Untuk 8 desa/kelurahan, Tenaga Kerja Lokal Tambang Emas Batangtoru Hanya 320 Orang, Selebihnya Darimana ?

Daerah207 Dilihat

Tapanuli Selatan//,ReformasiAktual.com, Tidak tahu apakah data tenaga kerja yang dikeluarkan tambang emas Batangtoru data valid atau bagaimana?

Persoalannya PT. Agincourt Resources (PT. AR) selaku pengelola tambang emas yang berada di Batangtoru Kabupaten Tapsel ini selalu mempublikasikan kalau jumlah tenaga kerja lokal dan/atau yang berasal dari 15 kelurahan/desa di lingkar tambang ada sebanyak 70% dari jumlah keseluruhan tenaga kerja yang bekerja di Tambang Emas Batangtoru.

Namun dari data yang dihimpun oleh salah seorang anggota DPRD Tapsel dari fraksi PAN , H.Mahmud Lubis, disebutkan hanya ada sebanyak 320 orang yang bekerja di Tambang emas Batangtoru. 320 orang tersebut berasal dari 8 kelurahan/desa yang berada di lingkar tambang.

Kepada wartawan H. Mahmud Lubis, Minggu (19/03) memaparkan dari survey yang sudah dilakukannya mulai beberapa pekan kemarin rekrutmen tenaga kerja lokal ini baru terdata sebanyak 8 desa/kelurahan dari 15 desa/kelurahan yang berada di Lingkar Tambang Emas Martabe.

Sedangkan yang 7 desa/kelurahan lainnya belum sempat terdata atau menyusul.
Namun dari persentase jumlah desa/kelurahan tersebut sudah melebihi 50% dari 15 desa/kelurahan yang ada. Dan angka jumlah tenaga dari 8 desa/kelurahan tersebut hanya terdapat 320 pekerja lokal.

Mahmud merinci :

  1. Desa Bandar Hapinis ada 20 pekerja
  2. Desa Muara Hutaraja ada 6 pekerja
  3. Kelurahan Hutaraja ada 15 pekerja
  4. Desa Sipenggeng ada 23 pekerja
  5. Desa Hapesong Baru 64 pekerja
  6. Desa Telo ada 60 pekerja
  7. Desa Sumuran 89 pekerja
  8. Desa Batu Hula 43 pekerja
    Kalaulah data yang dipublish PTAR ini benar, berarti jumlah tenaga kerja lokal ada sebanyak 2600 x 70% = 1.820 orang.

Nah jika dikalikan dengan 8 desa/kelurahan yang terdata berarti (8 : 15 desa) x 100 = 53,3%
Sehingga 1.820 orang pekerja lokal x 53,3% = 973,7 orang.

Ini mengartikan jumlah tenaga kerja di 8 desa/kelurahan di lingkar tambang sudah semestinya 973,7 orang. Namun kenyataannya hanya 320 , sedangkan selebihnya tidak tahu berasal darimana, tanya Mahmud?

Menjawab darimana jumlah 70% pekerja lokal itu diperoleh PT.AR, Ketua PPM Kec. Batangtoru Domion Sianipar yang merupakan penduduk warga setempat menyebutkan , tenaga kerja PT AR tersebut didominasi berasal dari luar lingkar tambang.

Perbandingannya terbalik bukan 70% melainkan 30% pekerja lokal. Rata-rata pekerja ada yang berasal dari arah Tapteng, Taput dan Kota Padangsidimpuan.

“Lihat saja saat pulang kerja, banyak karyawan yang antri menunggu angkot menuju Tapteng dan kota Padangsidimpuan”, jelas Domion.

Tambahnya sebagai orang kelahiran Batangtoru tentu kita tahu siapa yang asli dari Batangtoru atau tidak , dari logatnya saja sudah kita ketahui, rata-rata mereka bukan berasal dari Batangtoru.

2 Mantan anggota DPRD Tapsel Suyatmo Siregar dan Mura Siregar menyebutkan sangat prihatin atas minimnya rekrutmen tenaga kerja ini dibanding angka yang disajikan oleh PT AR dan berharap tidak terjadi manipulasi data atau jual beli identitas kependudukan oleh oknum-oknum aparatur pemerintahan terdahulu yang bisa meloloskan orang luar lingkar tambang menyamar sebagai penduduk asli disini.

Salah seorang Media relation PT AR yang dihubungi wartawan belum memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan dan berjanji akan memberikan jawaban segera mungkin pada esok harinya.

(AKS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *