Mensyukuri Hari Santri Nasional Shiddiqiyyah Resmikan Pesantren Cinta Tanah Air Indonesia di Pelabuhan Ratu

Rohani/Agama342 Dilihat

Reformasiaktual.com//Kabupaten Sukabumi- Muryid Thoriqoh Shiddiqiyyah Syech Muchtarulloh Al-Mujtaba hari ini Minggu 15 Oktober 2023 meresmikan Pesantren Hayya Alash Sholah Hayya Alal Falah di Ds. Karangpapak Kec. Cisolok Kab. Pelabuhan Ratu Jawa Barat. Agenda peresmian dihadiri oleh Kapuspen TNI Laksamana Julius Widjojono yang hadir mewakili Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. Wakil Bupati Sukabumi Drs. Ilyas Sumantri, M.Si, Dandim Sukabumi Letkol Anjar Aribowo, Kapolres Sukabumi AKBP Makruf Padede dan pejabat pemerintah yang lain.

Pesantren Hayya Alash Sholah Hayya Alal Falah di Pelabuhan Ratu dibangun diatas lahan seluas 5 hektar. Pesantren ini merupakan cabang perkembangan dari Pesantren Majma’al Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah Jombang Jawa Timur.

“Dirintis oleh Bapak Kyai Muhammad Muchtar Mu’thi Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah sejak tahun 1994 dengan mencari lahan yang cocok. Kemudian pada tahun 2019 dimulai pembangunan baru tahun 2023 diresmikan,” aku Ir. Haryo Sumantri Ketua Panitia Peresmian. Minggu (15/10/2023).

Diperkirakan pembangunan Pesantren ini menelan biaya sekitar 10 milyar lebih, dana digalang dari gotong-royong segenap warga Shiddiqiyyah Se-Indonesia.

“Ini wujud gotong royong warga Thoriqoh Shiddiqiyyah beliau Bapak Kyai Muchtar Mu’thi mengajari kita untuk cinta tanah air Indonesia, kesadaran dengan cinta tanah ini akan memancarkan rasa syukur. Jadi Shiddiqiyyah ini tidak berpolitik, tapi bukan berarti tidak mengerti politik. Politik no, syukur yes,” ujar Joko Herwanto Ketua Umum Organisasi Shiddiqiyyah dalam sambutannya.

Sementara Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Syech Muchtarulloh Al-Mujtaba Kyai Muhammad Muchtar Mu’thi dalam pitutur luhurnya menyampaikan bahwa tasyakkuran pesantren ini dipersembahkan untuk mengikuti Hari Santri Nasional sekaligus mengingat sejarah perjuangan para pahlawan.

“Jas merah, jangan melupakan sejarah. Kita harus bersyukur, kemerdekaan bangsa dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa.”

Tanda tanda Berkat Rahmat banyak sekali, diantaranya NKRI berhasil menghadapi Sekutu dalam peristiwa perang 10 Nopember (badar qubro) di Surabaya dan lahirnya TNI,” jelas Sang Mursyid Shiddiqiyyah.

“Pembangunan pesantren Hayya Alash Sholaa lh Hayya Alal Falah ini untuk mensyukuri Hari Santri Nasional. Saya juga haqqul yaqin Indonesia akan menjadi imam perdamaian dunia’” tegas Sang Mursyid.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono yang hadir dalam peresmian ini mengatakan turut bangga dan bersyukur.

“Kami sangat gembira dan bersyukur, pesantren ini didirikan untuk mendidik cinta tanah air Indonesia dan cinta NKRI. Apalagi santrinya yang belajar cinta tanah air Indonesia ini lintas agama. Ini luar biasa. Kita tahu hari ini masih ada perang Rusia dan Ukraina, ada perang di Timur Tengah. Indonesia kalau cinta tanah air sebagaimana yang disampaikan Pak Kyai tadi akan menjadi imam perdamaian dunia,” ungkap Kapuspen.

Asep T