadap upaya penanganan TB yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar.
“Saya sangat berterima kasih dengan kunjungan ini dan kami berharap ada masukan terkait bagaimana penanganan TB yang telah kita lakukan,” kata Indira Yusuf Ismail.
Upaya penanganan penyakit TB yang dilakukan Pemkot Makassar diakui Indira menarik perhatian pemerintah pusat.
Terbukti, Makassar menjadi satu-satunya kota yang pernah diundang Kemenkes membawakan materi pada Forum Koordinasi TB se-Indonesia.
Untuk itu, Indira meminta seluruh PKM, Kecamatan, Kelurahan, hingga RT/RW membantu percepatan eliminasi TB, khususnya melalui aplikasi Sobat TB.
“Kami optimistis target eliminasi TB 2030, makanya saya meminta PKM untuk meningkatkan pelayanan khususnya bagi penderita TB karena alhamdulillah sekarang masyarakat sudah tidak ragu lagi ke PKM untuk periksa,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang P2P Dinkes Makassar Andi Mariani mengatakan tim dari pemerintah pusat turun melakukan monitoring perihal pelaksanaan Perpres 67/2021 tentang Penanganan TB.
“Kebetulan Makassar menjadi percontohan lokus kunjungan dari Kemenkes, dan Makassar adalah satu dari empat kota di Indonesia yang mempunya Forum Multisektor Eliminasi TB,” ujar Andi Mariani.
Di Forum Multisektor Eliminasi TB, kata Andi Mariani ada lima yang disebut pentahelix yang diharapkan bisa membantu penanggulangan TB di Makassar. Yakni, sektor pemerintah, pelaku usaha, media, akademisi, dan NGO TB.
“Alhamdulillah sekarang ini kasus TB di Makassar terus mengalami penurunan, dan itu cukup terbantu dengan adanya aplikasi TB untuk kita tindaklanjuti,” tutupnya.
(*Zul)