DIDUGA PROSES PEMBERIAN KREDIT KE SALAH SATU NASABAH BANK BRI UNIT CIMANGANTEN GARUT TERDAPAT KEJANGGALAN

Hukrim35 Dilihat

Reformasiaktual.com// GARUT-
Masyarakat yang tinggal di Wilayah kampung Cibolerang Desa Sirnajaya Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut ,berdasarkan informasi dari beberapa narasumber masyarakat setempat, mengkhawatirkan nasib malang yang menimpa Adang Sadeli seorang laki laki kelahiran tahun 1977 yang diketahui Oleh masyarakat setempat berprofesi sebagai buruh tani, terpaksa harus terjerat utang piutang Bank BRI unit Vimanganten Tarogong Garut.

Mendapati informasi nasib malang yang di alami Adang Sadeli dan istrinya Yang diduga harus terjerat Utang piutang dengan BANK BRI Unit Cimanganten awak media Reformasi Aktual pada Kamis 1 Mei pukul 10: 00 wib bergegas melakukan investigasi dengan menyambangi narasumber Adang Sadeli Sadeli untuk di wawancarai.

Menurut Adang Sadeli mengakui yang sebelumnya menjadi Nasabah Aktif dan sama sekali tidak pernah bermasalah dengan pihak Bank BRI Unit Cimanganten pernah mendapatkan bantuan permodalan 20 juta Rupiah dan 30 juta rupiah dua kali mendapat bantuan modal tidak pernah mengalami permasalahan fatal .

Namun pada akhirnya menurut keterangan keterangan Adang Sadeli dirinya terjebak tunggakan utang piutang dengan pihak BANK BRI Unit Cimanganten sebesar 50 juta rupiah, berdasarkan Adang kronologi yang disampaikan dipicu oleh pemberian kredit yang digelontorkan oleh pihak Bank BRI unit Cimanganten untuk keperluan modal usaha akan digunakan Adiknya, keterangan Adang Sadeli sebesar 50 juta Rupiah yang sempat untuk dibatalkan oleh Adang Sadeli karena beberapa pertimbangan, namun ditolak oleh pegawai Bank BRI Cimanganten, kerena beralasan sudah ditanda tangani Adang Sadeli.

Masih menurut Adang Sadeli sebelumnya proses pencairan dan penandatanganan, diketahui oleh Adang Sadeli salah satu Pegawai BANK BRI Unit Cimanganten inisial E A ( perempuan) yang diduga menjabat sebagai Mantri BANK BRI Unit Cimanganten beberapa kali pernah melakukan kunjungan kelokasi rumah adiknya diduga berkaitan dengan perencanaan pencairan permodalan uang 50 juta yang menggunakan Atas Nama Adang Sadeli sebagai kakanya yang sebelum nya secara History call diketahui sebagai Nasabah lancar BANK BRI unit Cimanganten, Tarogong Garut.

Sebagai atas Nama yang sebelum nya diketahui oleh BANK BRI Unit Cimanganten, sampai saat ini Adang Sadeli ada beberapa hal yang menjadi tanda tanya pada proses pencairan yang biasanya masuk melalui buku tabungan atas nama dirinya ,namun ini tidak sama sekali tidak dilibatkan dan tiba tiba diketahui sudah di ambil dan digunakan oleh adik nya diduga menggunakan kartu ATM , Namun tentunya hal tersebut tidak dipahami karena diduga penarikan dan pembuatan ATM tentunya tidak diketahui oleh Adang Sadeli, selain terdapat beberapa dugaan kejanggalan Adang Sadeli harus dikejutkan dengan kedatangan beberapa pegawai BANK BRI Unit Cimanganten ke khawatiran nya pernah disampaikan secara Terang terangan kepada pegawai BANK BRI terjadi uang pencairan. Sebesar 50 juta Rupiah yang di ketahui gunakan oleh adiknya mengalami keterlambatan tiga bulan selain terjadi Polemik kejanggalan menjadi dampak beban berat yang harus terpaksa menyeret Adang Sadeli sebagai atas nama dan tidak pernah berniat untuk memperpanjang Kontrak kredit dengan pihak BANK BRI Unit Cimanganten dikarenakan Kondisi usaha nya yang sudah tidak stabil bahkan sebelumnya Adang Sadeli sempat menjelaskan bahwa uang tersebut bukan untuk digunakan untuk kepentingan usaha dirinya ,masih menurut keterangan Adang Sadeli mengetahui adanya keterlibatan salah satu pegawai BANK BRI Unit Cimanganten inisial ibu E.A yang berdasarkan informasi menjabat sebagai mantri yang diketahui pernah melakukan kunjungan kelokasi Rumah adiknya diduga untuk membantu proses pencarian kredit permodalan usaha adik,Namun setelah terjadi kemacetan beberapa pegawai Bank BRI Unit Cimanganten menutup mata dan intens melakukan penagihan kepada Adang Sadeli.

Padahal secara History call sebagai nasabah Adang Sadeli merupakan nasabah BANK BRI Unit Cimanganten yang sebelumnya golongan nasabah lancar dan tidak pernah mengalami permasalahan kemacetan.

Adang Sadeli yang diduga dipakai dan diketahui oleh BANK BRI Unit Cimanganten hanya sebagai atas nama dengan terpaksa dengan mengandalkan dari hasil upah buruh tani sekuat tenaga menurut keterangan kepada awak media sudah sebelas kali menyetor angsuran sebesar 2,6 juta dan 8 kali 1,1 juta hasil revisi pihak BANK BRI unit cimanganten sela sela ahir wawancara Adang Sadeli meneteskan air mata kesedihan dan kesedihan yang di alaminya yang terpaksa harus mempertanggung jawabkan dikarenakan perbuatan adiknya yang diduga tidak bertanggung jawab dengan terpaksa Harus menjual beberapa ekor Kambing peliharaan nya yang sekarang Adang menyatakan pasrah karena keadaan tidak akan tertutupi l dari Hasil Buruh tani.

Melihat peristiwa yang menimpa Adang Sadeli yang berprofesi sebagai Buruh tani mendapat perhatian dari beberapa mantan pegawai yang menyampaikan Kritik yang disampaikan kepada awak media jika dilihat beberapa klasifikasi keterangan yang disampaikan adang Sadeli diduga diketahui hanya sebagai atas nama yang hanya menandatangani berkas tetapi idak pernah merasa menerima uang pencairan, serta beberapa langkah yang dilakukan para Pegawai Bank BRI Unit Cimanganten yang sempat menegur Adang Sadeli dikarenakan berniat untuk melakukan pembatalan pencairan secara Kontras apa yang sampaikan oleh Adang Sadeli seharusnya menjadi bahan pertimbangan karena diduga sudah mengetahui uang pencairan tersebut tidak digunakan oleh atas nama.

Selain itu menurut keterangan Adang Sadeli yang mengetahui adanya beberapa kali kunjungan yang dilakukan salah satu Pegawai BANK BRI berinisial E A yang diduga menjabat sebagai Mantri BANK BRI Unit Cimanganten menurut keterangan Adang Sadeli diketahui beberapa kali melakukan kunjungan ke rumah adiknya, tentunya menjadi pertanyaan tentunya tindakan tersebut menurut kritik yang disampaikan oleh salah satu mantan pegawai BANK yang enggan untuk menyampaikan identitas nya,sangat tidak Rasional dan tidak dibenarkan dikarenakan pegawai tersebut mengetahui secara administratif adik Adang Sadeli nama tidak tidak ada korelasi dengan pihak BANK BRI Unit Cimanganten dari kejadian yang di alami Adang Sadeli sebaik nya para pejabat utama BANK BRI harus segera mengambil langkah dan tindakan konfrensheep mencoba mengundang Secara resmi adik Adang Sadeli yang diduga diketahui dari awal oleh pegawai BANK BRI Unit Cimanganten diduga menerima uang pencairan.

Selain itu untuk segera melakukan analisa serta mengkaji Kajian terkait langkah langkah pendalaman yang dilakukan beberapa orang pegawai BANK BRI Unit Cimanganten bertujuan mendapat titik terang permasalahan yang terjadi serta untuk menjaga Integritas dan profesionalisme para pegawai BANK BRI.

Sampai berita ini diturunkan Awak media Reformasi Aktual sudah melayangkan surat resmi untuk melakukan Wawancara hak jawab dari pimpinan dan pegawai BANK BRI Unit Cimanganten untuk keberimbangan pemberitaan

Toni Rahmat /RA Garut