Ada Oknum di SMKN 1 Campaka Diduga Markup Siswa-siswi dan juga Gelapkan bantuan PIP

PENDIDIKAN374 Dilihat

Cianjur// ReformasiAktual.com-Sejumlah siswa-siswi di SMKN1 Campaka JL.RAYA WARUNG BITUNG,Desa,Sukajadi, Kec.Campaka,Kab.Cianjur, Provinsi.Jawa Barat, sementara awak media untuk meminta keterangan dari tata usaha Suherman yang di temui di tempat sekolah nya ia mengatakan bahwa untuk di setiap kelas bahwa dari jumlah 800 siswa-siswi yang ada untuk keseluruhan di tahun ajaran 2022/2023 dan di tahun anggaran 2023 itu sudah sesuai dengan, yang ada dan saya tahu persis dari jumlah siswa-siswi di sekolah ini karena saya bagian dari TATA USAHA (KTU),, ungkap Suherman terhadap awak media,(06/06/2023).

Masih menurut suherman dan ia mengatakan, dari jumlah 800 siswa-siswi dan dari sejumlah 30 rombel dan untuk jumlah Siswa-siswi nya di setiap kelas nya rata-rata sebanyak 26,orang dari jumlah keseluruhan Siswa-siswi dengan jumlah 800 orang untuk keseluruhan yang riil ada di kelas masing-masing sebanyak 30 orang, yang di terima dan di setarakan dan di sesuaikan dengan yang dari cutof perbulan Agustus di tahun 2022 sampai sekarang 2023 itu tidak ada perubahan data, karena sampai hari ini tidak ada siswa-siswi yang mengundurkan diri atau pindah sekolah,tegasnya.

Sementara awak media melakukan konfirmasi terhadap suherman sebagai TATA USAHA (KTU) mengenai dari sejumlah siswa-siswi yang ada sehingga akhirnya suherman pun mengatakan terhadap awak media ,dari jumlah 800 orang siswa-siswi yang berada di sekolah tersebut sesuai dengan apah yang di sampaikan oleh saya dan di dalam dapodik yang di laporan terhadap pemerintah oleh pihak sekolah SMKN 1 Campaka JL.RAYA WARUNG BITUNG, Desa.Sukajadi, Kec.Campaka, Kab.Cianjur.Provinsi. Jawa Barat

Masih kata Suherman dari sejumlah siswa-siswi,, yang ada di sekolah Suherman mengatakan dari jumlah 800 siswa”i hingga pemerintah pusat pun telah peduli terhadap dunia pendidikan hingga pemerintah memberikan batuan selain dana BOS untuk sekolah hingga para siswa-siswi pun juga ada perhatian nya juga dari pemerintah sehingga mereka bisa mendapatkan bantuan program Indonesia Pintar(PIP) meskipun tidak maksimal penerima nya dan untuk anggaran di tahun 2023 sekitar 120 orang dan untuk di tahun anggaran 2022 menerima nya 80 orang siswa yang mendapatkan bantuan program Indonesia pintar (PIP) sementara yang tercantum di data PIP salur pusat untuk di tahun anggaran 2022 ada sekitar 249 siswa-siswi yang mendapatkan bantuan program Indonesia pintar (PIP) sementara di data PIP salur yang mendapatkan bhawa semua sudah sesuai terealisasi kan seratus persen.

Masih di tempat yang sama awak media melakukan konfirmasi yang berkaitan dengan bantuan program Indonesia pintar (PIP) dari sejumlah bantuan 249 siswa-siswi yang mendapatkan bantuan tersebut (PIP) sedangkan yang di akui oleh Suherman sebagai TATA USAHA (KTU) menurutnya hanya 80 orang Siswa-siswi yang mendapatkan bantuan tersebut itu pun hanya untuk di tahun anggaran 2022 jelas Suherman,,terhadap media.

Sementara dari jumlah 249 siswa-siswi yang mendapatkan dari jumlah Anggaran sekitar
Rp.197.500.000 sementara yang di akui oleh suherman hanya 80 orang sementara dari sisa bantuan program tersebut dari jumlah 169 orang yang diduga di gelapkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab sementara laporan dari pihak sekolah ke pihak pemerintah pusat sudah sesuai dengan apa yang di laporkan ke pihak pemerintah pusat baik untuk bantuan (PIP) maupun bantuan dana BOS Reguler.,,

Perbedaan data yang berada di dalam kelas dan yang berada di dalam Dapodik hal itu sangat jauh berbeda sementara yang di bayarkan oleh pihak pemerintah pusat sesuai dengan data yang Riil sesuai dengan jumlah siswa-siswi di sekolah sementara pemerintah pusat, melalui keputusan Mentri Pendidikan Kebudayaan,riset dan teknologi Republik indonesia nomor 3/P/2023 yang di tetapkan di jakarta pada tanggal 4 Januari 2023.

Dari jumlah siswa-siswi sekitar 890 orang yang di bayarkan oleh pihak pemerintah pusat seperti bantuan operasionalnya, (BOS) dengan jumlah uang Rp 1.424.000.000 untuk satu tahun anggaran tahun 2023.

Dengan adanya perbedaan data siswa-siswi yang tercantum di dalam data dapodik sekitar 873 siswa-siswi sementara dengan data yang berada di sekolah yang Riill hanya sekitar 800 siswa-siswi yang di katakan Suherman terhadap awak media di tempat nya.

Sementara dari jumlah siswa-siswi yang di bayarkan oleh pemerintah melalui dana BOSnya sekitar 890 siswa-siswi dari catuf perbulan Agustus 2022 dari jumlah anggaran sekitar Rp.1.424.000,000 (satu miliar empat ratus dua puluh empat juta Rupiah ) sementara suherman pun pada saat di mintai keterangan ia pun tidak bisa memberikan penjelasan, terhadap awak media sehingga suherman tidak bisa memberikan penjelasan mengenai siswa-siswi yang di bayarkan oleh pemerintah dengan jumlah 890 orang,
tersebut sementara dari jumlah siswa-siswi yang berjumlah 17 orang Suherman tidak menjawab,,

Di lain pihak “Siti maspupah selaku kepala SMKN1 campaka ketika hendak di minta penjelasan,oleh pihak media katanya beliau sedang tidak ada di tempat sehingga berita ini di tayangkan.Menurut Suherman

Di lain pihak kami berharap terhadap dinas terkait dan dari pihak aparat penegak hukum (APH) untuk mengusut tuntas atas adanya dugaan tersebut yang Terjadi di SMKN 1 Campaka

(Samsudin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *