PESAWARAN, Reformasiaktual.com-Program Pemerintah yang disalurkan melalui program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kembali dikeluhkan oleh warga.
Kali ini mengarah di Kecamatan Marga Punduh yang mengeluhkan beras BNPT yang mereka terima berbau tidak sedap dan tidak layak konsumsi.
” HA” Salah satu Keluarga Penerima Manfaat ( KPM ) BPNT Desa Maja Kecamatan Marga Punduh saat dikonfirmasi oleh tim media Reformasiaktual.com mengatakan, beras bantuan yang diterima pada bulan Desember lalu merupakan perealisasian Program BPNT periode bulan september hingga bulan Desember, diambil di e-waroong dengan jumlah yang diterima oleh KPM sebanyak empat karung. Namun kondisinya bau dan tidak layak konsumsi.
“ya ini beras bantuan BPNT, Tapi berasnya bau, ini tidak layak untuk di makan, jumlah nya 4 karung, ini bantuan bulan september sampai Desember. Ini kami ambil di e-warong Kata “HA” Rabu (12/1/2022)
Terpisah, salah satu warga pemilik e-warong di Kecamatan Marga Punduh, saat di konfirmasi oleh tim media Reformasiaktual.com, juga mengatakan bahwa pihak nya pun
mengeluh dengan adanya bantuan beras melalui program BPNT yang tidak layak konsumsi ini, pihaknya mengakui jika sejumlah pemilik e-warong diarahkan oleh TKSK Kecamatan Marga Punduh untuk mengkondisikan bahan pangan Program BPNT tersebut di gudang atas petunjuk TKSK.
” Benar, menurut masyarakat beras bantuan BPNT kali ini sangat tidak layak untuk di konsumsi, beras nya bau, kami selaku pemilik e-warong tidak tahu menahu, kami ikut arahan TKSK untuk mengkondisikan bahan sembako BPNT di gudang”
kata warga pemilik e-warong di Kecamatan Marga Punduh yang meminta nama dan identitas aslinya dirahasiakan.
Sementara, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Marga Punduh ” MARTONO-red” saat di konfirmasi oleh awak media melalui pesan Whatsapp di Nomor +62852-681x-xxxx, selasa, ( 18/1/2022) terkait keluhan masyarakat dengan adanya bantuan beras yang dikucurkan melalui program BPNT di Kecamatan Marga Punduh yang tidak layak untuk dikonsumsi terebut hingga berita ini diturunkan tidak mau menanggapi.
( Nawir)