Reformasiaktual.com//JAKARTA – Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengikuti acara Harmonisasi dan Refleksi Kinerja Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun 2022, yang dilaksanakan di Jakarta, Sabtu (17/12/2022).
Dalam kesempatan ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut melalui Bupati Garut menyerahkan penghargaan kepada Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI), Syahrul Yasin Limpo, atas kebijakan alokasi kegiatan dan anggaran aspek prasarana dan sarana pertanian di Kabupaten Garut.
Penghargaan ini diberikan tak lepas dari segala kebijakan maupun program Kementan RI di Kabupaten Garut. Selain dilakukan oleh Bupati Garut, penyerahan penghargaan ini juga dilakukan oleh 14 bupati lain se-Indonesia kepada Mentan RI.
Penyerahan penghargaan ini bukan tanpa sebab, banyak sekali capaian dan kinerja Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) RI dalam mengembangkan pertanian di Indonesia.
Seperti memberikan 20.034 unit alat dan mesin pertanian (alsintan) pra panen kepada kelompok tani se-Indonesia, lengkap dengan kelembagaannya berupa Unit Pelayanan Jasa (UPJA) alsintan, kemudian program taxi alsintan yang diciptakan guna memberikan kemudahan akses petani dalam memiliki alsintan dan mendorong permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian yang mencapai Rp 103 triliun.
Penyediaan sarana irigasi pun tak luput jadi perhatian Ditjen PSP Kementan RI. Bahkan, sebanyak 4.448 unit sarana irigasi melalui rehabilitasi jaringan, irigasi perpipaan, pembangunan embung/dam parit/ long storage dan bangunan konservasi air berhasil didirikan di tahun 2022.
Lalu capaian lainnya adalah penyiapan lahan pertanian melalui optimasi lahan seluas 7.273 hektare (Ha) serta pengembangan food estate yang telah mencapai 62.445 Ha.
Terakhir ada pembangunan jalan tani sebanyak 1.001 unit, relasi asuransi pertanian bagi 236.5558 kelompok tani, penyiapan screen house dan sarana pendukungnya sebanyak 52 unit, hingga pengembangan eduwisata pertanian di Cianjur, Tangerang, dan Makassar yang dijadikan sebagai pilot project nilai tambah serta daya tarik sektor pertanian.
Sementara itu, Mentan RI Syahrul Yasin Limpo, menuturkan jika teknologi saat ini berperan penting guna mendukung aktivitas pertanian, sehingga hal ini juga sejalan dengan pengembangan pertanian moderen menuju model pertanian cerdas atau smart farming.
Guna merealisasikan hal tersebut, imbuh Mentan RI, yang dilakukan pihaknya adalah dengan meningkatkan level teknologi pertanian dan kondisi existing secara selektif dan spesifik.
“”Pertanian Cerdas atau Pertanian Presisi ini merupakan sebuah mekanisme pengelolaan lahan pertanian menjadi jauh lebih produktif dan efisien melalui keterlibatan teknologi informasi,” kata Mentan RI melansir dari siaran pers Kementan RI.
Sementara, Direktur Jenderal (Dirjen) PSP Kementan RI, Ali Jamil, menjelaskan, arah tujuan pengembangan prasarana dan sarana pertanian kedepan diantaranya mengembangkan pertanian modern dan cerdas, meningkatnya indeks pertanaman (IP) dan luas areal produksi komoditas pangan dan pertanian di berbagai agroekosistem.
“Kemudian meningkatnya produktivitas dan efisiensi produksi komoditas pangan dan pertanian, meningkatnya kegiatan ekonomi di berbagai wilayah, serta meningkatnya kinerja manajemen dan tata kelola pengembangan prasarana dan sarana pertanian,” jelas Ali.
Menurutnya, pembangunan pertanian yang maju, mandiri dan modern merupakan langkah terobosan yang sangat relevan untuk memecahkan, mengatasi sekaligus menjadi solusi dari kompleksnya permasalahan maupun tantangan yang dihadapi.
“Untuk mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern memerlukan dukungan penyediaan prasarana dan sarana pertanian untuk kelancaran dan keberhasilan kegiatannya,” tandasnya.
Pian