BOGOR// Reformasiaktual Com– Ormas dan Karang Taruna Kecamatan Gunung Putri berencana menggeruduk Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Aksi itu bakal dilakukan karena banyaknya informasi masyarakat terkait sulitnya masuk di SMA Negeri 1 Gunung Putri, dan juga diduga masih terjadi praktik jual beli kursi sekolah tingkat SMA/SMK Negeri di Kabupaten Bogor.
Selain sulitnya proses masuk, diduga ada praktik jual beli kursi dengan melibatkan oknum guru dengan memasang tarif yang cukup besar hingga mencapai Rp10 sampai dengan Rp15 juta per kursi.
terkait hal itu, ormas Pemuda Pancasila, AMS, dan Karang Taruna mendatangi SMA Negeri 1 Gunung Putri, Jumat (14/07/2023).
Ketua Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Rayon Gunung Putri, Sarnan Saputra mengatakan, berdasarkan informasi yang didapatkan di lapangan, pada PPDB 2023 di SMA Negeri 1 Gunung Putri diduga masih terjadi praktik jual beli bangku sekolah.
Ada indikasi jual beli bangku. Modusnya pakai sistem zonasi. masa warga desa wanaherang masuk zonasi. Sedangkan warga desa bojong nangka yang notabe.nya lebih dekat tapi tidak masuk kriteria zonasi. dan aneh tidak masuk di otak fikiiran yang murni. ujar Sarnan Saputra, kepada wartawan.
Kedatangan pihaknya ke sekolah untuk meminta penjelasan dan informasi akurat tentang proses penerimaan siswa baru di sekolah tersebut tapi, pihak sekolah menghindar.
Bahkan saat organisasi mendatangi SMA Negeri 1 Gunung Putri pihak panitia sekolak tersebut seolah – olah menghindari dengan kedatangan. pihak media dan Lsm ucapnya.
Selain itu, kata Sarnan, pihaknya berencana akan melakukan aksi demo pada Senin (17/07/23) dengan membawa massa yang lebih besar, jika pihak sekolah tak dapat memberikan informasi yang jelas.
Kita akan demo hari senin nanti sebagai bentuk kontrol sosial, kepedulian kami terhadap pendidikan yang dinilai tidak sesuai dengan regulasi yang ada, ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bojong Nangka, H. Amir Arsyad juga membenarkan hal sama, terkait sulitnya warga Desa Bojong Nangka yang masuk di SMA Negeri 1 Gunung Putri.
Dari tahun ketahun memang warga Bojong Nangka banyak yang mengadu kepada saya terkait sulitnya masuk di SMA Negeri 1 Gunung Putri. Sekolah tersebut kan adanya di wilayah Desa Bojong Nangka, kenapa sulit, ucapnya, saat dikonfirmasi.
Selain itu, pihak sekolah pun tidak pernah ada komunikasi dengan Pemerintahan Desa Bojong Nagka terkait penerimaan siswa-siswi anak didik yang baru.
Saya setuju kalau memang organisasi yang ada di Kecamatan Gunung Putri akan melakukan sebuah aksi protes terhadap pihak sekolah. tapi dengan catatan tetap menjaga kondusifitas di wilayah, pungkas.
Sampai berita diterbitkan tim belum memintai keterangan dari pihak sekolah SMAN 1 Gunung Putri Kabupaten Bogor.
M yusup