GARUT, Karangtengah – Bupati Garut, Rudy Gunawan menerima Tim Penilai Verifikasi Lapangan dalam Lomba Desa Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2023 yang berlangsung di Desa Cinta, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut, Rabu (21/6/2023).
Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengungkapkan bahwa desa merupakan entitas yang memiliki undang-undang, anggaran, dan kekuasaan pengolahan keuangan tersendiri.
“Tentu sekarang kita sudah ada SDGs desa, 17 hal yang berhubungan dengan (desa), harus ada dan itu adalah bersifat internasional,” ucap Bupati Garut.
Dalam kesempatan ini, Rudy mempersilakan kepada dewan juri yang akan melakukan pengecekan di Desa Cinta, di mana di desa ini sudah lengkap, salah satunya dari tata kelola pemerintahan desa yang bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan di desanya, di mana desa ini dikelola dengan basis gotong royong.
Rudy menerangkan, anggaran yang digunakan di Desa Cinta ini berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Garut, dan dari Dana Desa (DD), ditambah dengan dana CSR dari perusahaan yang ada di Desa Cinta, salah satunya yaitu PT. Pertamina Geothermal.
“Ini dimanfaatkan, gotong-royongnya di sini luar biasa, jadi di sini itu tidak pernah ada yang namanya kejahatan, tidak pernah adanya paketrok, semuanya bergotong royong, kekuatan desa ini adalah gotong-royong,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat, Dicky Saromi, menyampaikan bahwa Desa Cinta ini termasuk ke dalam 3 besar Lomba Desa Kelurahan Tahun 2023 tingkat Provinsi Jawa Barat, bersama-sama dengan Desa Cimenyan Kabupaten Bandung, dan Desa Taringgul Tonggoh Kabupaten Purwakarta.
“Jadi kita ingin klarifikasi langsung ke lapangan dan bertemu dengan pihak-pihak yang berkepentingan untuk lomba itu, sehingga nanti nilai itu akan semakin bisa valid ya untuk kita berikan nanti penilaiannya untuk prestasi dalam mengikuti lomba desa dan kelurahan ini,” ucapnya.
Ia menilai, bahwa Desa Cinta ini sangat bagus terutama dalam dalam hal keguyuban masyarakat desanya. Selain itu, imbuh Dicky, kantor desanya pun sangat luar biasa.
“Semoga dalam klarifikasi lapangan ini nanti lancar dan bisa dilakukan dengan baik, juga hasilnya terbaik dan kalau memang nanti Desa Cinta bisa untuk pantas mewakili Jawa Barat,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Cinta, Gaos Hamdani, menyampaikan, bahwa apa yang dinilai hari ini merupakan wujud nyata dari karya Desa Cinta dengan inovasi yang berjudul social enterprise, di mana sebelumnya inovasi tersebut merupakan inovasi yang abstrak. Namun, imbuhnya, berkat pendekatan kebersamaan dengan lembaga dan seluruh elemen masyarakat, pihaknya bisa membuktikan wujud dan dampak dari inovasi itu sendiri.
Gaos menerangkan, bahwa Kantor Desa Cinta merupakan kado istimewa bagi warga Garut khususnya Desa Cinta, di masa jabatan terakhirnya. Ia menuturkan, bahwa inovasi di Desa Cinta ini menggunakan anggaran sebesar 1,1 miliar dengan dana stimulus dari Pemerintah Kabupaten dan Provinsi Jawa Barat hanya 300 juta rupiah.
“Tapi kami bisa wujudkan dengan inovasi social enterprise itu sendiri 800 juta ini swadaya murni masyarakat, dari swadaya pemikiran, tenaga, bahkan materi yang Alhamdulilah tenaga kerja pun tidak ada yang dibayar 1 sen pun melalui gotong-royong itu,” katanya.
Ia menyampaikan, bahwa inovasi social enterprise ini bertujuan untuk mendongkrak ekonomi di Desa Cinta. Gaos menuturkan, bahwa dengan adanya pendekatan dengan lembaga yang terus menerus, pihaknya dapat membuka lahan pembangunan jalan baru.
“Yang tadinya jalan setapak ini termasuk dari pinggir nanti mungkin bapak Tim penilai recheking ke daerah spot 3 di Kampung Ramah Anak itulah karya kami dengan social enterprise, tidak sepeserpun pembebasan lahan yang kami keluarkan (semuanya) murni swadaya,” lanjutnya.
Gaos mengungkapkan, dengan adanya kolaborasi dari perusahaan, lembaga, dan akademisi, pihaknya bisa memberikan santunan sebagai bentuk kepedulian terhadap anak yatim, disabilitas, kaum duafa, dan kaum jompo.
Pian