Reformasiaktual.com //BANTAENG- Sebanyak tiga perusahaan memastikan menanamkan investasinya di Bantaeng. Ketiganya terungkap dalam pidato Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin dalam peringatan Hari Jadi ke-767 Bantaeng di Balai Kartini, Selasa 7 Desember.
Dia mengatakan, perusahaan pertama adalah PT Sulatco Jaya Abadi yang melakukan pengembangan kopi Arabika di Desa Labbo. Saat ini, perusahaan yang ikut mengembangkan kopi di Tana Toraja ini mulai menanam kopi arabika dan diperkirakan akan mulai berkembang tiga tahun ke depan.
Perusahaan kedua adalah PT Prisma Pusaka Artajaya. Perusahaan ini diketahui akan membangun infrastruktur air bersih untuk Kawasan Industri Bantaeng (KIBA) senilai Rp10 Miliar. Sedangkan perusahaan terakhir adalah PT Butta Toa Smelter yang menanamkan investasi Rp2,3 triliun untuk pengembangan industri smelter di KIBA.
“Ini adakan bentuk komitmen kita semua sebagai masyarakat Bantaeng yang tetap berusaha untuk produktif meski masih berada di masa Pandemi Covid-19. Keberadaan industri di KIBA kita harapkan dapat menyerap tenaga kerja lokal, sekalibus memberikan PAD di Bantaeng, hingga di momentum ini, kita akan terus lebih baik,” jelas bupati bergelar doktor pemerintahan ini.
Ilham Azikin juga sempat menyinggung bantuan dari Pemprov Sulsel yang kini dirasakan manfaatnya. Bantuan itu adalah pembangunan ruas jalan Kayuloe-Lanyying sepanjang 4 kilometer dengan anggaran Rp5,2 miliar. ”
“Kondisi terakhir di Kayuloe yang selama beberapa tahun para petani kita yang susah mendapatkan pembeli. Hari ini, mereka sangat terbantu dengan perbaikan jalan itu. Tidak ada lagi hasil produksi yang rusak. Terimakasih bapak Plt Gubernur,” jelas dia.
Dalam kesempatan itu, Ilham Azikin juga mengajak kepada semua masyarakat Bantaeng untuk senantiasa mendoakan warga yang terdampak bencana di beberapa wilayah di Sulsel . “Dalam kesempatan ini, kami mengajak kepada segenap masyarakat Bantaeng untuk mendoakan saudara kita yang tertimpa becana banjir di Sulsel dan juga di Lumajang dan sekitarnya yang terkena dampak dari gunung semeru,” jelas dia.
Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman memberikan apresiasi terhadap Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin. Dia menyebut, Ilham Azikin adalah sosok kepala daerah yang bekerja dengan baik di tengah kondisi keuangan daerah yang memburuk.
“Banyak kepala daerah yang tidak kelihatan apa yang dikerjakan. Tetapi Bantaeng ini, kita lihat betul dampak bantuan daerah yang kita berikan. Saya sangat kenal saudara saya ini. Dia bekerja dengan betul-betul untuk Bantaeng ini,” jelas dia.
Serap Tenaga Kerja Lokal
Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan smelter di Desa Baruga, Kecamatan Pa’jukukang, Kabupaten Bantaeng, Selasa, 7 Desember 2021. Smelter ini akan memperkuat sejumlah perusahaan smelter lainnya di kawasan Industri Bantaeng (KIBA) dengan nilai investasi Rp2,3 miliar.
“Ini adalah salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk tetap produktif bersama dengan masyarakat,” jelas dia.
Dia menambahkan, pemerintah selama ini konsen terhadap tiga hal di masa Pandemi Covid-19. Konsen pertama adalah penanganan kesehatan dan pencegahan Covid-19. Selanjutnya adalah untuk mengembalikan pergerakan ekonomi serta percepatan investasi.
“Kita membuka ruang yang seluas-luasnya untuk mendorong percepatan ekonomi dengan membuka ruang investasi,” jelas dia.
Direktur PT Butta Toa Smelter, Mr Fu mengatakan, adalah sebuah kebanggaan bisa menanamkan investasinya di Bantaeng. Kehadiran PT Butta Toa Smelter ini diharapkan bisa menjadi bagian dari pegerakan ekonomi Bantaeng.
Dia mengaku akan mengutakan tenaga kerja lokal untuk berbagi pengetahuan. Dia berharap, investasi ini bisa ikut meningkatkan kesejahteraan rakyat di Bantaeng. “Terimakasih kepada semua pihak yang membantu perizinan di Bantaeng,” jelas dia.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menekankan beberapa hal terkait keberadaan PT Butta Toa Smelter. Dia berharap, perusahaan ini bisa menjadi contoh untuk perusahaan lainnya di Sulsel.
“Kita ingin kontraktor lokal diberdayakan. Memberikan porsi yang besar untuk lokal kontent,” jelas dia.
Dia juga ingin perusahaan ini melibatkan pemerintah dan membangun koordinasi yang baik. Dia berharap, tidak ada lagi komunikasi yang terputus dan bisa menganggu kondisi sosial di Bantaeng. “Kemarin kita sempat terganggu akibat sebuah komunikasi yang terputus dengan salah satu perusahaan smelter. Karena ada tenaga kerja asing yang masuk di masa pembatasan. Ini tidak boleh terjadi lagi,” jelasnya
Agus