KEPULAUAN SELAYAR, ReformasiAktual.com – Hujan deras terus mengguyur Pulau Jampea yang mengakibatkan sungai yang membelah Kota Benteng meluap. Akibatnya ratusan rumah warga terendam banjir. Bahkan sejumlah barang dagangan milik warga terbawa arus karena banjir yang secara tiba-tiba membuat warga panik. Hingga pukul 22.00 Wita malam tadi, Minggu 22 Desember, banjir yang bersamaan dengan air laut pasang belum juga surut. Namun sampai saat ini kerugian yang ditimbulkan juga belum dapat ditaksir.
Dihubungi selulernya di Jampea, Pelaksana Tugas (Plt) Camat Pasi’masunggu, Nur Amin Arsyad membenarkan kejadian itu. “Tadi malam sekitar pukul 22.00 Wita, air baru mulai surut. Tersisa hari ini, Senin 23 Desember hari ini, warga akan melakukan kerja bakti membersihkan puing-puing dan lumpur yang ada dalam rumah dan badan jalan. Termasuk rumah warga hampir semuanya di Dusun Benteng Barat terendam. Demikian pula masjid dekat pantai.” uiarnya.
Ketinggian air hampir satu meter hingga Puskesmas Benteng Jampea tadi malam. Karena bersamaan dengan air laut pasang. Untungnya tak ada rumah warga yang mengalami kerusakan apalagi terbawa banjir. Kejadian sama juga dialami oleh warga Desa Bontosaile. Tepatnya di Dusun Binanga Nipa dan Dusun Binanga Bakka. Disamping air pasang juga karena luapan sungai Binanga Bakka.” kata Camat Pasi’masunggu.
Nur Amin juga meminta kepada pihak Pemerintah Daerah (Pemda) dan dukungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk melakukan penanggulan dibantaran sungai sehingga masyarakat akan merasa aman. Disamping itu, juga diharapkan adanya pelebaran sungai dah perencanaan pembangunan drainase pada setiap jalan yang ada dalam Kota Benteng. Utamanya dibelakang Kantor Camat Pasi’masunggu menuju ke pantai barat.” harapnya.
Sementara Muh Nawir seorang tokoh masyarakat Jampea Timur merasa prihatin dengan kondisi intensitas dan curah hujan yang semakin tinggi. Soalnya banjir yang menyapu hampir semua rumah warga ini sepanjang sejarah baru kali ini terjadi. Untung saja banjir bukan tadi malam ketika acara takziah H MS Linri, ayahanda dari Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulawesi Selatan, Prof Dr Muhammad Jufri, M.Si, M.Psi. Psikolog terjadi. Andai kata saat ta’ziah berlangsung semua warga yang hadir akan kocar kacir.” tandasnya.
Tenda yang tampak dalam gambar itu adalah tenda tempat acara ta’ziah malam kemarin,” kata Nawir menambahkan. Sumber air berasal dari Sungai Tiga Dara yang membelah Kota Benteng Jampea. Dan meluap pas dibelakang rumah almarhum H MS Linri. Karena kursi yang belum dipindahkan sudah berhamburan terbawa banjir. Hujan deras mulai turun pada sekitar jam 15.30 Wita kemarin dan kemudian redah tadi malam pukul 22.00 Wita. (M. Daeng Siudjung Nyulle)