KEPULAUAN SELAYAR, Reformasiaktual.com- Isak tangis dan deraian air mata mewarnai malam perpisahan Dr Andri Zulfikar, SH MH sebagai Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara (Kasi Datun) pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Kepulauan Selayar yang mendapat tugas baru di Kejari Bantaeng sebagai Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Kasi Pidsus).
Selain dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Negeri, Hendra Syarbaini juga dihadiri oleh Kepala Seksi Tindak Pidana Umum (Kasi Pidum), Irmansyah Asfari, SH MH, Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Kasi Pidsus), Syakir Syarifuddin, SH MH, Kepala Seksi Pengelolaan Barang Bukti dan Barang Rampasan (Kasi BB) serta sejumlah staf lainnya.
Hadir pula Pemerintah Daerah Kepulauan Selayar yang diwakili Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi, Drs H Abd Rahman Made, Kepala Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa Setda Selayar, Titien Riany, ST, MT, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kepulauan Selayar, Firdaus, Direktur Utama Bank Perkreditan Rakyat Pesisir Tanadoang, Asrijal Akib, SE, MM, Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), Andi Dewantara, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) serta sejumlah undangan lainnya.
Dalam kata perpisahannya, Dr Andri Zulfikar menyebut jika Hendra Syarbaini, SH MH selaku Kajari Selayar adalah seorang pemimpin yang hebat. Hebat dalam memimpin, memotivasi dan membina bawahannya. Hebat dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta hebat dalam melakukan silaturrahin dengan selurun komponen masyarakat didaerah ini. Dan hebatnya lagi karena bukan menjadi seorang pemimpin yang menjadikan dirinya sebagai peminta-minta apalagi dalam melakukan pemerasan.” Demikian diungkapkan dalam acara seremoni pengantar tugas yang berlangsung dihalaman Kantor Kejari Jl WR Supratman Benteng, Selasa 21 Nopember 2023 kemarin.
“Pegawai pada Kejari Selayar, orang-orangnya unik dan baik-baik. Olehnya itu, saya dan istri serta anak saya, Aisya tidak akan pernah bisa melupakannya, dimanapun kami akan ditugaskan. Malam ini kami merasa bangga, bahagia dan terharu melihat kehadiran tamu-tamu dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta rekan dan sahabat-sahabat saya. Bahkan pada kesempatan itu, iapun menyebut nama hampir seluruh rekan kerjanya.
Iapun mengakui bahwa orang yang pertama dimarahi saat kali pertama bertugas di Selayar adalah Ayu. Ayu itu adalah gadis yang pintar, kreatif dan penuh inovasi serta mengetahui pekerjaan yang akan diperintahkan oleh atasannya. Dengan menyebutkan nama Ayu maka kesedihan saya sedikit bisa terhapuskan. Saya hanya bisa berpesan dan berharap kepada Ayu sebagai salah seorang staf di Bidang Datun bahwa siapapun orang yang akan menggantikan posisi saya sebagai Kasi Datun, pasti dia adalah orang baik. Dan harapan saya juga bahwa Kasi Datun yang baru akan bisa bekerjasama dengan Ayu dan staf lainnya diinstitusi ini.
Untuk Dilla. Ternyata Dilla ini adalah asli orang pulau dalam wilayah Kawasan Taman Nasional Laut Taka Bonerate. Tepatnya di Pulau Jinato Kepulauan Selayar Propinsi Sulawesi Selatan. Semangatlah untuk Dilla.” Andri sedikit-sedikit mengambil tissu yang ada dalam genggaman istrinya. Tissu yang dibawakan salah seorang rekannya.
“Saya masih percaya dan yakin bahwa diluar sana selama 2 tahun 6 bulan bertugas dan mengabdikan diri di Bumi Tanadoang, Andri tidak pernah disebut-sebut sebagai seorang jaksa nakal. Apalagi sebagai jaksa yang suka meminta-minta, memeras dan sekaligus meresahkan warga. Saya yakin itu tidak pernah kedengaran dikuping orang, khususnya yang mengenal kepribadian seorang Andri Zulfikar.” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Sementara itu, H Abd Rahman Made selaku Kebag Ekonomi menyinggung kunjungan kerjanya bersama Kajari dan Kasi Datun sekaitan penagihan utang dana bergulir tiga tahap selama tiga (3) tahun yang dimulai dari tahun 2004, 2005 dan 2006 dari Pemerintah Daerah Kepulauan Selayar yang saat itu Bupati dinakhodai Drs H Syahrir Wahab, MM melalui Pembedayaan Ekonomi Rakyat yang totalnya mencapai angka 4,9 miliar.
Karena Pemda merasa sudah tidak mampu untuk melakukan penagihan maka dikerjasamakan dengan Lembaga Kejaksaan. Dan alhamdulillah sampai tahun 2017 sudah dikembalikan sekitar Rp 2,2 miliar. Dan pada pengembalian tahap II, kembali lagi senilai Rp 1,2 miliar sehingga yang belum dikembalikan sampai saat ini masih ada tersisa Rp 1,5 miliar.” kata H Rahman seraya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Kasi Datun yang selama ini turut membantu dan bekerjasama Pemda Kepulauan Selayar.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kepulauan Selayar, Hendra Syarbaini, SH MH menyatakan bahwa langkah dan kerjasama yang dilakukan selama ini merupakan arahan dari Kajagung RI. “Dr Andri itu, orangnya humoris, sederhana dan penuh dengan canda dan tawa. Seserius apapun saat berkelakar pasti pada ujungnya diakhiri dengan tawa. Itulah Dr Andri Zulfikar yang pernah menjabat sebagai Kasi Datun pada Kejari Kepulauan Selayar selama dua tahun setengah.
Karena itu melalui kesempatan ini pula Kajari mewakili seluruh pegawai dan staf menyatakan,” Maafkan kami semua jika ada salah dan khilaf sebab perpisahan secara kedinasan, sekedar hanya berpindah tempat tugas dan kemanapun kita pindah tugas maka pada suatu ketika kita akan ketemu insha Allah di satu tempat yang sama pula, yakni disaat Andri sebagai Aspidsus dan saya sebagai Kajati nya.” ungkap Hendra Syarbaini sedikit bercanda dan disambut amiiiiin oleh sebagian yang hadir. Acara yang berlangsung selama satu setengah jam ini diakhiri dengan pemberian cendramata. (M. Daeng Siudjung Nyulle)