Reformasiaktual.com//BANDUNG- Jaringan Wartawan Bhayangkara kembali menggelar pelatihan jurnalis, kali ini disertai pelatihan Foto Jurnalistik diikuti peserta dari berbagai daerah yang bertempat di Gedung Bandung Creative Hub. Jl.Laswi Kota Bandung, pada hari Minggu (21/11/2021).
Ketua Jawara sekaligus pantia penyelenggara Yusman Andrian menyampaikan,”kegiatan pelatihan tersebut rutin dilaksanakan oleh Jawara selain kegiatan baksos dan santunan anak yatim serta Jumat Berkah, tujuannya untuk meningkatkan wawasan dan kempampuan para wartawan dengan mengundang nara sumber yang sudah kompeten,” ujarnya.
Dalam pelatihan jurnalis kali ini Jawara mengundang nara sumber dari PWI yaitu Sekretaris PWI Kota Bandung Kang Zaenal Ihsan, Pemimpin Redaksi Media Nuansa Realita (NR) Tony Maulana dan diikuti oleh wartawan dan berbagai media dari berbagai daerah bukan hanya dari Kota Bandung, tapi ada juga yang dari Jakarta dan Tasikmalaya.
Tony Maulana Pimred Nuansa Realita NR selaku ( Nara Sumber) mengatakan,” wartawan itu orang yang pekerjaan nya rutin melaksanakan kegiatan jurnalistik. Mulai mencari, menggali dan menyampaikan informasi melalui media massa. Setiap informasinya harus bisa dipertanggungjawabkan sesuai fakta dan dari sumber yang jelas,” ucap Tony. Selain itu, Ia juga membahas berbagai hal tentang dunia jurnalistik.
“Wartawan harus bisa menulis berita, kreatif, inovatif, produktif dan bermental baja, Wartawan harus memahami tugas dan fungsinya sesuai UU Pers, wartawan juga harus ahli menganalisa, berwawasan dan tunduk terhadap kode etik jurnalistik,” jelasnya.
Zaenal Ihsan Sekretaris PWI Jawa Barat membahas teknik reportase’ jurnalis dan tehnik wawancara’ beliau juga menyampaikan bahwa wartawan atau jurnalis adalah profesi terbuka yang bisa di ikuti mulai dari Ekonomi, dari Akuntan, STM SMK Insinyur juga bisa, jurnalis harus peka, cerdas dan cerdik melihat lingkungan.
Menurut Zaenal Ihsan reportase (pelaporan) ada 3 teknik, yang pertama observasi pengamatan, yaitu wartawan turun lansung ke lokasi kejadian untuk mengumpulkan data dilapangan. Kemudian dituangkan dalam informasinya dan wartawan itu orang orang jujur yang terhadap karya jurnalisnya.
” Kedua wawancara untuk menggali nara sumber, nara sumber yang relevan yang benar benar memiliki informasi, yang kompeten, bisa pelaku, korban ataupun saksi. Dan yang ke tiga riset atau kajian itu diperlukan untuk menguasai atau memahami permasalahan (study literasi) termasuk tehnik hingga jenis wawancara.Mulai dari wawancara langsung maupun tidak langsung serta jenis wawancara,” tutur nya.
Saat diwawancara Kang Zaenal Ihksan mengatakan’ acara yang di gelar oleh Jawara sangat luar biasa, karena sudah mengedukasi wartawan. Bukan hanya yang pemula, sebagai wartawan kegiatan ini sebagai pembelajaran, edukasi untuk meningkatkan skil wartawan dengan tetap mengedepankan Kode Etik Jurnalistik(KEJ). Seperti tadi sudah di paparkan bersama kang Tony peran dan fungsi wartawan, kita tadi juga berdiskusi dengan para peserta dan wartawan yg hadir. Mudah mudah an ap yg sudah kita pelajari bersama tadi bisa di implementasikan dilapangan, untuk Jawara terus lakukan kegiatan seperti ini, jangan hanya untuk wartawan tapi juga untuk milenial dan hasilkan karya jurnalistik yang sesuai Kode Etik.
Kegiatan pelatihan yang di gelar oleh Jawara menurut kang Yusman juga dilaksanakan dalam rangka mendukung berkembangnya UMKM yang ada di Kota Bandung dengan memperkenalkan berbagai produk asli dalam negri diantaranya dari Dextone, Kedai Pempek Barokah, DS Yoghurtku serta Mang Ojos Sop Buah Es Krim.
(Eri)