Aslori Humas PT. KMH Sebut Material Dari Siulak Sangat Tinggi Kadar Tanahnya

Daerah2103 Dilihat

KERINCI//reformasiaktual.com- Pembangunan Mega Projects PLTA Batang Merangin – Kerinci sedang dibangun oleh PT Kerinci Merangin Hidro (KMH) anak perusahaan dari PT Bukaka Teknik Utama (Kalla Group). Membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas daya listrik 350 MW (awalnya 150 MW) ini merupakan PLTA dengan kapasitas daya terbesar ke-2 setalah PLTA Sulawana-Poso, yang juga dikerjakan oleh perusahaan Kalla Group.

PT KMH sebagai anak usaha dari Bukaka, milik Jusuf Kalla telah menggunakan sempandan Sungai Batang Merangin untuk membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kerinci tidak peduli meski ada hutan yg gundul dampak dari pembangunan PLTA namun pekerjaan tetap dilanjutkan juga tanpa melakukan penghijauan kembali sampai sekarang ini.

Sewaktu coffe morning pada tgl 25/01/2024 di hotel mahkota kerinci persentase yang menayangkan gambar dan video melalui Infocus banyak awak media yg tidak memahami karena terlalu banyak bahasa dan istilah teknis, jadi para awak media meminta untuk diizinkan meliput di lokasi pembangunan PLTA bahwa benar tidak ada nya dampak dari pembangunan PLTA banjir yang saat ini melanda kerinci dan kota sungai penuh.

Soal nya terlihat jelas bahwa akibat Pembanguan PLTA salah satu nya berdampak pada berkurangnya tutupan hutan produksi, yaitu hutan desa dan hutan adat dari Muara Hemat sampai ke danau kerinci,sebagian sudah alih fungsi kan menjadi Bangunan PLTA yg sampai sekarang belum ada upaya dari PT. KMH mengembalikan fungsi hutan pada zona yang terdampak pembangunan dari PLTA.

“Asrori Ilham selaku humas PT. KMH ketika coffe morning tgl 25/01/2024 di hotel mahkota kerinci mengatakan,sebenar nya kami tidak mau mendatangkan material dari Siulak, karena bukan saja membuat kami rugi, tetapi material dari siulak kadar tanah nya sangat lah tinggi, kami harus mencuci nya dua kali terlebih dahulu sebelum menggunakan material tersebut. lebih baik kami mendatangkan material dari daerah luar kata aslori.”

“Lanjut aslori ketika dikonfirmasi langsung oleh awak media ini melalui handphone nya terkait dengan pembangunan PLTA Kerinci dan ada juga hutan yg rusak dampak dari pembangunan PLTA aslori menjawab,masalah hutan yg terkena dampak dari PLTA akan kita hijaukan setelah pembangunan selesai,kalau ada yg bilang ada dampak dari PLTA penyebab Kerinci kebanjiran berarti dia tidak tau karane dia tidak mengecek langsung kelokasi termasuk juga PJ Bupati kerinci dia tidak mengecek langsung kata aslori.

Sementara Wandiadi Ketua LSM_PKLH Jambi menanggapi pernyataan Aslori atas ucapan nya tentang tingginya kadar lumpur pada Material yang didatangkan dari siulak.

“Sudah barang tentu dua Tambang Galian C, CV. Pilar Usaha dan PT. Kuarindo Rezeki Pratama di Siulak deras yang katanya berizin atau legal, namun masih memproduksi material yang kadar lumpur cukup tinggi, dua Galian C tersebut merupakan pensuplai terbesar material yang digunakan untuk pembangunan PLTA, sangat disayangkan material yang tidak layak untuk diproduksi dan untuk dijadikan bahan bangunan campuran agregat Beton oleh PT. KMH. “Kita sangat meragukan konstruksi bangunan yang menggunakan bahan material dari Galian C” CV. Pilar Usaha dan PT. KRP”

(Aripin RA korwil Jambi)