Reformasiaktual.com//GARUT, Dalam rangka Peringatan Hari Jadi Kabupaten Garut (HJG) ke-210, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut kembali menggelar acara Gebyar Pesona Budaya Garut (GPBG) Tahun 2023. Acara digelar tepat di depan halaman Depan Gedung Bale Paminton Intan Dewata, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Sabtu (18/2/2023).
Kegiatan ini diawali dengan atraksi Dodombaan yang dinaiki oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan, Wakil Bupati (Wabup) Garut, dr. Helmi Budiman, beserta beberapa tamu undangan yang diarak dari Gedung Pendopo Garut hingga ke depan Gedung Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Garut.
Selama menaiki Dodomban, baik Bupati Garut dan Wabup Garut nampak antusias serta menyapa masyarakat yang memenuhi Jalan Ahmad Yani dengan melambaikan tangan ke arah warga yang hadir langsung menyaksikan keseruan dari GPBG Tahun 2023.
Setibanya di lokasi acara, Bupati Garut beserta tamu undangan dikalungkan syal bermotif Batik Garutan, yang kemudian disambut oleh persembahan lagu Garut Bangkit Maju dan Wisata Garut dari Group Bentang Pinilih.
Kemudian, Bupati Garut beserta tamu undangan disuguhi dengan penampilan pencak silat dari Paguron Sinar Pusaka Putra, dan prosesi penyambutan ditutup dengan rampak kendang yang diikuti oleh kurang lebih 21 penari.
Bupati Garut dalam sambutannya menyampaikan bahwa GPBG ini merupakan wujud kegembiraan yang ada dalam peringatan HJG ke-210 tahun ini.
“Bapa ibu dan hadirin sekalian tentunya hari ini kita akan bergembira menyaksikan kembali para seniman-seniman dari Dewan Kesenian Garut, Dewan Kebudayaan, semua entitas seni dan semua entitas budaya di Kabupaten Garut, semua SKPD bahu-membahu akan memperlihatkan kegembiraan kita dalam Hari Jadi Garut yang ke 210,” ujar Bupati Garut.
GPBG ini sendiri, imbuh Rudy, merupakan salah stau kegiatan yang hadir di HJG ke-210 tahun ini, dan masih banyak lagi rangkaian kegiatan yang akan hadir dalam rangka memeriahkan HJG tahun ini.
“Masih banyak kegiatan-kegiatan lain diantaranya minggu depan akan ada 1000 liwet yang akan dipajang di sekitar sini, untuk bersama-sama di makan dengan masyarakat dan juga tersebar di 42 kecamatan, 421 desa dan 21 kelurahan, kita pun akan memecahkan rekor muri dengan kambing guling sebanyak 210 ekor, yang akan dilaksanakan antara pemerintah daerah dengan Persatuan Hotel dan Restoran Kabupaten Garut, banyak lagi kegiatan kegiatan-kegiatan dalam rangka Hari Ulang Tahun Kabupaten Garut,” imbuhnya.
Meski begitu, ia tetap menegaskan bahwa dirinya bersama Wabup Garut masih memiliki kewajiban yang harus diselesaikan yaitu terkait angka kemiskinan, stunting, hingga masalah Angka Kematian Ibu/Angka Kematian Bayi (AKI/AKB).
“Itu menjadi persoalan saya yang harus saya tuntaskan secara sistematis, sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dan sesuai dengan perioderisasi masa jabatan bupati,” ucapnya.
Dalam GPBG tahun ini ada yang spesial, karena dihadiri langsung oleh para raja dan sultan yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN), di mana Ketua Umum FSKN, Brigjen Pol (Purn) Aa Maparessa, dalam sambutannya berpesan agar generasi muda yang ada di Kabupaten Garut untuk jangan pernah meninggalkan peradaban yang diwariskan oleh para leluhur.
“Ini pesan kami makanya kenapa para raja sultan ini betul-betul menyiapkan waktu untuk hadir bersama keluarga kita di Kabupaten Garut, dalam kondisi mengatur acara mengatur ritme kegiatan di wilayah di kerajaan kesultanan masing-masing, karena kebetulan hari ini bertepatan juga dengan Rajaban ya, kemudian ada hari Isra Miraj, tapi Alhamdulillah kita hadir bersama dengan Bapak Bupati dan seluruh perangkat daerah, dan seluruh masyarakat Garut, karena ingin menyaksikan (kemeriahan HJG) setelah pandemi masing-masing kita ini di rahmati Allah dengan pandemi,” ujarnya.
Ia menilai bahwa pandemi yang melanda dunia hingga Indonesia, bukan merupakan sebuah laknat melainkan rahmat dari Allah SWT, agar semua pihak lebih kreatif.
“Kenyataannya kita lihat tadi pertunjukan bagaimana semangat para adek-adek kita, anak-anak kita, mulai dari remaja, anak-anak remaja sampai yang sudah dewasa, bahkan pendukung orang tua dan mungkin kakeknya hadir mengikuti kegiatan ini,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat, Benny Bachtiar, menuturkan bahwa potensi budaya Jawa Barat sangat luar biasa, ia mengatakan beberapa tampilan yang ditampilkan dalam penyambutan GPBG 2023 itu merupakan bagian kecil, dan tentunya kalau dikumpulkan se-Jawa Barat akan luar biasa.
Benny juga menilai bahwa kebudayaan merupakan salah satu poin penting di dalam kehidupan manusia sehari-hari.
“Kalau saya boleh mencuplik apa yang disampaikan oleh Pak Gubernur, bahwa dengan agama hidup lebih terarah, dengan ilmu hidup lebih cerah, dan dengan budaya hidup lebih indah,” tutur Benny.
Benny memaparkan bahwa Kabupaten Garut memiliki potensi yang luar biasa, apalagi dirinya juga pernah berdinas di Kabupaten Garut selama kurang lebih 2 bulan lamanya ketika menjabat sebagai Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut pada akhir tahun 2020 lalu.
“Saya kira Kabupaten Garut potensinya luar biasa Pak, 2 bulan saya di sini mencoba untuk menggali potensi Garut, ini dari mulai pegunungan hingga lautan ini ada semua di Kabupaten Garut ini ya. Maka sektor-sektor utama untuk pengembangan ekonomi sudah sangat banyak sekali tinggal bagaimana sekarang kita mampu mengolahnya,” paparnya.
Di tempat yang sama, Kepala Disparbud Kabupaten Garut, Agus Ismail, melaporkan, salah satu maksud dan tujuan dari penyelenggaraan GPBG ini adalah dalam rangka mewujudkan sinergitas dan akselerasi guna melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
“(Kemudian) meningkatkan kreativitas para pelaku seni dan budayawan serta pelaku industri pariwisata untuk melakukan inovasi sebuah karya yang mempunyai daya saing yang tinggi, mempromosikan pariwisata guna meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Kabupaten Garut,” ungkap pria yang disapa Agis ini.
Ia menjelaskan pelaksanaan GPBG tahun ini dilaksanakan lebih cepat dibanding tahun-tahun sebelumnya, yang biasanya dilaksanakan pada bulan Mei dan Juni.
“Yang dimana biasa dilaksanakan pada bulan Mei dan Juni, namun demikian bahwa kita melakukan percepatan sehingga bisa dilaksanakan pada bulan Februari ini, tentu saja ini semua atas dukungan dari Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati, serta juga Bapak Ibu Forkopimda, serta yang terhormat Ibu Ketua DPRD beserta jajarannya,” jelasnya.
Agis mengatakan bahwa secara garis besar Peringatan Hari Jadi Kabupaten Garut ke-210 ini dimulai pada bulan Januari dan akan berakhir di bulan Desember 2023 nanti.
“Adapun rangkaian kegiatan dimulai dari pada Festival Aleyra, Gebyar Vaksinasi, Bakti Sosial, Festival Vokal, Inkubator Bisnis, Garut Creative Fair juga Pagelaran Seni, juga Fun Run Walk, kemudian juga nanti ada PHRI Wisata Expo, serta kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh perangkat SKPD yang lainnya,” tandasnya.
Seusai pelaksanaan sambutan-sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan Prosesi Seni Tari Dangiang berjudul “Purnamakarya Rucita Wibawa”, di mana dalam tarian tersebut diceritakan perjalanan panjang dari Bupati Garut dan Wakil Bupati Garut, selama memimpin Kabupaten Garut.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan defile Batik Garutan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Kecamatan yang ada di lingkungan Pemkab Garut, kemudian disusul dengan kirab budaya yang ada di Kabupaten Garut, dan ditutup dengan helaran seni tradisional unggulan Kabupaten Garut.
Dalam kegiatan defile batik ditampilkan beberapa motif Batik Garutan yang digunakan oleh SKPD maupun kecamatan, mulai dari motif lereng hingga merak ngibing hadir dalam defile tersebut.
Sementara dalam kirab budaya dan kesenian tradisional menampilkan beberapa kebudayaan dan kesenian yang dimiliki oleh Kabupaten Garut seperti Badeng, Gesrek, Dodombaan, Pencak Ular, hingga Surak Ibra ditunjukkan oleh para seniman maupun budayawan Garut kepada para tamu undangan yang menempati tempat khusus di sebrang Gedung Bale Paminton Intan Dewata.
Pian