Kunjungan Delegasi Pemerintah Prefektur Shizuoka Jepang, Jalin Kerja Sama di Bidang Pendidikan

PENDIDIKAN19 Dilihat

Reformasiaktual.com//BANDUNG, DISDIK JABAR – Delegasi Pemerintah Prefektur Shizuoka Jepang mengunjungi SMAN 8 Bandung dan Bandung Independent School di Kota Bandung, Jumat (7/2/2025).

Kunjungan tersebut dipimpin oleh Ketua Inspektur Pendidikan Prefektur Shizouka, Shigehiro Ikegami dan Presiden dan CEO Fujinokuni Infrastructure Center, Hironori Yano. Para delegasi didampingi oleh Koordinator Kehumasan Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar), Dewi Nuraini.

Saat berkunjung ke SMAN 8 Bandung, delegasi yang berjumlah sepuluh orang tersebut melihat pembelajaran bahasa Jepang dan memberikan motivasi kepada para siswa agar berani bermimpi melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Para delegasi pun menyimak pengalaman siswa Jepang yang mengikuti pembelajaran di SMAN 8 Bandung, Mio Sakata.

Sedangkan saat menyambangi Bandung Independent School, melalui Kepala Sekolah Fujinokuni Internasional School, Daisuke Chouno, pihaknya membuka kerja sama dan kolaborasi pembelajaran sebagai sesama sekolah yang menggunakan kurikulum International Baccalaureate (IB).

Ikegami mengatakan, sejak penandatanganan MoU dengan nama resmi “Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Republik Indonesia, dan Pemerintah Prefektur Shizuoka, Jepang tentang Kerja Sama di Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Ekonomi” pada 2017 silam, Provinsi Jabar dan Prefektur Shizouka telah meningkatkan pertukaran dan kerja sama di berbagai bidang. Salah satunya di bidang pendidikan.

“Beberapa siswa SMA dari Prefektur Shizouka mengunjungi Jabar atau daerah lain di Indonesia dan memperoleh pengalaman yang berharga,” ucapnya.

Pemerintah Prefektur Shizouka pun meyakini pentingnya menciptakan kesempatan bagi masyarakat agar terpapar budaya dan nilai yang berbeda saat mereka masih muda dan sensitif. Sehingga, pihaknya mempromosikan program pendidikan global untuk siswa SMA.

Salah satu siswa yang mengikuti program tersebut, Mio Sakata mengaku mendapatkan pandangan yang fresh tentang Indonesia setelah tinggal di Bandung selama beberapa bulan. Dari kacamatanya sebagai siswa SMK jurusan arsitektur, ia menilai, arsitektur di Indonesia sangat unik. “Ada peninggalan bangunan dari Belanda dan Jepang dan Indonesia mix (mencampurkan) dan develop (arsitekturnya) dari sini,” ungkapnya.

Ia pun takjub dengan hubungan erat antara masyarakat dengan agama dalam kesehariannya. “Agama masuk dalam kehidupan sehari-hari para siswa di sekolah. Saya masih banyak belajar tentang ini,” imbuhnya.

Kepala SMAN 8 Bandung, Dedi Mulyawan pun berterima kasih dan mendukung program yang akan dicanangkan oleh pemerintah Jepang tersebut. “Semoga akan ada tindak lanjut kerja sama antara sekolah dan pemerintah Jepang dalam bentuk yang lainnya,” ungkapnya.

Usai mengunjungi SMAN 8 Bandung dan Bandung Independent School, para delegasi mengunjungi Kantor Disdik Jabar. Mereka disambut oleh Plh. Kadisdik Jabar, Deden Saepul Hidayat.

Senada, Plh. Kadisdik pun mengucapkan terima kasih dan berharap kunjungan para delegasi Jepang ini bisa menghasilkan kerja sama ke depannya. “Mudah-mudahan kita bisa bekerja sama, guru-guru kami juga bisa bekerja sama dan siswa Jawa Barat bisa lebih banyak mendapatkan beasiswa untuk belajar di Jepang,” ucapnya.

Eri