KEPULAUAN SELAYAR, ReformasiAktual – Desa Pamatata diwilayah Kecamatan Bontomate’ne Kabupaten Kepulauan Selayar Propinsi Sulawesi Selatan merupakan desa pertama di Indonesia yang menggunakan aplikasi teknodesa yang memanfaatkan pengenalan wajah dalam kepengurusan administrasi desa.
Olehnya itu, Wakil Bupati Kepulauan Selayar, H Saiful Arif, SH mengaku sudah tidak mau lagi mendengar adanya sebutan Selayar bisa tonji tapi Selayar memang tawwa atau Selayar memang tongi. Hal itu dikemukakan saat membuka Sosialisasi Aplikasi Teknodesa dalam pemanfaatan teknologi pengenalan wajah untuk proses administrasi desa pertama di Indonesia bertempat di Kantor Desa Pamatata, Kamis 14 Desember kemarin.
Menurut penjelasan Direktur Tekno Jaya Indonesia, Risman Arung Bratawijaya, S, aplikasi ini memiliki sejumlah keunggulan. Selain dapat mendeteksi wajah ke kamera untuk di scan yang langsung terhubung dengan data kependudukan di desa juga bisa mempromosikan barang atau hasil keterampilan yang ingin dijual atau dipasarkan. Disamping itu, aplikasi ini bisa menggunakan tiga bahasa. Bahasa Internasional (Bahasa Inggris), bahasa nasional (Bahasa Indonesia) dan bahasa daerah Selayar.
Disisi lain, juga terdapat aplikasi android yang dapat didonwload di Google Play. Jika misalkan warga Desa Pamatata tidak sempat datang ke kantor desa untuk mengurus surat karena halangan dan atau kesibukan maka kita bisa mengurus dari rumah melalui handphone android dimana dan kapan saja. Bahkan diluar negeri sekalipun. Dan ini bisa selesai hanya dengan memerlukan waktu paling lama 30 menit.” ungkap Risman.
Pengakuan senada juga dilontarkan oleh Kepala Desa Pamatata, Latunru, ST. Bahkan Latunru mengklaim dan mengaku bangga dengan kehadiran Direktur Tekno Jaya Indonesia, Risman Arung Bratawijaya sebagai putra daerah Selayar yang dapat memperkenalkan dan mengharumkan nama Selayar di mata nasional. Apalagi anjungan teknologi canggih ini dipercayakan untuk pertama kalinya dimanfaatkan dan digunakan oleh Pemerintah Desa Pamatata.
Camat Bontomate’ne, Andi Rusmin, S.Sos, MM memberikan apresiasi, penghormatan dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Direktur Tekno Jaya Indonesia. Dengan kehadiran teknologi buatan putra asal Tonjo Selayar maka Kecamatan Bontomate’ne selangkah lebih maju ketimbang dengan kecamatan-kecamatan lainnya di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Karena itu dihadapan Wakil Bupati Kepulauan Selayar, H Saiful Arif, SH, Andi Rusmin menegaskan,” Sebuah harga mati pada tahun 2024 nanti, Kecamatan Bontomate’ne harus berada diposisi ke 3 besar untuk Lomba Desa. Bahkan semua desa dalam wilayah administrasi pemerintahan saya, bisa masuk dalam kategori Desa Mandiri.” kata dia bersemangat.
Lahirnya anjungan pelayanan desa di Pamatata merupakan langkah awal menuju kemajuan dan kemandirian. Sehingga semua kantor desa kedepan khususnya di Bontomate’ne harus terkoneksi atau tersingkronisasi dengan kantor-kantor yang ada di kabupaten,” Andi Rusmin menambahkan.
” Pemerintah Desa Pamatata telah membuat dan mengukir sejarah baru di Selayar dan malahan di Sulawesi Selatan dan umumnya di Indonesia. Desa Pamatata adalah yang pertama kali menerapkan teknologi canggih ini. Pengurusan administrasi khususnya masalah kependudukan itu kadang memerlukan waktu sampai tiga (3) hari. Namun dengan kehadiran teknologi buatan putra asal Tonjo Desa Kayubau Bontomate’ne ini, bisa diselesaikan dalam waktu 5 sampai 30 menit. Dan secara nasional pemanfaatan anjungan pelayanan ini pertama dilakukan di Desa Pamatata Selayar.” papar Wabup Kepulauan Selayar.
Jangan katakan,” Selayar Bisa Tonji. Tapi Selayar Tawwa atau Selayar Memang Tongi (Selayar terdepan red). Kita berharap kedepan, Pamatata akan menjadi pelopor pengguna anjungan pelayanan prima yang menggunakan teknologi dengan pemanfaatan aplikasi teknodesa. Dan bukan menjadi pengekor.” katanya. (M. Daeng Siudjung Nyulle)