Reformasiaktual.com // Bukittinggi — Pegelaran iven Sumatera Bike Week (SBW) 2022 diikuti 4.000 bikers dari berbagai club, telah berdampak positif bagi perekonomian masyarakat Bukittinggi.
Tidak hanya pengusaha perhotelan, rumah makan dan minuman, tetapi juga Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di Bukittinggi.
Ad, seorang PKL berjualan di seputar Jam Gadang, Minggu (3/7/2022), mengaku senang adanya iven besar di helat di Lapangan Kantin, Kota Bukittinggi.
Menurut dia, adanya acara itu, wisatawan datang ke Bukittinggi meningkat, dimana dagangannya banyak pembeli.
“Ini merupakan sesuatu yang luar biasa dilakukan pemerintah kota. Mudah-mudahan banyak lagi iven-iven besar digelar di kota ini,” harapannya.
Ia menyampaikan, biasanya penjualan dari berdagang asesoris sehari hanya ratusan ribu, sejak adanya acara SBW 2022 omset penjualan mencapai jutaan rupiah.
Hal sama disampaikan Mas Suro. Penjual bakso di titik acara SBW 2022 Lapangan Kantin mengaku, dagangan baksonya laku terjual tiga hari ini.
“Alhamdulillah mas, laku terjual. Apa lagi adanya artis ibu kota didatangkan dalam acara ini. Pengunjung membludak, kami pedagang untung dengan dagangan laku,” sebutnya.
Dikatakan, biasanya, penjualan bakso di hari biasa memang mencapai ratusan ribu sampai jutaan, namu masih ada sisa untuk dibawa pulang.
“Adanya acara besar ini, jutaan rupiah uang dibawa pulang tidak sisa dagangan dibawa pulang lagi,” tuturnya.
Seperti diketahui, SBW 2022 diikuti 4.000 bikers dari berbagai club. Ivent ini pertama kali dilakukan di Kota Bukittinggi.
Untuk tahun ini, banyak kegiatan yang dilaksanakan, mulai dari bakti sosial hingga berbagai hiburan
HDCI telah berkontribusi jadi pelopor kebangkitan pariwisata. HDCI juga siap ikut berkontribusi jadi pelopor kebangkitan ekonomi nasional.
Dengan adanya SBW 2022, Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar menyampaikan terima kasih pada HDCI, yang telah memilih Bukittinggi sebagai tuan rumah pelaksanaan SBW 2022.
Dia juga mengucapkan selamat datang kepada para bikers. Kegiatan ini tentunya akan menambah nilai jual pariwisata yang dapat mendongkrak perekonomian masyarakat.
“Setidaknya, ada Rp 34 miliar transaksi sejak digelarnya kegiatan ini. Recovery pariwisata diharapkan dapat lebih optimal setelah gelaran HDCI ini,” ungkap Erman.
(Adju)