ReformasiAktual.com//KEP KEPULAUAN SELAYAR – Nur Ilmiati Binti Dg Manraja (30) warga Dusun Tanaberu Selatan Desa Bontona Saluk seorang tenaga honorer dinyatakan menghilang sejak meninggalkan rumah kediamannya di Topelang. Camat Bontomate’ne, Andi Rusmin melaporkan jika hampir semua komponen masyarakat diturunkan untuk melakukan proses pencarian dengan menyisir hutan, lembah hingga ke gunung disekitar sebelah timur Batangmata Sapo akan tetapi belum juga diketemukan.
Nur Ilmiati meninggalkan rumah orang tuanya sejak Kamis 14 Maret 2024 kemarin sekitar pukul 05.00 Wita subuh hari tanpa sepengetahuan dengan orang tuanya, Dg Manraja. Saat meninggalkan rumah, perempuan yang masih berstatus gadis ini menggunakan baju kaos lengan pendek warna abu-abu motif biru dan celana pendek berwarna merah.” ujar Camat Bontomate’ne, Andi Rusmin via Whats Appnya tadi malam.
Kita sudah melakukan proses pencarian dengan melibatkan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Bontomate’ne, Babinsa, Babinkamtibmas, Kepala Dusun, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan warga setempat namun hasilnya masih nihil. Dan hingga saat ini, warga sekitar bersama pemerintah setempat masih terus melakukan pencarian. Iapun meminta kepada warga yang melihat atau menemukannya agar segera dilaporkan ke Polsek dan Camat Bontomate’ne.” harap Andi Rusmin.
Sementara itu Intang Raju kakak kandung Nur Ilmiati yang dikonfirmasi via selulernya di Toli-Toli Sulawesi Tengah (Sulteng) juga membenarkan peristiwa itu. Minggu sehari sebelum puasa Ramadhan dia (Anty) panggilan akrab Nur Ilmiati diantar oleh kakaknya Jumlianto pulang ke Selayar. Karena tinggal bersama di Makassar. Antara ayah saya dengan Anty kadang memang dia bermain dan bercanda. Tapi biasanya kadang kalau kelamaan canda, salah satunya pasti ada yang marah.” ungkap Into.
Malam Kamis sebelum menghilang lanjut kakaknya, kami masih sempat video call berempat dengan saya (Into red), bapak, Anto dan Anty. Dan masih sempat makan sahur bersama dengan bapak dan Anto kakaknya dan bahkan sempat membersihkan usai makan. Tapi bapak saya menegur Anty. Akhirnya sempat cekcok mulut. Kemudian Anto ke masjid shalat subuh. Pulang dari masjid dikiranya Anty masih tidur dalam kamar. Antopun membangunkan Anty dari luar untuk shalat. Karena tidak ada jawaban, Anto mengecek keberadaannya dikamar. Ternyata Anty sudah tidak ada dalam kamar.” katanya.
Sebelum kemudian menghilang masih sempat ke rumah keluarga di Kampung Bau tak jauh dari rumah arah selatan. Dia sempat menanyakan Ahmad suami dari Sunggupati. Tapi Sunggupati menjawab,” ada dirumah.” Anty berpesan kepada Sunggupati untuk tidak memberitahu bapaknya, Dg Manraja. Tak lama setelah itu, sudah menghilang.” ujar Into sapaan Akrab Intang Raju menceritakan.
Tak berselang lama, ada info jika Anty ada di Kampung Garassik. Kemudian ada lagi yang sempat melihat dikebun tak jauh dari Kampung Sukading dalam wilayah Kelurahan Batangmata Sapo sekitar pukul 10.00 Wita siang pada Kamis kemarin. Maka dilakukan pencarian dari hutan, lembah hingga gunung. Dan terakhir dilihat warga di Realohe yang masih dalam wilayah administrasi Kelurahan Batangmata Sapo sedang berlari didalam hutan.” ujar Into.
Kepala Desa Bontona Saluk, Ahmad Yani kemudian mengerahkan puluhan warganya untuk melakukan pencarian. Tadi siang, Jumat 15 Maret masih terus dilakukan pencarian sampai selesai shalat Jumat. Namun hasilnya masih tetap nihil.” imbuh Into.
(M. Daeng Siudjung Nyulle)