Reformasi Aktual//Muara Enim, 29 Juli 2025 — Sebuah truk angkutan batubara jenis Fuso dengan pelat nomor BE 8187 TY mengalami kecelakaan dan terguling di jalan nasional yang melintasi Desa Penyandingan, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, pada Selasa malam sekitar pukul 19.51 WIB.
Dalam dokumentasi warga yang beredar, tampak bagian belakang truk keluar jalur dan terguling ke sisi jalan, tepat di area semak dan pinggir jalan nasional. Kejadian berlangsung pada malam hari, dengan kondisi jalan yang minim pencahayaan dan lalu lintas yang cukup padat. Tidak ada informasi resmi sejauh ini mengenai korban luka atau kerusakan lain akibat insiden tersebut.
Truk yang terguling tersebut diduga mengangkut batubara, dan menjadi bagian dari aktivitas angkutan tambang yang hingga kini masih menggunakan jalan nasional sebagai jalur utama. Hal ini terjadi karena belum tersedianya jalan khusus angkutan batubara di wilayah Kecamatan Tanjung Agung, khususnya di Desa Penyandingan.
Keluhan Warga dan Kekhawatiran Masyarakat
Warga Desa Penyandingan menyampaikan keresahan mendalam akibat aktivitas angkutan batubara yang melewati jalan umum, terutama jalan nasional yang juga digunakan oleh masyarakat untuk aktivitas harian.
“Hampir setiap malam jalan nasional ini dipenuhi truk-truk batubara. Jalannya sempit, gelap, dan berbahaya. Belum ada jalan khusus, jadi warga yang jadi korban risikonya,” ujar salah seorang warga setempat.
Menurut pantauan di lapangan, kendaraan tambang berukuran besar itu menimbulkan getaran, polusi, kebisingan, serta berpotensi menyebabkan kecelakaan, terutama bagi pengendara roda dua dan pejalan kaki.
Tuntutan Warga dan Seruan Penertiban
Warga berharap pemerintah daerah dan pusat segera menanggapi situasi ini secara serius. Berikut tuntutan masyarakat:
- Percepatan pembangunan jalan khusus angkutan batubara di wilayah Kecamatan Tanjung Agung.
- Evaluasi terhadap kebijakan angkutan tambang yang melewati jalan nasional di kawasan permukiman.
- Penempatan rambu-rambu keselamatan, penerangan jalan, dan pengawasan kecepatan kendaraan tambang di jalur nasional.
- Pengawasan ketat oleh aparat kepolisian dan Dinas Perhubungan terhadap pelanggaran jam operasional atau muatan berlebih.
Insiden ini kembali menegaskan perlunya keseriusan pemerintah dalam menyediakan infrastruktur khusus tambang dan melindungi masyarakat dari dampak langsung aktivitas industri tambang yang semakin padat di wilayah Muara Enim.”(Elwin)







