Puluhan Hektar Sawah di Siulak Mukai Terancam Gagal Panen Akibat Kemarau Basah

Daerah795 Dilihat

KERINCI//reformasiaktual.com-berapa bulan ini musim kemarau Basah telah menyerang kabupaten Kerinci Provinsi Jambi yg mengakibatkan debit air sangat berkurang untuk pengairan sawah para petani khususnya daerah siulak Mukai,bahkan sejumlah lahan sawah milik petani sudah mulai mengalami kekeringan.

Melalui media ini Syamsuwir salah satu petani yg ikut gotong-royong untuk mengalirkan air di persawahan nya mengatan,kami para petani sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat juga bantuan dari pemerintah provinsi jambi untuk memberikan solusi supaya para petani bisa terhindar dari kekeringan air.

aka perlu kita tangani segera dengan cara memberikan alat bantu berupa pompa air atau menambah debit air supaya petani bisa mengalirikan air ke sawah milik para petani”ungkap nya.

“Syamsuwir juga menambahkan musim kemarau basah ini memberikan dampak negatif pada petani yg tanaman padi,Karena kekurangan air pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi bisa terhambat.

“Bahkan, dampak kekurangan air dapat menyebabkan padi mengalami stres, penurunan produktivitas, dan menurunkan produksi, hingga berujung gagal panen tutup syamsuwir.

“Dengan nada yg sama juga dilontarkan oleh kades Tebing Tinggi Annudin,keringan akibat musim kemarau basah memang menyebabkan tanaman padi mengalami kekurangan air, juga dapat menghambat proses fotosintesis, dan pada akhirnya menurunkan hasil panen.

“Tentunya, dengan adanya bantuan dari pemerintah para petani bisa terhindar dari gagal panen,Kita sangat berharap dari pemerintah segera memberi solusi kepa para petani yg tanam padi supaya sawah milik petani bisa teraliri air dan mencegah terjadinya gagal panen tutup Kades Tebing Tinggi.

Hasil pantauan awk media ini di lapangan terdapat beberapa hektar sawa di areal 4 desa di siulak mukai, yaitu desa Tebing Tinggi,Desa Mukai Mudik, Desa Mukai pintu dan desa Koto lua yg tidak dapat terjangkau oleh air.

Padahal aliran irigasi dari desa Mukai tinggi sampai ke desa tebing tinggi sangat disayangkan sudah dipenuhi dengan tumpukan sedimen yg tidak di bersihkan.

(Penulis Arifin)