Reformasiaktual.com//JAKARTA – Puluhan warga dari Tasikmalaya yang nekad jalan kaki dari tasikmalaya selatan menuju Istana Negara selama 11 hari yang tergabung dalam Jaringan Persatuan Asli Tasik Indonesia kini masih berada di dedap Istana menunggu respon dari Presiden dan ingin Ditemui Presiden. (21/12/2021)
Satriana Ilham selaku Komandan Barisan Pelopor Jaringan Persatuan Asli Tasik Indonesia menyampaikan bahwa setelah berjalan kaki dari Tasikmalaya selama 11 hari kini sudah 2 hari di depan Istana Negara ingin bertemu dengan Presiden.
“Kita mulai melakukan jalan kaki dari hari jumat tanggal 10 Desember dari pantai pangkalan kecamatan cikalong bagian Tasik selatan, dan sekarang kami sudah 2 hari di depan Istana namun kami belum mendapatkan kejelasan, apakah Pak Jokowi mau menemui kami atau tidak, yang pastinya sampai kapanpun kami akan menunggu Pak Jokowi disini” pungkasnya
Warga tasikmalaya ini meminta Presiden Untuk Berbenah mentri dan Ganti Mentri-mentri yang berkinerja rendah serta evaluasi TNI-POLRI.
“Seperti yang kami sampaikan, bahwa Kami meminta Pak Jokowi untuk ganti saja mentri-mentri yang tidak bisa di benahi, selain itu kami mininta untuk lakukan perbaikan di internal TNI dan PORLI”. Tambahnya
“Tuntutan kami masih sama seperti yang sebelumnya kami sampaikan yaitu :
Pertama, Untuk segera evaluasi mentri yang menggunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi dan politik semata yaitu Erlangga Hartanto, Tito Karnavian, dan Erik Tohir yang menggunakan kekuasaan untuk memobilisasi kekuatan Politik dan Pencitraan.
Kedua, Evaluasi Menko Luhut Binsar Panjaitan, Mentri Industri, Mentri ESDM, Mentri Ketenegakerjaan, Mentri Agraria dan Tataruang dan KLHK, POLRI, TNI yang melakukan Pembiaran terhadap tambang-tambang ilegal dan banyaknya praktek Penggundulan hutan dan Perusakan Lingkungan.
Ketiga, Evaluasi Mentri Dikbud Nadiem Makarim, Mentri-mentri Keuangan dan Mentri Kominfo, Kemenparekraf, Mendargi, serta Kemenag.
Keempat, Evaluasi Mentri Pertahanan, Mentri Hukum dan Ham, Menkopolhukam.
Kelima, Perkuat Sinergitas TNI dan POLRI dan batasi Kewenanganya diruang-ruang sipil dan meminta Benahi Internal TNI dan Internal POLRI yang diindikasikan banyak Persaingan antar Gerbong yang mementingkan dirinya sendiri”. Tegasnya
“Kami hanya beri dua pilihan Segera ganti mentri-mentri yang berkinerja rendah atau kalau tidak sanggup MUNDUR SECARA TERHORMAT saja” tutupnya.
Massa aksi sudah 2 hari bertahan di Istana Negara dan menunggu di sambut baik oleh Presiden dan sempat di halang-halangi Kepolisian.
“Kami disini sudah 2 hari, Jujur saja harapan kami, kami bisa di sambut baik oleh Pak Jokowi, sudah seharusnya Pemimpin itu menyambut Rakyatnya, apa lagi ini kami berjalan kaki dari Tasik selama 11 hari dan sekarang sudah 2 hari di depan Istana Negara, kami hanya ingin menemui Pak Jokowi, maka kami akan menunggu di Jakarta samapai Pak Jokowi mau menemui kami walau harus berhari-hari, namun tadi ketika mau masuk ke Istana sempet ricuh dan kami di halang-halangi polisi”.
Red