Reformasiaktual.com//TAPSEL- Wakil Bupati Tapanuli Selatan , Rasyid Assaf Dongoran,MSi melakukan kunjungan berbagi Waktu di awal Tahun 2023 ini , 27 Januari sd 4 Februari 2023 , dengan mengabdikan dirinya Melatih Pemuda Merauke di Propinsi Papua Selatan
Ketika ditanya , kenapa jauh sekali sampai di Papua Selatan , diujung Timur Indonesia , Rasyid mengatakan bahwa dirinya sudah beberapa kali memberikan materi pelatihan pemuda di Sidempuan Tapsel Madina , seperti IMM dan HMI , baik informal maupun formal, juga di propinsi lain. Kali ini saya mendapat permintaan dari Merauke , ya waktu saya juga di awal Tahun ini senggang, kenapa tidak memenuhi permintaan tersebut, kan juga namanya mengabdi pada Indonesia kita ini.
Selain itu pria yang saat ini menjabat Wakil Bupati Tapanuli Selatan ini juga menjalin silaturahmi dengan Persatuan Masyarakat Tabagsel “Saroha” dimana Rasyid diberikan makanan “upa Upa” sebagai doa masyarakat Tabagsel yang berada di Merauke , agar dirinya Kedepan semakin semangat membangun Tapanuli Selatan.
Hari ke-3 di Merauke juga bertemu dan berdialog dengan beberapa Pejabat, seperti PJ Gubernur Papua, Wakil Bupati Merauke, dan Wakil Ketua DPRD Merauke. Tak lupa Rasyid juga beranjangsana ngopi bersama dengan jurnalis pada salah satu Hotel di Kota Merauke.
Ayah 1 putri dan 2 putra ini bercerita kedatangannya ke Merauke awalnya atas undagan untuk mengisi Materi Pelatihan Kepemudaan Mahasiswa atau LK II Tingkat Nasional di Merauke tersebut, Rasyid langsung menerimanya, karena awal Januari 2023 tidak begitu padat kegiatan.
Menurutnya kaum millennial saat ini sangat butuh motivasi dari para senior yang dulunya aktivis mahasiswa, mereka butuh praktisi yang memiliki latarbelakang bukan dari keluarga kaya dan keluarga pejabat tinggi, tapi saat ini bisa menjabat, itu kata mereka , kalo Abang keluarga oraggkaya dan anak pejabat tinggi, kami tidak tertarik mengundang Abang sebagai pelatih kami, itu awal telpon dari salah satu tim pelatih disana.
Kemudian, saya juga berpikir iya juga ya, “Saya rasa waktu muda, senior saya kurang sharing soal pengalaman hidup, mereka ” lebih banyak marah-marah dan bicara kami dulu”, hanya ada bebrapa senior yang ngemong dan bijaksan dan lebih mengutamakan mendorong junior , tapi ini tidak umum, hanya yang saya alami saja .
Makanya saya ke Merauke untuk sharing pengalaman hidup saya dan motifasi bagi adik-adik mahasiswa dan pemuda , saya ingin membagi ilmu kepada anak anak muda bahwa pemuda generasi sekarang berpotensi untuk bisa mencapai berhasil lebih cepat , dibanding pencapaian saya saat ini, mereka saat ini masih umur 20-an tahun…” tutur Rasyid.
Pada kegiatan diskusi jamuan kopi malam Di hadapan para jurnalis Merauke di salah satu hotel , Rasyid menuturkan bahwa saat berbagi pengalaman dengan pemuda Merauke, dirinya berpesan agar selalu bersabar menjalani hidup.
“Syaratnya, pertama, sabar, menghadapi segala ancaman harus sabar begitu juga menghadapi masalah, jangan panik, sedih boleh, panik jangan . Yang kedua, bekerja seadanya saja tapi jangan sampai tidak bekerja, Ngak usah maksa sampai kerja sampai mau patah tulang. Nah, ini yang penting, Ketiga yakni harus rajin adalah rutinitas teratur berinfaq atau donasi pada orang sangat miskin, kecil tapi rutin akan sangat berfaedah, dan tentunya ibadah menurut agama masing-masing dan sering minta maaf sama Tuhan, karena kita knj berbuat salah setiap hari dan harus minta maaf setiap hari sama Tuhan … ” ungkap alumni FMIPA USU ini.
Menurutnya, dengan pemuda Merauke ataupun pemuda Indonesia di manapun berada , umur yang masih muda rata rata 20-30 an tahun tidak perlu merasa khawatir menjalani kehidupan.
Terlebih dengan melihat potensi sumber daya alam Merauke yang menurutnya melimpah baik dari hasil darat maupun lautan.
“Usaha itu, kalau tidak untung yah rugi, tidak mungkin selamanya rugi, tidak mungkin juga selamanya untung., Bisa juga balik modal, semua harus dijalani dengan jiwa penyabar terlatih. Merauke ini potensinya ada di laut, ada di daratan, ada pertanian, ada perkebunan, infrastruktur lumayan, baguslah Merauke.
Dengan semua potensi sumber daya alam yang mendukung tersebut, perlu dimanfaatkan oleh pemuda,” terangnya.
Kunjungan ke Merauke ini, Rasyid juga menyempatkan berkunjung ke Titik Nol Kilometer Indonesia dan berbincang dengan masyarakat di perbatasan Papua Nugini selain berkeliling kita Merauke, bahwa Papua selatan yang ibukotanya Merauke ternyata tidak seperti apa yang digambarkan banyak orang di luar Papua selama ini.
Selama ini masyarakat luar papua melihat Papua hanya dari televisi dan media sosial bahwa Papua itu tertinggal. Tapi nyatanya sama dengan daerah-daerah lain yang ada di Sumatera,” ungkapnya.
“Gambaran hutan dan daerah terpencil, Sumatera juga punya hutan dan daerah yang terpencil yang akses sangat sulit, intinya sama dengan daerah-daerah di Sumatera. Papua sulit ini, itu rupanya cuma frame yang dibuat saja, rakyat Papua ramah juga. Kita di Tapanuli Selatan punya Hotel berbintang, di sini juga ada kok bahkan hotelnya lebih berkelas” terangnya.
Menurut Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sumatera ini, bahwa kondisi topografi dan geografis Papua bukan menjadi alasan untuk pemuda Papua tidak bersemangat bila ingin melakukan sesuatu. Sebaliknya, hal itu seharusnya dijadikan semangat untuk dapat memulai hal baru dan menunjukkan pada dunia bahwa Pemuda Papua bisa berprestasi, saya juga selalu memotivasi pemuda tapsel, tugas saya sebagai senior dan pemimpin formal adalah kampanye motifasi, selanjutnya mereka anak anak muda lah yang implementasi.
(Aks)