Kabid Humas Polda Jabar : Peduli Lingkungan, Polisi Respon Cepat Dan Kerja Bakti Bersihkan Situs Cagar Budaya Nagara Padang

TNI/Polri251 Dilihat

Reformasiaktual.com//BANDUNG BARAT- Tradisi budaya membuang pakaian saat berziarah, konon katanya merupakan bagian dari pembersihan diri. Tradisi ini dapat merusak dan mengotori lingkungan.

Seperti yang terjadi di Situs Cagar Budaya Nagara Padang yang terletak di Desa Rawabogo Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung. Sampah dan pakaian dalam wanita berserakan di sekitar lokasi situs tersebut.

Sebagai bentuk respon cepat dan kepedulian Polsek Ciwidey Polresta Bandung Polda Jabar terhadap kondisi lingkungan. Kapolsek Ciwidey Polresta Bandung Polda Jabar IPTU Anjar Maulana, S.T.K., S.I.K., M.Si. beserta personil Polsek Ciwidey Polresta Bandung Polda Jabar melakukan kegiatan kerja bakti bersama warga sekitar dan Koramil Ciwidey di Situs Budaya Nagara Padang, Sabtu (22/10/2022)

Polisi tak akan sungkan meluangkan waktu melakukan kerja bakti sebagai salah satu bentuk aksi sosial guna memberikan manfaat lebih kepada masyarakat.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Ibrahim Tompo S.I K., M.Si mengatakan bahwa kegiatan respon cepat kerja bakti membersihkan situs cagar budaya sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat guna mewujudkan Polisi yang profesional, modern dan terpercaya.

Kerja bakti ini menindak lanjuti berita yang beredar pada hari Selasa, 18 Oktober 2022 salah-satunya yang berisi tentang adanya “Sampah Bra dan Celana Dalam Perempuan Bertebaran di Area Situs Budaya Nagara Padang Ciwidey”.

Kapolresta Bandung Polda Jabar Kombes Pol. Kusworo Wibowo, SH, S.I.M., MH menghimbau kepada seluruh pengunjung Situs Budaya Nagara Padang dan warga masyarakat untuk selalu menjaga dan melestarikan serta melarang tindakan membuang pakaian bekas ataupun sampah di sekitaran Situs Budaya Nagara.

Dikatakannya, kerja bakti ini sebagai bentuk respon cepat dan kepedulian Polsek Ciwidey terhadap kondisi lingkungan Situs Cagar Budaya Nagara Padang. 10 Karung Sampah disekitar situs ini berhasil diangkut, terdiri dari sampah makanan, pakaian, celana pendek dan celana dalam wanita,’ pungkasnya.

“Jadilah yang paling ikhlas bukan yang paling baik sebab dalam kebaikan belum tentu ada keikhlasan.” tutup Ibrahim Tompo.

Eri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *