Sepertinya Tidak  Ada Satu Pejabatpun Yang Mampu Berantas Premanisme di Medan

Daerah590 Dilihat

Reformasiaktual.com//MEDAN-Setelah melaksanakan Mitrapol Award di Hotel Kryad Banda Aceh dan Sabang,Anton Charliyan sebagai Tokoh Budaya yang juga duduk sebagai Pembina INTI Jabar ( Ikatan Nasional Tionghoa Indonesia ) mendapat undangan dari para pengusaha Medan untuk silaturahmi, dalam beberapa diskusi kecil dengan para pelaku usaha baik kecil maupun menengah yang dilakukan dibeberapa tempat di Medan diantaranya  Hotel Ibis , di Durian Ucok dan di Bihun Bebek Asie, mereka menyampaikan beberapa keluhan yang selama ini di alami mereka, yang ternyata sudah menjadi momok dan sangat meresahkan mereka, karena Anton mantan seorang Kapolda tentu saja keluhan tersebut sangat erat kaitanya dengan masalah-masalah yang menyangkut keamanan dalam dunia usaha, dan yang mereka keluhkan tersebut adalah ternyata masih sangat tingginya praktek-praktek premanisme terutama dalam bentuk Pungutan Liar, baik di dunia angkutan, pasar maupun di terminal dan pelabuhan-pelabuhan
hal ini sangat mengganggu dan meresahkan mereka, apalagi dimasa Pasca Covid yang belum stabil ini, bisa bertahan saja sudah setengah mati, apalgi harus menghadapi premanisme, merupakan beban yang sangat memusingkan , tapi mau apa lagi mereka hanya bisa pasrah tak berdaya mengikuti apa maunya sang jagoan, karena kalau tidak dituruti pun, bukan hanya ancaman pengrusakan barang atau kendaraan bahkan para preman-preman jagoan tersebut tidak segan-segan melakukan upaya-upaya kekerasan, memukul, melempari mobil, melukai dengan senjata tajam bahkan tidak jarang sampai menggunakan Senpi.

Sebagaimana diungkapkan oleh salah satu pengusaha Senior yang tidak mau disebut namanya : Medan ini sudah kaya kota Koboy pak, Semua orang tahu bahwa Medan terkenal sebagai kota Preman, dan hal ini sudah berlangsung puluhan tahun semacam sudah jadi budaya lah, tapi Aparat Pemerintah baik Polri, TNI, Pemda dan Intansi terkait terkesan tidak mau tahu , masa bodoh atau dengan kata lain seakan-akan melakukan pembiaran dan seakan-akan aparat keamananpun tak berkutik terhadap apa yang mereka lakukan setiap hari, di depan mata semua orang.

Kalau ini Hoax silahkan cek sendiri kelapangan jika perlu turunkan intel untuk memgecek kebenaran kata-kata kami ini. Sehingga para pengusaha tersebut bingung harus mengadu kemana dan kepada siapa?, bahkan mereka pesimis, kayanya tidak ada satupun Pejabat yang akan mampu membasmi premanisme yang ada di Kota Medan tersebut, karena mereka sudah pernah mengadu kemana-mana bahkan sampai ke Presiden, tapi tetap aja tidak berubah, gitu lagi gitu lagi, jika adapun tindakan, paling hanya tegas beberapa saat aja, selanjutnya kambuh lagi,bila saja ada jalan untuk bisa mengadu kepada Malaikatpun pasti akan mereka tempuh, atau jika perlu jin pun ndak apa-apa , yang penting bisa memberantas premanisme pasti akan kami datangi dimanapun tempatnya” , ungkapnya.

Kendati demikian merekapun menantang seandainya hari ini ada yang bisa menertibkan premanisme
dengan sungguh-sungguh, kami pasti akan menjulukinya sebagai Malaikat Penolong ,bahkan jika diizinkan kami pun berani mendaulatnya sebagai Gubernur, Walikota, Pangdam bahkan Kapolda seumur hidup, saking rindunya mereka akan rasa aman bebas dari Premanisme.

Selanjutnya mereka sampaikan , “benar sekali kami sangat rindu sosok pemimpin yang betul-betul berani dan tegas, seperti Pak Sutanto yang dulu pernah menjabat Kapolda Sumut. Dimana pada saat itu bukan hanya Judi saja yang berhenti, tapi premanisme juga sama-sama dilibas ,ikut berhenti tidak berkutik,  lalu kira-kira masih adakah Sosok Sutanto dimasa kini ???”, ungkapnya.

Ketika hal tersebur dikonfirmasi kepada Abah Anton panggilan Akrab Anton Charliyan, yang biasa mengerutkan dahi,”  kayanya agak sulit , tapi tidak berarti tidak ada,siapa tahu saat ini lahir Bapak Sutanto-Sutanto baru dari Kota Medan , apalagi sekarang ini banyak pemimpin-pemimpin yang hebat di Kota Medan ini , mulai dari Pak Edy Gubernur yang mantan Pangkostrad, Walikota Pak Boby ,yang punya kedekatan khusus dengan pusat, tentu akan punya power yang lebih pula, terakhir Kapolda Medan Pak Panca dikenal dengan Pati yang Keras dan Tegas,sehingga bila disatukan akan jadi satu kekuatan yang Luar biasa, terlalu kecil jika hanya untuk memberantas premanisme yang nota bene sudah jadi unggulan dalam Program PRESISI KAPOLRI ,yakni  memerangi premanisme sampai keakar-akarnya  tapi ternyata khusus untuk Medan kata para Pengusaha tsb, Kebijakan Kapolri pun tidak ada pengaruhnya , orang sunda bilang ” Euweuh Pangaruhna ” ujar Anton.

Kemudian ketika tentang pola penanggulangan preman itu sendiri, Anton menambahkan bahwa premanisme ini, pasti bisa diberantas dan pasti berhasil , poso bahkan teroris aja bisa, apalagi premanisme, kuncinya agar seluruh steak holder mulai dari TNI, POLRI ,PEMDA, dan seluruh aparat terkait termasuk Ormas dan LSM itu sendiri mau berkomitmen , bersatu, saling bekerja sama, bersinergi, satu sama lain untuk berantas premanisme dengan sungguh serius, semacam Tim Gabungan lah”,imbuhnya.

Masih kata Anton,”karena sekarang ini tidak bisa hanya POLRI saja yang dikedepankan untuk bekerja sendirian, walaupun memang sebagai garda terdepan Kamtibmas adalah Polri, tetapi mutlak tetap harus didukung oleh seluruh instansi terkait, sebagai satu sistem yang utuh dan Sinergis.
Mampukah Aparat Medan / Sumut Berantas Premanisme ???? ,ataukah tetap akan jadi trade mark Kota Medan sebagai Kota Preman.???

Suatu tantangan yang harus kita jawab bersama. ora et Labora.

 

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *