BANTAENG – reformasiaktual.com – Angkatan muda Ka’bah (AMK) Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan (Sul-sel) menggelar pembagian takjil kepada pengguna jalan di depan pos lantas polres Bantaeng, tepatnya lampu merah dan buka puasa bersama (Bukber), Selasa (28/03/2023).
Pembagian takjil tersebut, di hadiri
Ketua Srikandi AMK Sulsel, Silvia Feronica beserta rombongannya.
Ketua AMK Bantaeng, Aldi Naba mengatakan, tujuan dari pembagian takjil ini adalah untuk lebih mendekatkan AMK dengan masyarakat, agar kita bisa memaknai bulan suci ramadhan ini dengan lebih peduli dan berempati terhadap sesama.
“Bulan suci ramadhan ini, merupakan bulan penuh rahmat dan ampunan”, ujar Aldi Naba.
Sebab, ajang seperti ini juga bermanfaat sebagai sarana sosialisasi yang efektif dalam mengajak masyarakat untuk tak lupa berbagi mumpung di bulan ramadhan.
“Hal ini juga sebagai salah satu bentuk wujud kepedulian dan kebersamaan AMK Bantaeng dan mengajak yang lainnya, untuk membagi takjil gratis kepada masyarakat pengguna jalan yang melintas di lampu merah depan pos lantas polres Bantaeng”, pungkasnya.
Diketahui, setelah pembagian takjil dilanjutkan dengan diskusi Santai.
Menyikapi maraknya peran busur di Bantaeng. Dengan tema “Solusi problematika remaja dalam menekan perang busur di Bantaeng”.
Bertempat di kantor Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Bantaeng yang terletak di jalan lingkar.
Ketua Srikandi AMK Sulsel, Silvia Feronica dalam diskusinya mengatakan, peran pemerintah daerah sangat penting dalam menekan peran busur di Bantaeng yang kerap terjadi belakangan ini.
Tentu untuk menekan hal tersebut, diperlukan adanya ruang bagi kalangan remaja, dalam mengembangkan bakat dan potensi di Bantaeng.
“Seperti ruang seni di buka lebar, sebab remaja sekarang memang masa-masa pencarian jati diri. Sehingga kita berharap semua pihak harus berperan serta agar arah perilaku kaum remaja lebih kepada hal-hal yang positif”, kata Silvia Feronica.
Dan pemerintah juga harus mendukung, baik dari segi sarana dan prasarana. Serta memberikan support terhadap organisasi kepemudaan pada proses pengkaderan.
“Tujuannya agar para remaja nantinya lebih terarah pada hal-hal positif. Termasuk ruang pembinaan untuk tindakan preventif oleh aparat kepolisian. Contohnya Pemerintah harus menyediakan panti rehabilitasi anak nakal”, tandasnya.
Hal senada dikatakan, mantan ketua AMK Bantaeng, Fajri bahwa
terkait maraknya, peran busur di Bantaeng, kami melihat lebih
dinominasi anak dibawah umur.
Maka dari itu, penting juga peran orangtua dalam mendidik anak-anaknya, agar terhindar dari pergaulan yang salah.”Serta menghimbau kepada semua pihak, agar menahan diri dalam menyebarkan video anak yang sedang berhadapan hukum, sebab ada ancaman pidananya”, ucapnya.
Agus