Sukabumi – reformasaktual.com – Dalam waktu yang relatif singkat, Kepala Desa Bojong Galing, Kecamatan Gadung, Kabupaten Sukabumi, Ferry Hidayat Tullah, berhasil mencatat prestasi yang patut diapresiasi. Baru tiga tahun menjabat, Feri telah merealisasikan sekitar 60 persen pembangunan di semua bidang.
Pencapaian ini tidak hanya tercapai berkat Dana Desa (DD) yang rutin dikucurkan pemerintah pusat. Lebih dari itu, Ferry menunjukkan kecakapan manajerial dan jaringan yang luas dengan mengoptimalkan sumber dana lain dari berbagai sumber. Mulai dari bantuan provinsi, kabupaten, hingga program-program tematik dari berbagai dinas teknis, semuanya dimaksimalkan untuk kemajuan desa.
“Saya tidak hanya mengandalkan Dana Desa. Saya juga proaktif mencari peluang lain agar pembangunan bisa dipercepat dan tepat sasaran,” ungkap Feri saat ditemui di kantornya.
Komitmen itu kini mulai berbuah manis. Infrastruktur desa menunjukkan kemajuan signifikan. Jalan-jalan lingkungan yang sebelumnya rusak kini sudah mulus dan bisa dilalui kendaraan dengan nyaman. Saluran irigasi yang dulu sering tersumbat kini berfungsi normal, mendukung produktivitas pertanian warga. Ketersediaan air bersih yang sempat menjadi keluhan, kini lebih lancar. Bahkan, sektor pemberdayaan masyarakat juga mulai berkembang, dengan munculnya usaha kecil yang difasilitasi oleh program desa.
“Kami dulu kesulitan ke kebun karena jalan jelek. Sekarang sudah bagus. Hasil panen bisa cepat diangkut. Pak Kades memang gesit kerjanya,” ujar Asep, salah satu petani warga Bojong Galing.
Feri mengaku, targetnya adalah merampungkan seluruh rencana pembangunan desa dalam satu periode kepemimpinannya. Meski demikian, ia menegaskan bahwa pembangunan tidak bisa berjalan maksimal tanpa partisipasi aktif warga.
“Semangat gotong royong dan keterbukaan adalah kunci. Saya ajak warga untuk sama-sama terlibat dalam proses pembangunan, dari perencanaan sampai pengawasan,” tegasnya.
Kisah Ferry Hidayat Tulloh menjadi contoh bagaimana kepala desa bisa menjadi motor penggerak perubahan jika memiliki visi, kemauan kuat, dan kemampuan menjalin sinergi dengan berbagai pihak. Bojong Galing pun perlahan berubah, bukan hanya secara fisik, tapi juga dalam semangat kolektif warganya untuk terus maju.
(Amud)