Ciamis//Reformasi aktual.com— Pekerjaan Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Manganti (S.I. Lakbok Selatan) (Tahap II) sedang dilaksanakan oleh PT. Bina Cipta Utama dimana para pekerja dibekali Alat Pelindung Diri Keamanan Keselamatan Kesehatan Konstruksi (APD K3).
Dalam upaya memaksimalkan pemenuhan ketersediaan air untuk meningkatkan produksi pertanian, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy Banjar Jawa Barat melakukan Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Manganti (S.I. Lakbok Selatan (Tahap II) Warga menyambut baik adanya pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi tersebut.
Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Manganti (S.I. Lakbok Selatan) (Tahap II) yang berlokasi di Kabupaten Pangandaran dikerjakan oleh PT. Bina Cipta Utama dengan nilai kontrak sebesar Rp. 50.530.996.000,-( Lima Puluh Milyar Lima Ratus Tiga Puluh Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Enam Rupiah) Tahun Anggaran 2022 – 2024.
Pantauan Media Cetak dan Online Reformasi Aktual dilapangan, Selasa (11/04/2023) para pekerja dengan disiplin menggunakan APD K3. Kami menemui Widi selaku pelaksana teknis lapangan dari PT. Bina Cipta Utama mengatakan kepada awak media.
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar pelaksanaan rehabilitasi jaringan irigasi ini bisa berjalan lancar dan menghasilkan kualitas dan kuantitas yang baik sehingga sesuai dengan spek dan metode yang tercantum dalam dokumen kontrak, dalam pelaksanaan pekerjaan kami pun melibatkan warga sekitar demi untuk memberdayakan masyarakat dan kami dari pihak perusahaan sudah menyediakan APD K3′. Katanya, Rabu, (12/04/2023).
Andi Sulistiono, ST., M.Eng.,selaku Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) Irigasi dan Rawa pada Proyek tersebut beliau mengatakan kepada awak media, bahwa kegiatan rehabilitasi daerah irigasi di Kabupaten Pangandaran untuk menjaga ketersediaan air irigasi dalam rangka mendukung ketahanan pangan.
Terpisah Ahmad Mufidun selaku Kepala Desa Kertajaya Kecamatan Mangunkaya Kabupaten Pangandaran yang menerima manfaat dari proyek tersebut, saat di hubungi awak media mengatakan dengan adanya proyek Rehabilitasi jaringan Irigasi D.I. Manganti (S.I. Lakbok Selatan) (Tahap II) di wilayah desanya kedepan diharapkan proses pemasokan air untuk pertanian akan lebih lancar dan efektif di Areal pesawahan wilayah desa kami ini.’’jelasnya.
Maman salah satu petani yang ada di sekitar lokasi tersebut menyambut baik adanya pembangunan irigasi tersebut.
‘’Saya selaku petani disini merasa senang dan mendukung adanya proyek Rehabilitasi jaringan irigasi dan normalisasi yang tujuannya untuk memperlancar pengairan di area pesawahan khususnya Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang ini.” ucapnya.
Oos Koswara, S.IP, Camat Mangunkaya Kabupaten Pangandaran berharap pekerjaan rehabilitasi tersebut mampu meningkatkan produktivitas dan memperluas areal tanam.
Ia mengatakan, saat ini, rata-rata petani di Kecamatan Mangunjaya bisa panen dua kali dalam satu tahun.
“Harusnya, karena terlintasi irigasi teknis bisa lebih dari dua kali,” ungkap Oos saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis (13/04/2023).
Pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi ini, kata Oos, harus benar-benar mendapat dukungan dari berbagai pihak. Utamanya, dari para petani.
Selain itu, ia menambahkan, komunikasi dan koordinasi antara petani, instansi terkait, penyedia jasa serta semua yang terlibat dalam pekerjaan harus terus dilakukan untuk membangun kesepahaman demi lancarnya pekerjaan ini.
“Setiap pekerjaan kontruksi pasti akan ada dampaknya, mungkin ada rutinitas yang terganggu. Untuk meminimalisir hal tersebut pasti ada win win solution dengan komunikasi yang baik,” jelasnya.
Setelah pekerjaan rehabilitasi selesai, Oos berharap, para petani di Kecamatan Mangunjaya bisa menerapakan sistem pertanaman padi 4 kali setahun yang merupakan salah satu terobosan Kementerian Pertanian (Kementan).
“Dalam meningkatkan produksi padi, meningkatkan ketahanan pangan nasional dan nilai tambah yang diperoleh petani,” ujarnya.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Irigasi dan Rawa SNVT PJPA BBWS Citanduy, Andi Sulistiono, ST., M Eng., mengatakan, pada pekerjaan rehabilitasi ini, selain untuk menyelesaikan berbagai masalah teknis pada irigasi, akan dilakukan juga cross check menyeluruh pada komponen-komponen sistem irigasi.
“Salah satunya, kita akan menertibkan pintu-pintu air tidak berijin dan membenahi komponen irigasi lainnya,” ujarnya.
(Ajat Sudarjat)