ReformasiAktual.Com//BOGOR – Pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Kecamatan Rancabungur ke-46 berjalan dengan lancar dan meriah.
Hal tersebut disampaikan oleh Camat Rancabungur, Dita Aprillia pada saat penutupan acara sekaligus penyerahan piala bergilir dan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba mtq di Mts Annida Bina Insani, Desa Rancabungur. Kamis malam, 25 Juli 2024
“Alhamdulillah acaranya berjalan lancar dan meriah. Saya ucapkan selamat kepada Desa Bantarjaya yang meraih juara umum untuk MTQ Tingkat Kecamatan ke-46 pada Tahun 2024, dan selamat kepada Desa Rancabungur sebagai pemenang lomba pawai ta’aruf,” ucapnya.
Dita menyampaikan, peserta lomba MTQ Tingkat Kecamatan itu diikuti oleh 96 peserta dari kalangan anak hingga dewasa, dan ada sekiatr 700 kapilah dari 7 desa yang mengikuti pawai ta’aruf dari Kantor Kecamatan hingga mimbar utama di Mts Annida Bina Insani, Desa Rancabungur.
“Alhamdulillah peserta pawai ta’aruf mtq sangat antusias sekali yang diikuti oleh 7 desa. Kami juga mengikutsertakan para santriawan dan santriwati dari pondok pesantren yang ada di Rancabungur,” katanya.
Disamping itu, dirinya merasakan rasa haru dan bangga pada saat kafilah melaksanakan pawai ta’aruf yang disambut oleh adik adik SD dari Hosana (non muslim-red).
“Ini memperlihatkan bahwa toleransi umat beragam agama yang ada di Kecamatan Rancabungur begitu tinggi,” ungkapnya.
Ia berharap, kedepannya semakin banyak generasi muda dan qur’ani yang dapat mengimplementasikan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
“Intinya kami juga siap mengirimkan peserta terbaik yang mewakili kecamatan Rancabungur untuk mengikuti lomba MTQ di tingkat Kabupaten,” tuturnya.
Sementara Ketua Panitia MTQ, yang juga sebagai Kepala Desa Rancabungur, Saepudin mengatakan, pihaknya saat ini menjadi tuan rumah pada acara MTQ Tingkat Kecamatan Rancabungur ke-46 tahun 2024.
“Karena di tahun sebelumnya kita raih juara umum. Secara otomatis pada tahun ini kita jadi tuan rumah untuk melaksanakan MTQ Tingkat Kecamatan,” katanya.
Menurut Saepudin, di kegiatan MTQ tersebut menunjukkan sebagai toleransi dari berbagai umat agama yang ada di wilayahnya.
“Contohnya pada saat di pawai ta’aruf, mereka yang non muslim menyediakan air minum maupun makanan kecil kepada peserta pawai ta’aruf,” katanya.
Artinya sambung Saepudin, terjadilah kebersamaan dari berbagai ragam agama. “Karena di desa Rancabungur ini semua agama ada, baik Kristen, Budha maupun Konghucu nya juga ada,” katanya. (M. Yusup)