ReformasiAktual.com, Garut (Jawa Barat)-
Dua warga Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, diduga menjadi korban penganiayaan dan perusakan rumah. Mereka adalah Dede Roni, warga Desa Wangunjaya, yang dikenal sebagai pelapor dugaan penyelewengan dana bantuan sosial (Bansos), serta Seno Sumarno, tokoh masyarakat Desa Jatiwangi sekaligus aktivis senior di wilayah Garut Selatan.
Informasi yang diperoleh dari sejumlah narasumber menyebutkan bahwa insiden memilukan ini terjadi pada Minggu malam, sekitar pukul 20.00 WIB. Awak media Reformasi Aktual melakukan investigasi langsung dan berhasil mewawancarai kedua korban di halaman Mapolres Garut.
Kronologi Kejadian
Menurut Dede Roni, insiden bermula ketika ia bertamu ke rumah Kang Seno Sumarno di Kampung Cijulang, Desa Jatiwangi, sekitar pukul 10.30 WIB. Rumah tersebut kemudian didatangi oleh seseorang berinisial F.I, yang diketahui dalam pengaruh alkohol dan datang dengan nada emosional, menanyakan keberadaan seseorang bernama Asep – sahabat anak Kang Seno.
Seno Sumarno menjawab tidak mengetahui keberadaan Asep, namun F.I tampak tidak puas dan pergi. Selang beberapa jam kemudian, sekitar pukul 14.00 WIB, F.I kembali datang bersama puluhan orang, melontarkan tuduhan bahwa Asep bersembunyi di rumah Kang Seno.
Dalam suasana tegang itu, Seno sempat menyarankan agar masalah diselesaikan di luar wilayah Pakenjeng agar tidak merugikan masyarakat sekitar. Namun, permintaan tersebut justru dibalas F.I dengan kemarahan dan kekerasan. Istri Kang Seno, yang sedang sakit parah, turut menjadi korban kekerasan fisik. Bahkan Dede Roni, yang berusaha melerai, justru mendapatkan pukulan di bagian pelipis mata.
Tidak hanya itu, massa juga merusak rumah Seno Sumarno dengan melempar batu yang memecahkan kaca jendela.
Permintaan Penegakan Hukum
Dalam akhir wawancara, Seno Sumarno dan Dede Roni menyampaikan laporan resmi kepada Mapolres Garut. Mereka meminta agar aparat segera menindaklanjuti kasus ini secara serius. Mereka juga memohon keterlibatan Satgas Pemberantasan Premanisme agar kondisi tidak semakin memburuk.
Menurut Kang Seno, istrinya mengalami syok berat pasca-kejadian dan kondisi kesehatannya menurun drastis. Ia mengingatkan bahwa apabila tidak segera ada tindakan dari aparat, dikhawatirkan konflik antara kedua pihak bisa meluas dan mengganggu stabilitas keamanan di wilayah Kecamatan Pakenjeng.
Toni RA
Catatan redaksi:
Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan terhadap pelapor dugaan korupsi dan tokoh masyarakat. Penegakan hukum secara cepat dan tegas sangat dibutuhkan agar tidak menciptakan ketakutan dan ketidakpercayaan di tengah masyarakat.







