Pemkab Bandung Rencana Bangun Alun-alun Kabupaten

Daerah855 Dilihat

Reformasiaktual.com//KAB.BANDUNG-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung berencana membangun Alun-alun Kabupaten Bandung, dengan perkiraan lokasi di depan kompleks Pemkab. Hal itu disampaikan Bupati Bandung Dadang Supriatna usai menerima kunjungan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Rumah Jabatan Bupati, Soreang, Senin (22/11/2021).

“Rencana di 2022 kita akan buatkan DED (Detail Engineering Design) nya. Bentuknya nanti bisa berupa KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha), tendernya bisa di 2022 sehingga bisa selesai pengerjaan di 2023,” ungkap Bupati Dadang Supriatna.

Bupati menjelaskan, rencana itu bukan berarti memindahkan lokasi Alun-alun Soreang yang ada di depan kantor kecamatan. Karena alun-alun yang ada saat ini sifatnya tingkat kecamatan. “Itu (Alun-alun Soreang) kan tingkat kecamatan, kalau rencana saya dengan Pak Gubernur barusan yaitu alun-alun kabupaten,” jelas bupati.

Selain alun-alun, tambah pria yang akrab disapa Kang DS itu, ia bersama Ridwan Kamil juga membahas bangunan Rumah Jabatan Bupati yang sudah sekitar 30 tahun belum direnovasi. Karena idealnya, rumah jabatan bupati memiliki pendopo.

“Karena karakter orang Bandung itu, harus ramah terhadap ‘semah’ (tamu). Nanti pendopo bisa digunakan saat rapat dengan komunitas masyarakat atau PD (perangkat daerah). Itu salah satu yang dibicarakan dengan Pak Gubernur. Insyaallah dalam waktu dekat akan kita kaji semuanya,” tutur Kang DS.

Sebelumnya di hari yang sama, Kang DS bersama Ridwan Kamil, mengunjungi lokasi pengerjaan sodetan Cisangkuy di Dayeuhkolot. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi banjir, mulai dari pembuatan Kolam Retensi Cieunteung, Terowongan Nanjung, polder-polder, ditambah rencana Kolam Retensi Andir, secara signifikan telah mengurangi luasan banjir.

Banjir tahunan di wilayah Bandung selatan yang semula mencapai 370 an hektar, sekarang tinggal menyisakan sekitar 72 hektar.

“Saya bersama pak gubernur dan BBWS Citarum melakukan survei lokasi pembuatan sodetan Cisangkuy. Ini salah satu alternatif, dengan membelokkan arah aliran sungai, sehingga menjauh 1,7 kilometer dari pemukiman warga. Kita harapkan dampaknya luar biasa terhadap banjir di Dayeuhkolot,” tutur bupati.

 

(Eri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *