JAKARTA//reformasiaktual.com- Abah Anton Charliyan Mantan Kapolda Jabar setelah road show Maulid Nabi Keliling di komunitas-komunitas Agama yang berbasis Budaya seperti di Laskar Agung Macan Ali Cirebon, kemudian di Paguron Pajajaran Pusat sukaraja Tasikmalaya, kini Menghadiri Maulid Nabi di Paguron Jalak Banten Nusantara (PJBN) di Cengkareng Jakarta barat Sekaligus Melantik Pengurus PJBN Wilayah Jakarta Barat pimpinan Raymond D Lacaden.
Hadir dalam acara tersebut Guru Besar sekaligus pimpinan Pusat PJBN Prof. Dr. KH. Tb. Sangadiah MA, Kh. Edi Sutisna Mag sebagai dewan Pendekar, Dr Sangaji sebagai dewan Pembina , Hj Ratu Ageng Rekatama MH sebagai Ketua Harian DPP PJBN Pusat , Arya Banda sebagai Panglima komando utama, Buya Muhtadin , Uyut Sani Wijaya sebagai Dewan Penasihat, Dadang yang mewakili Macan Ali Cirebon, HR Khotib Ahyar, H Hamka Faisyal, Ratu Jingga, Adipati Lingga, Aceh Habib Ali dan sebagainya,(21/10/2021).
Anton Charliyan Mantan Kadiv Humas Polri yang juga sebagai Dewan Pembina PJBN Pusat dalam Acara tersebut Menyampaikan pesan singkatnya antara lain : Hendaknya PJBN bisa menjadi salah satu comunitas Paguron yang mampu Memempersatukan Agama denga Budaya, Karena PJBN disamping sebagak Paguron yang senantiasa menjunjung tinggu Nilai Budaya luhur khususnya Pencak Silat & Debus Banten, juga merupakan Pesantren Besar di Banten yang dikenal sebagai Pesantren Al Bantani, apalagi saat ini Ketua Umum nya KH. Tb. Sangadiah selain dikenal sebagai Tokoh Budaya juga dikenal sebagai tokoh masyarakat.
Tokoh Ulama yang Kharismatik dan sangat dihormati oleh seluruh Kiayi, Ustad maupun Habaib , terbukti saat ini beliau merupakan Penasihat Utama JATMAN Tingkat Nasional pimpinan Habib Lutfi bin Ali bin Yahya, sebagai Muhtasyar Dewan Penasihat Tingkat Nasional PBNU.
Sehingga dengan demikian bertemulah Nilai seni Budaya luhur dan Nilai Agama dalam pribadi Beliau sebagai pendiri PJBN. Budaya Indonesia dengan Suku bangsa, Agama Ras yang Multy etnik dan Berbeda-beda tersebut, merupakan Khazanah Kekayaan bangsa, bukan merupakan sesuatu yang harus Dipertentangkan, itulah hakekat Bhineka Tunggal ika dalam bingkai Pancasila, sebagaimana diungkapkan juga oleh Tb Sangadiah sebagai Ketua Umum : Maka dari itu PJBN hadir sebagai suatu comunitas Seni Budaya yang bernuansa Religius Islam yang diharapkan mampu menyejukan, serta senantiasa membawa pesan Damai menghilangkan perbedaan-perbedaan melalui keluhuran Budaya yang tetap menghormati keberagaman Suku agama maupun Ras, sebagaimana Keteladanan Rosulullah ketika ingin membangun Negara di Madinah yg Baldatun Thoyibatun Warobun Ghofur dengan landasan Dasar Piagam Madinah yang isinya sekalipun Negara Berdasarkan Islam tetapi tetap menghormati, melindungi dan menjamin keberlangsungan Kehidupan serta Keselamatan Warga nya seperti : Yahudi, Nasaroh dll, yg Berlainan Suku Ras dan Keyakinan agamanya.
Makanya dalam kata Penutupnya Abah Anton Menegaskan apa-apa yang telah disampaikan oleh Ketum PJBN itulah, salah satu Hakekat Maulid Nabi yg paling penting Kali ini, yakni : kita semua harus Menteladani Sikap-sikap yang telah ditunjukan Rosullullah Nabi Besar Muhammad Saw dalam Tata cara berbangsa dan Bernegara yang tetap Menghormati , Melindungi Keselamatan Warganya sendiri yang telah menjadi Penduduk Madinah, sekalipun Berbeda Agama, suku maupun Keyakinan.
Hal tersebut diungkapkan pula oleh Ratu Ageng sbg Ketua Harian PJBN : sehingga bila kita cermati dengan seksama ternyata Piagam Madinah dizaman Rosulullah sangat sejalan dengan Semboyan & Ideoligi kita Pancasila & Bhineka Tunggal ika, sehingga tidak ada alasan lagi bila ada kelompok Tertentu yang Mengatas namakan Agama Mempertentangkan antara Agama dengan Ideoligi Negara.
Apalagi mempertentangkan Agama dengan Agama, Mari kita lihat Persamaan jangan selalu melihat Perbedaan agar kita bisa hidup rukun aman dan Damai.
Untuk itulah PJBN hadir dan Dibentuk. Demikian pungkasnya dengan Senyumanya yang Cantik, Mengakhiri wawancara pada Peringatan Maulid sekaligus Pelantikan Dewan Pengurus PJBN di Cengkareng Jakarta barat.
(Eri)