Reformasiaktual.com//Cirebon- Keraton Kanoman , November 2021, Anton Charliyan Mantan Kapolda jabar, yang sekarang lebih dikenal sebagai Abah Anton, Tokoh Penggiat Budaya dan Sejarah Sunda , Selaku Majelis Dewan Pembina Baranusa ( Barisan Raja Nusantara ) Pajajaran jawa Barat , dalam Prosesi pelantikan para panglima Baranusa Kabupaten dan kota se jawa barat di Keraton Kanoman Cirebon memberikan Pesan2, Amanat Rahasia Khusus, Yang diambil dari Naskah Lontar Amanat Galunggung. dan Prasasti Kawali Astana Gede Ciamis,
Adapun pesan2 Rahasia tsb berisi al sbb : Agar Para Panglima Kab dan Kota dalam melaksanakan Kepemimpinanya Wajib mempedomani dan melaksanakan hal-hal sbb :
– 1. Perhatikan dengan sungguh-sungguhAmanat Galunggung yang berbunyi : Jaga ieu Kabuyutan Ulah tepi ka Dikuasai ku Asing , lamun Rajaputra teu bisa ngajaga ieu Kabuyutan, Rajaputra leuwih hina ti Batan Lasun/ Bangke Nu aya di Jariyan, ” ( jaga ini Kabuyutan, Tempat suci , suatu Wilayah Kawasan tertentu, Tanah air, jangan sampai dikuasai orang Asing, jika kita putra putri sebagai Pewarisnya tidak bisa Menjaga dan mempertahankanya , Lebih Hina derajatnya dari seekor Bangkai yang ada diTempat Sampah ).
Dari sini tersirat, bahwa dari naskah Sunda lah pertama kali lahir salah satu Konsepsi Nasionalisme dan cinta tanah air. sehingga dg demikian berbicara tentang Nasionalisme & Cinta Tanah air, manusia Sunda harus berada di barisan yang paling depan, apabila ada manusia Sunda yang punya Iedologi lain , dan ingin keluar dari Bingkai NKRI , Pancasila, UUD 45, dan Bhineka Tunggal ika, itu artinya penghianat dan bukan sebagau manusia Sunda lagi.
– 2. Harus Hormat kepada Orang tua, dan orang yang situakan terutama kepada para pemimpin dan teramat khusus kepada para leluhur dan para pendahulu hulu kita, yang sudah mampu membangun peradaban Sunda Nusantara ini sangat luhur , karena ciri ciri budaya yang pradabanya tinggi adalah sebuah budaya yang mampu menghormati para Leluhur nya .
Sebagamana tersirat dalam amanat Galunggung berikut ini ; Hana nguni hana mangke tan hana nguni tan hana mangke, hana tunggak hana catang tan hana tunggak hana catang, mo aya ayeuna hanteu mo baheula, Hanteu mo ayeuna mo aya baheula….yang artinya tidak akan ada hari ini tanpa ada dahulu, makanya para anak cucu harus ingat kepada para pendahulu pendahulu, leluhur leluhur kita. Karena tidak akan ada cabang tanpa pohon, tidak akan ada ranting tanpa cabangnya. Untuk itu kita wajib hormat dan taat kepada kedua orang tua, Yang lebih tua dan yang dituakan serta para Pimpinan kita di tingkat manapun, sebagau perwujudan hormat pada leluhur.
– 3. Jaga kasampurnaan Agama tapi kade kudu tetep ngajenan , ngamumule ulah mopoheukeun tradisi adat budaya leluhur, kudu sarimbag silih ajenan.
( Jaga Kesempurnaan agama, tapi tetap harus menghormati melestarikan budaya adat tradisi ajaran leluhur, Harus seimbang saling mengisi saling hormati saling hargai, satu sama lain. Tidak boleh saling bertentangan ) Jadi dalam menjalankan syariat Agama, agama apapun harus selaras, bergandeng tangan dg Budaya tidak boleh saling bertentangan satu sama dengan yang lain.
– 4. Bangun Kekuatan dg Kedamaian , bangun kekuatan dg kerendahan hati. Sbg nana yg tersurat dlm Prasasti Kawali ;
Pakeun heubeul jaya dibuana, Pake gawe Kreta bener , pake gawe Kreta rahayu, ulah botoh bisi kokoro , ulah batengah bisi kateker, ( jika ingin Jaya didunia, Bangunlah Kekuatan dg Kedamaian, Bangunlah Kekuatan dg Kerendahan hati. jangan serakah akan celaka, jangan Sombong akan tersingkir ).
Syarat mutlak agar suatu bangsa, satu Negara kuat, harus mampu menciptakan dulu suasana damai, Kalau sudah suasaba sudah damai aman dan tentram baru Negara tersebut bisa melaksanakan Program program pembangunanya, karena tidak mugkin pembangunan dilaksanakan dlm suasana Rusuh, sehingga dg demikian manusia sunda adalah manusia manusi yang cinta damai ,damai di hati,damai dibumi, damai Sa Nagari, hirup rukun sauyunan, penuh cinta kasih , untuk menciptakan masyarakat yang rahmatan lil Alamin , penuh rahman dan rahim silih asih, silih asah dan silih asuh.
– Kemudian Membangun Kekuatan dengan Kerendahan hati , dlm arti seseorang bisa kuat , bisa hebat bukan karena keunggulan Phisiknya atau kekuatan materinya, tapi justru bisa menjadi kuat dan hebat itu karena akhlakul Karimahnya, karena Prilakunya yang rendah hati, Ramah , Santun, Respek , tahu diri, tahu etika dan tahu tata titi , Tawadhu, tidak Arogan dlm bersikap maupun bicara, itulah ciri wanci manusia Sunda sehingga bisa diterima dimana mana karena, Kesantunan , karena keramahanya. Karena kerendahan hatinya. sehingga salah satu pantangan terbesar manusia sunda adalah , besar kepala dan bersikap Sombong. ( ulah Batengah, bisi Kateker ) . Makanya kenapa Orang orang Sunda senantiasa pakai IKET KEPALA, sebagai pengingat , untuk terus mengikat kepalanya, agar kepalanya tidak menjadi Besar, karena yg gampang suka membesar itu Kepala, karena banyak manusia suka menjadi lupa diri kalau sudah kena Penyakit BESAR KEPALA, makanya apabila ada Manusia Sunda yang suka Petantang Petenteng adigung adiguna, kepalanya jadi Besar , itu bukan orang Sunda. Sekali lagi itu bukan orang Sunda. Atau mungkin yang belum Faham bagaimana Seharusnya menjadi Ki Sunda anu Nyunda , Nyai Sunda anu Mibanda, bahkan lebih ditegaskan dlm ajaran Islam, Tidak akan masuk surga seseorang, bila masih nempunyai rasa , Iri dan Sombong dlm hatinya, walau hanya sebesar biji Zarah.
– 5. Selanjutnya jadilah Petapa yg utama ; Ngan kudu Inget Yen Tapa anu Pang Utamana mah lain Tapa Puasa di jero Guha, tapi Nu panglobana Tatapakanana, makana Prasasti prasasru di tatar sunda lambangna Dampal Suku ( Jadilah sebagai Petapa yabg utama , bamun perlu diingat bahwa tapa yang utama itu adalah , bukanlah tapa berpuasa
mengurung diri didalam guha, tapi seorang manusia yabg paling banyak meninggalkan tatapakan karya nyata yang bermanfaat bagi masyarakat , Nusa bangsa Agama maupun Budaya, makanya Prasasti prasasti Sunda sering ditandai dengan lambang Telapak Kaki perlambang yang paling banyak tatapakanya yang paling banyak amalnya, karyanya ) bukan yabg banyak Pok nya ( Bicaranya , omongannya) tapi yang paling banyak Pek jeung prakna.( banyak bekerja dan karya nyatanya ) , jadi ayeuna mah tapa nu utama teh kudu Prak Pek Pok ( jadi sekarang Petapa yang utama itu, adalah yang paling banyak Karyanya baru kemudian boleh bicara )
– Galunggung Ngadeg tumenggung Soekapoera Ngadaun Ngora, Lamun Sunda hayang Nanjung kudu boga pulung ti Galunggung, Cag geura Bral.
Untaian kata diatas tadi merupakan Pemeo Kuno yang sangat dipercaya oleh masyarakat sunda , sebagai suatu UGA, Tanda2, Kila kila, isyarat yang harus dipedomani dan di hormati bersama yabg lahir dari Galunggung ebagai salah satu Pusat Spiritual Nusantara. Yang artinya : Galunggung Ngadeg Tumenggung , setiap raja, ratu , rama, resi para pemimpin Sunda , bila mau Ngadeg jadi tumenggung, Harus dapat Restu dari Galunggung.
Soekapura Ngadaun ngora : setelah dapat restu dari Galunggung, baik lahir maupun barhin, barulah gerbang akan Terbuka ( pura ) sbg dasar , bekal, SEMANGAT BARU utk menuju Kesuksesan, keberhasilan & kejayaan. ( ngadaun ngora ).
Sukapura mangku galuh rajana malati kembar,
Hanya dg keberhasilan lah yg ajan mampu mengangkat Bangsa dan Negara ( mangku Nagara Galuh ) dan hal tsb baru bisa tercapai apabila Rajana, punya bekal kekuatan lahir maupun bathin yg matang , mumpuni, adil & bijaksana ( rajana malati kembar ), sehingga bangsa dan negara namanya pasti akan harum mewangi ke seluruh pelosok negeri bagaikan wanginya bunga melati. Itulah salah satu filosofi siliwangi, uga dari Galunggung : Hayu urang silih bagi pangarti, silih simbeuhan kabisa, silih angkat darajat, silih ajenan diri, silih asih, silih asah, silih asuh, urang silih wangikeun Nami.
Dalam pesan terakhirnya Anton yang juga oerbah jadi Kapolwil Priangan tahun 2008, menegaskan ; Mudah2an dg dg Bekal 5 Amanat Khusus ini bisa menjadi Rahasia utama Kunci Keberhasilan para panglima di masing2 wil kabupaten dan Kota. Selamat berjuang, selamat bertugas, Semoga berhasil.
Hadir dalam acara pelantikan tsb al : Kangjeng Gusti Patih pangeran Moh Kodirun dari Kanoman, Uyut Sani Wijaya kasepuhan Pajajaran Pusat, Pangeran anom adipati Rd Lucky Somawilaga dari Sumedang larang , Pangeran Mas’ud dari Palembang, Ki Gondrong, Prof Asep dr sukabumi, Panglima tinggi Baranusa Pajajaran Rd Ully Sigar Rusady, dan Artis ternama Rd . Paramitha Rusady sbg Panglima Panah Walet Baranusa dll.
Selain acara Pelantikan di kukuhkan juga Pasukan pemanah Khusus Baranusa.utk srikandi wanitanya bernama pasukan Walet, dg iconya R Paramitha Rusadi dan pasukan prianya bernama dg Iconnya
Acara berlangsung lancar Khidmat dan Meriah dg tetap mematuhi Prokes Covid 19.
(Eri)