Reformasiaktual.com // Kab.Selayar (Sulsel )-Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VI Sulawesi Selatan, Usman, S.Pd, MM menuding jika Pengawas Pembina Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 6 Selayar, Drs H Muh Fatri, M.AP tidak pernah mengunjungi sekolah binaannya selama menjadi pengawas.
Menurut Usman, hal itu penting untuk disampaikan supaya kinerja pengawas lebih intens agar dapat memberikan pembinaan yang maksimal. Karena posisi pengawas sekolah sangat penting untuk memberikan pembinaan, baik kepada para guru maupun kepada kepala sekolah khususnya dalam pembinaan administrasi, supervisi dan pembinaan lainnya.” Demikian Usman ungkapkan saat memberikan penjelasan sekaitan viralnya berita dirinya disalah satu media online didaerah ini.
Menanggapi pernyataan Kepala Cabang Dinas Dikbud Wilayah VI Sulsel, Usman, S.Pd, MM, Pengawas Pembina SMKN 6 Selayar, H Muh Fatri menampik keras tudingan yang dialamatkan kepada dirinya. “Oo ya, kayaknya dia (Usman, S.Pd, MM) menganggap saya tidak pernah ke sekolah binaan saya.
Itu sama sekali tidak benar. Sebab setahu saya dua kali kesana (SMKN 6 Selayar di Pulau Kalao Toa red) saat kepala sekolahnya masih dijabat oleh Makkasolla dan Ahluddin.” ungkapnya merasa kesal.
Saat ditanya, apakah benar kita adalah pengawas pembina di SMKN 6 Selayar Pasi’lambena ? Spontan dijawab oleh H Muh Fatri, benar. Kacabdin, Usman menyatakan jika Muh Fatri tidak pernah ke sekolah binaannya. Bagaimana tanggapan bapak ? Memang untuk tahun ini saya akui, memang tidak. Namun selama pandemi Covid 19 ini, kita lakukan dengan sistem daring. Apalagi ada surat edaran Gubernur Sulsel untuk bekerja dirumah selama musim pendemi.
Dan terkait sertifikasinya kita selesaikan didaratan sebab mereka guru dan kepala sekolah membawanya kedaratan. Dan kita tandatangani disini. Jadi kita bukan tidak melaksanakan tugas. Itu juga harus dipahami. Jangan taunya hanya menyudutkan pengawas. Dan kami sebagai pengawas taat aturan. ” kata H Muh Fatri.
Iapun menambahkan,” Kalau dikatakan selama ini tidak ada kerjasama antara Kacabdin dengan pengawas sekolah, itu kan dari dia sendiri. Tidak pernah melibatkan pengawas sekolah jika ada kegiatannya. Lalu dia minta laporan. Laporan apa yang harus diberikan sementara dalam rapat-rapat saja tidak pernah menggubris kami sebagai pengawas.” ungkapnya lagi.
Sementara itu, salah seorang pengawas sekolah SMA juga membenarkan jika H Muh Fatri pernah mendatangi sekolah binaannya di Pasi’lambena.” Pak H Muh Fatri pernah ke Kalao Toa. Kebetulan saat itu kami satu kapal dengan dia. Dan saya saksikan itu. Sehingga pernyataan yang diutarakan oleh Kacabdin Dikbud Wilayah VI Sulsel itu tidak benar jika dikatakan H Muh Fatri tidak pernah mengunjungi sekolah binaannya. Saya sendiri sebagai saksinya.” ungkap sumber itu.
(M. Daeng Siudjung Nyulle)