Kajari Selayar Meminta Warga Waspada dan Berhati-hati

APH245 Dilihat

KEPULAUAN SELAYAR, ReformasiAktual.com – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kepulauan Selayar kembali diterpa isu tak sedap yang dapat meresahkan masyarakat. Hingga sore tadi, Jumat 18 Agustus 2023, sedikitnya sudah 3 orang yang ditelpon oleh oknum dengan modus menggunakan foto profile tujuan meminta sejumlah uang karena Kajari sedang berada di Jakarta. Oknum itupun mencatut nama Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari), Hendra Syarbaini. 

         Salah satu calon korbannya, Pimpinan Cabang Bank Sumselbabel dengan permintaan senilai Rp 35 Juta. Menyusul Kepala Cabang Bulog Selayar senilai Rp 25 Juta. Dan ketiga Kantor Wilayah Kementerian Agama Selayar sebesar Rp 30 Juta. Hanya saja lanjut Kepala Seksi Intelijen, La Ode Fariadin ketiganya tidak berhasil.

        Meskipun begitu tambah La Ode, Kejaksaan menghimbau kepada Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), instansi vertikal dan masyarakat yang berdomisili dalam wilayah hukum Kejari Selayar agar tidak merespon permintaan dari oknum itu karena sudah jelas sebuah bentuk penipuan dan sesegera mungkin menyampaikan kepada kami (Kejari red) agar tidak menimbulkan korban. Dari hasil tracking nomor telpon yang dipakai oleh oknum itu telah terdeteksi berada Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Berselang beberapa menit kemudian Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Selayar, Muhammad Arsyad serta Abdi Islam selaku Kepala Badan Pertanahan Nasional Selayar juga sempat dihubungi via telpon oleh pelaku.” kata La Ode.

       Mendengar informasi ini, spontan media ini menghubungi Kepala Dinas Pariwisata, Muhammad Arsyad. Saat ditelpon, nomor itu aktif hanya saja tidak merespon dan berada dalam panggilan lain. Mediapun menghubungi Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Selayar, Abdi Islam. Ia pun menceritakan kronologisnya.
“Awalnya ada seseorang yang menemui salah seorang staf di BPN. Katanya perintah Kadis Pariwisata untuk meminta nomor kontak saya. Alasannya Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara (Kasi Datun) yang memintanya.” papar Abdi. 

          Lanjut Abdi lagi,” Tak lama berselang, ada lagi yang menelpon ponakannya Patta Intang yang juga mencatut nama Kasi Datun dan juga meminta nomor saya. Selanjutnya saya telpon Kasi Datun. Dan saya juga sudah jelaskan kepada Kasi Datun. Kadis Pariwisata perintahkan stafnya ke kantor untuk meminta nomor kontak saya. Saya juga tidak sempat ketemu dengan orang suruhan itu. Cuma sempat ketemu dengan staf saya. Akhirnya saya mencoba menghubungi Muh Arsyad via selulernya. Cuma saja tidak direspon.” tambah Kepala BPN Selayar.

         Ada stafnya Kepala Dinas Pariwisata yang datang dan sempat ketemu dengan staf saya. Dia tidak sempat mendapatkan nomor kontak saya hingga orang itu meninggalkan Kantor BPN.” jelas Abdi Islam.

        Pengakuan serupa juga dilontarkan oleh Kakan Kemenag Selayar, Dr H Nur Aswar Badulu, S.Ag, M.Si. Oknum itu mengatasnamakan Kasi Datun. Namanya pak Andri. Kasi Datun meminta saya untuk segera menghubungi Kajari. Dan saya jawab,” Ada apa, pak ? Saya juga balik meminta nomor kontak Kajari. Dan diapun mengirimkan nomor kontak Kajari Selayar. 0822 1196 7768. Saya langsung menghubungi nomor yang dikirimkan itu dan mendapatkan respon. Kamipun berkomunikasi. Diapun meminta uang senilai Rp 15 juta. Tapi saya sampaikan jika sudah pulang kantor. Saya lanjut bertanya. Pak Kajari dimana ? Spontan dijawab,” Sedang di Jakarta.” kata oknum yang mengatasnamakan Kajari itu. Sayapun terkaget sebab tadi malam sempat ketemu diacara ramah tamah. Lalu saya kembali bertanya,” Kapan pak Kajari berangkat ? Tadi pagi jawabnya. Dalam pikiran saya sempat membenarkan. ” Boleh jadi, karena ini sudah pukul 17.30 Wita.

      Masih penjelasan Kakan Kemenag, “Sayapun segera ke rumah pak Rizal seorang pegawai Kejari Selayar.  Sayapun bertanya,” apa pak Kajari sedang berada di Selayar ? Langsung dijawab,” Ada, pak.” ungkap Rizal. Sayapun menceritakan kronologis yang barusan saya alami. Sebab saya mulai merasa curiga. Tapi oleh pak Rizal meminta saya untuk tidak cepat percaya dan sekaligus untuk tidak merespon. Itu penipuan. Makanya jangan ditanggapi. Padahal penelpon itu meminta dana senilai Rp 15 Juta. Untung saya tidak cepat merespon.” tandas H Nur Aswar Badulu.
Sekedar untuk diketahui, hingga berita ini diturunkan, baik Kasi Datun, Andri Zulfikar maupun Kepala Dinas Pariwisata Selayar, Muhammad Arsyad belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi nomor kontak Andri sedang off sedangkan Muhammad Arsyad mengaku sedang rapat dengan Wabup Selayar. (M Daeng Siudjung Nyulle)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *