Kabupaten Sukabumi- Maraknya Tradisi perang sarung dan tawuran serta kenakalan remaja lainnya yang terjadi di kabupaten Sukabumi Khususnya di Palabuanratu mendapat tanggapan serta perhatian serius dari Kalangan Legislatif Kabupaten Sukabumi.
Badri Suhendi ,S.IP M.H Anggota DPRD kabupaten Sukabumi sekaligus Ketua Fraksi Demokrat merasa prihatin dan harus ada pengawasan serta pembinaan yang baik dari semua pihak.
” Saya sampaikan ke prihatinan yang mendalam atas maraknya kenakalan remaja di bulan suci ramadan 1445 H ini, yang seharusnya di bulan suci ramadan ini dipenuhi dengan kegiatan kegiatan ibadah, tentang hal positif yang menyangkut pendidikan keagamaan, malahan beberapa oknum tanda kutif para remaja kita, pemuda kiita melakukan hal yang tidak baik, kami prihatin.Ucap Badri saat di temui awak media di ruang kerjanya Senin 18/03/2024.
Harapan saya atau himbauan saya agar aksi kenakalam remaja ini harus di hentikan, dan harus diberikan pemehaman yang serius dari pemerintah daerah, termasuk kami anggota dewan berkewajiban memberikan pembinaan dan pengawasan kepada unsur masyarakat kabupaten Sukabumi, khususnya diwilayah Palabuhanratu ibu kota kabupaten,Imbuhnya
“Saya yakin s pemerintah darerah serta unsur lainnya mereka sudah menanggapi dan mengambil langkah langkah lain, serta kordinasi dengan pihak pihak terkait, salah satunya dengan pihak kepolisian, dan lainnya saya punya keyakinan itu, tetapi saya dari fraksi demokrat mendorong agar pemerintah segera melakukan langkah langkah yang praktis untuk pencegahan dan pembinaan kepada pelajar, maupun remaja kita sehingga tidak melakukan hal hal yang tidak baik karena melakukan seperti itu akan menjadi korban kalau sudah ada korban ini dampaknya sangat luas, baik pribadinya, keluarganya maupun masyarakat.Tegas Badri
“Saya menghimbau tentang persoalan kenakalan remaja yang marak dibulan ramadan yaitu perang sarung, ini perlu ada satu kerjasama yang baik antara pihak keluarga orang tua yang melakukan pengawasan, pembinaan kepada anak anaknya semakin melekat, semakin serius didalam pengawasan dan pembinaan kepada anak anak nya, kemudian juga pemerintah daerah melalui dinas pendidikan juga menyarankann dan menekankan bahwa anak anak pelajar ini perlu diberikan satu kegiatan kegiatan disekolah maupun filuar sekolah yang mausknya dalam ekstrakurikulernya supaya agak dipenuhkan jadwalnya dipadatkan, sehingga kesempatan anak untuk bermain, menjaga kemungkinan kemungkinan tidak baik ataupun bisa tereliminir persoalan itu.Paparnya
Akan tetapi memang tiap sekolahpun tidak bisa melakukan itu kalau tidak ada peran serta dari pihak orang tua, anak sekolaha ada batas waktu sampai sore, nah malam harinya kan ada dipihak keluarga, maka peran orang tua ini sangat dominan, walaupun demikian tetap pemerintah daerah mendorong bagaimana melakukan satu langkah langkah koridnasi menyikapi itu, atau intruksi intruksi kepada pemerintahan desa, kecamatan didalam melakukan satu pengawasan, komunikasi yang baik dengan para pemangku adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, untuk memberikan bimbingan kepada anak. Pungkas Badri