Gambar Ilustrasi
SUKABUMI – Kasus dugaan tindak asusila yang dilakukan oleh seorang oknum pelatih voli di salah satu sekolah menengah atas di Kecamatan Surade kembali mencuat dan memantik perhatian publik.
Terduga pelaku yang juga diketahui pernah menjabat sebagai Kepala MTs Muhammadiyah Surade kini tengah menjadi sorotan berbagai pihak, termasuk Majelis Pendidikan Dasar PP Muhammadiyah.
Perwakilan Majelis Pendidikan Dasar PP Muhammadiyah, Dendi Wijaya, menegaskan bahwa pihaknya mengambil sikap tegas dan berpihak pada para korban. Hal itu ia sampaikan saat ditemui di lingkungan MTs Muhammadiyah Surade pada Kamis (27/11).
“Kami berdiri bersama korban dan terus mengawal kasus ini hingga tuntas,” ujar Dendi kepada wartawan.
Ia menjelaskan bahwa dalam upaya memastikan hak-hak korban terlindungi, Muhammadiyah telah menjalin komunikasi dan mendorong langkah-langkah hukum agar proses penanganan berjalan transparan dan cepat.
Menurut Dendi, berbagai lembaga telah dihubungi untuk memastikan pendampingan korban berlangsung secara menyeluruh.
“Hari ini saya sudah menghubungi seluruh pihak, dari Kementerian Agama kemudian juga Polres. Saya juga sudah mengajak KPAI dan LPSK untuk membantu para korban dan saksi,” tuturnya.
Lanjut kata Dendi, “Jadi Muhammadiyah berdiri bersama korban, dan harapannya terduga pelaku segera diperiksa dan ditahan secepatnya agar tidak mengintimidasi korban-korban lainnya,” tegasnya.
Kasus ini kini tengah ditangani oleh pihak kepolisian. Sejumlah pihak dari lembaga perlindungan anak maupun lembaga pendamping korban diharapkan dapat turut mengawal proses hukum agar berjalan objektif serta memberikan rasa aman kepada para korban.
Sementara itu, pihak sekolah dan masyarakat luas menantikan langkah cepat dari aparat penegak hukum untuk memberikan kepastian dan perlindungan.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa lingkungan pendidikan harus tetap menjadi ruang aman bagi seluruh peserta didik. Langkah-langkah tegas dari lembaga pendidikan, penegak hukum, serta organisasi masyarakat menjadi kunci untuk memastikan tidak ada lagi korban lainnya yang jatuh dalam kasus serupa.*(Asep-SG)







