Kabupaten Bandung Bisa Jadi Contoh Penanganan Banjir Tanpa APBD

Daerah583 Dilihat

Reformasiaktual.com//KAB.BANDUNG-Penanganan bencana alam seperti banjir yang tiap tahun dialami Kabupaten Bandung, menurut Bupati Bandung Dadang Supriatna, bisa dilakukan tanpa menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Hal itu sudah dilakukan saat Pemkab Bandung, bersinergi dengan pihak pengusaha dan masyarakat setempat, melakukan kegiatan normalisasi anak Sungai Citarum untuk menanggulangi banjir wilayah Rancaekek dan sekitarnya.

“Alhamdulillah, walaupun belum sepenuhnya normal, kami sudah melaksanakan sinergitas pentahelix di daerah Rancaekek, Cicalengka dan Solokanjeruk. Yaitu normalisasi sungai sepanjang 15 kilometer,” ucap Bupati Dadang Supriatna di sela acara Penandatanganan Kesepakatan Bersama Tentang Pengembangan Potensi Daerah dan Pelayanan Publik di Pendopo Kota Bandung, Senin (15/11/2021).

Banjir yang biasa menggenangi wilayah timur Kabupaten Bandung, saat hujan dengan intensitas tinggi turun dalam dua hari dua malam, kini sudah tidak terjadi lagi. Terlebih dalam dua minggu ini, kata bupati, hujan terus mengguyur wilayah Bandung Raya.

“Ini membuktikan, bahwa ternyata kalau kita kompak, bisa menyelesaikan atau minimal bisa mengurangi banjir,” tutur bupati.

Kekompakan, tutur pria yang akrab disapa Kang DS itu, juga bisa dilakukan antar pemerintah daerah dalam mengatasi berbagai permasalahan lainnya.

Kang DS mengambil contoh perihal pelayanan publik, di mana menurutnya, Kabupaten Bandung harus banyak belajar dari Kota Bandung.

“Kemudian, kami punya sekitar tujuh ribu jenis produk IKM (Industri Kecil dan Menengah). Jadi kalau Pak Walikota menyediakan lahan dan tempat sebagai pusat pemasaran produk ekonomi kreatif, terlebih Kota Bandung terkenal dengan kulinernya, insyaallah sebagian potensinya ada di Kabupaten Bandung,” tutur Kang DS.

Sinergitas semacam itu, tambahnya, dapat mempercepat penanganan berbagai permasalahan yang dialami masing-masing daerah. Tidak terkecuali masalah sampah.

Kabupaten Bandung, sebut Kang DS merupakan hilirnya wilayah Bandung Raya. Selain banjir, sampah pun banyak bermuara di wilayah yang dipimpinnya itu.

“Kerjasama dengan Kota Bandung, dan juga dengan daerah se Bandung Raya lainnya, membawa harapan melalui konsep saling menguntungkan. Mudah-mudahan ini bisa terwujud dengan baik,” pungkas Kang DS.

 

(Eri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *