Jadi Irup HUT Ke-51, Bupati Tapsel : KORPRI Harus Jadi Pilar Utama Pemersatu Bangsa dan Negara

Daerah665 Dilihat

Reformasiaktual.com//TAPSEL-Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) H Dolly Pasaribu yang di wakili Pj. Sekretaris Daerah M Frananda menjadi Inspektur Upacara (Irup) pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) yang di gelar di Lapangan Parade Perkantoran Pemkab Tapsel, Jalan Prof Lafran Pane, Sipirok, Selasa (29/11).

Bupati Tapsel yang di wakili Pj. Sekda M Frananda mengucapkan, selamat memperingati Hari Ulang Tahun ke 51 kepada seluruh anggota KORPRI Kabupaten Tapsel. Terima kasih serta apresiasi yang tinggi saya berikan kepada seluruh keluarga besar KORPRI Kabupaten Tapsel, atas sumbangsih dan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara serta daerah selama ini,” ucapnya.

“KORPRI harus menjadi pilar utama pemersatu bangsa dan negara Indonesia, dengan Aparatur Sipil Negara sebagai agen perekat kebhinekaannya,” tegasnya.

Kami ingin KORPRI menjadi organisasi dengan budaya yang penuh inovasi dan kreativitas, yang modern dan efisien, yang melayani dengan jiwa dan semangat pancasila. Bekerjalah sesuai dengan tupoksi saudara, patuhi dan laksanakan SOP yang ada agar jelas dan terukur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, ajak Frananda.

Disamping itu, saya mengapresiasi darmabakti, pengabdian, dan kerja keras seluruh anggota KORPRI dalam melayani masyarakat dan menjalankan roda pemerintahan, terutama dalam 2 (dua) tahun terakhir ini, dimana negara kita yang sedang berjuang dalam menghadapi pandemi Covid-19 sehingga berdampak pada perekonomian nasional.

“Berkat dukungan dan semangat seluruh elemen bangsa, yang salah satunya peran strategis KORPRI, kita sudah mulai pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat dalam membangun perekonomian Indonesia, namun demikian kita semua harus tetap waspada dan senantiasa mawas diri menghadapi segala kemungkinan,” ujar Frananda.

Adapun Tema HUT ke-51 KORPRI tahun ini adalah “KORPRI Melayani, Berkontribusi dan Berinovasi Untuk Negeri”, pada dasarnya KORPRI memberikan pelayanan publik yang lebih menarik, atraktif, kreatif untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat.

Lanjut Frananda, KORPRI merupakan wadah untuk menghimpun seluruh pegawai Republik Indonesia, dalam rangka meningkatkan perjuangan, pengabdian, serta kesetiaan kepada Pancasila.

“Organisasi KORPRI ini sebentar lagi akan bertransformasi menjadi Korps Pegawai ASN Republik Indonesia dengan harapan tetap menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi Aparatur Sipil Negara serta mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa, dan sebagai bagian integral dari pemerintahan,” ungkapnya.

Untuk itu, saya minta agar KORPRI tetap solid sebagai organisasi di dalam kedinasan sehingga aspirasi ASN dapat ditampung, diformulasikan, dan disalurkan secara proporsional dan profesional, pinta Frananda.

Oleh karenanya, KORPRI harus dapat melayani masyarakat dengan sepenuh hati, dengan merubah mindset bahwa ASN bukanlah orang yang harus dilayani tetapi yang melayani seluruh lapisan masyarakat.

“KORPRI juga harus bekerja dengan Ikhlas dan Tuntas, Berintegritas dan Profesionalitas, mampu melahirkan inovasi-inovasi baru dan mencari berbagai solusi atas permasalahan yang terjadi di masyarakat khususnya, sehingga masyarakat merasa terlindungi, terayomi, dan merasa hidup dalam kebersamaan, merasa tidak terasingkan atau terpinggirkan, sehingga keberadaan KORPRI dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkas Frananda.

“Semoga KORPRI semakin sukses, maju, dan junjung tinggi Panca Prasetya KORPRI dan teruslah berbakti untuk ibu pertiwi.”

Usai upacara, Pj. Sekda memberikan cinderamata kepada tiga perwakilan purna bakti ASN Tapsel yakni, Drs. Parulian Nasution, MM, Drs Achmad Buchori, MM dan Yusrawati. Kemudian kepada enam perwakilan penerima satyalancana karya satya 30, 20 dan 10 tahun yakni, Ir. Bismark Muaratua, dan Darwin Dalimunthe, S.Pd sebagai penerima satyalancana 30 tahun.

Lalu Ahmad Ibrahim Lubis, S.Sos, MM dan Hamdy S Pulungan, S.Sos, MM sebagai penerima satyalancana 20 tahun. Chairul Rizal Lubis, ST, MM dan AM Fadhil Harahap, SIP, MH sebagai penerima satyalancana 10 tahun. Setelah itu Pj Sekda juga menyerahkan santunan jaminan kematian (JKM) dari BPJS Ketenagakerjaan kepada ahli waris Istri dari Alm. Muhammad Saleh dan Istri Alm. Maruhum Hot Taufiq masing-masing mendapatkan Rp 42juta. (Humas Tapsel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *