Reformasiaktual.com – Pontianak – Kalimantan Barat – Fakultas Kehutanan Universitas Tanjung Pura Pontianak Melaksanakan Lokakarya Penyelarasan Kurikulum Dengan Program Studi Kehutanan S1 Dan Ilmu Kehutanan S2 Berbasis Merdeka Belajar Kampus Merdeka ( MBKM ) Dan Outcome Based Education ( OBE ) di Aula Gedung Hotel Mercure Jalan Ayani Kota Pontianak – Kalimantan Barat. Jum’at 10 Maret 2023.
Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Tanjung Pura Dr. Ir,. Faradiba S.Hut,. M,Si,.IPU. dalam wawancaranya mengatakan” Loka Karya di laksanakan oleh Fakultas Kehutanan dalam rangka penyelenggaraan kurikulum dari program studi Kehutanan S1 Dan Program Studi Kehutanan S2 yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan dan dari dunia industri dan pekerjaan”,
Penyelesaian kurikulum ini berlandaskan kepada merdeka belajar kampus merdeka dan Outcome Based Education, dimana nantinya kami akan memberikan mata kuliah yang lebih aplikatif tidak banyak teoritis, studi kasus dan berbasis proyek, sehingga mahasiswa diharapkan dalam studi mereka sudah terbiasa untuk bekerja secara tim”,
“Dan kemudian menganalisis, melakukan inovasi dan bisa menjawab masalah – masalah yang terjadi di masyarakat khususnya yang berada di sekitar hutan dan teknologi pemanfaatan produk hasil hutan yang lebih mudah, aflikatif sehingga bisa berdaya guna bagi masyarakat, jadi arahnya tekhnologi tepat guna”, tuturnya
lanjutnya mengatakan” Pada saat ini kita mengundang banyak mitra strategis, baik stakeholder dari pemerintah seperti UPT ( unit pelaksana teknis ) kementerian lingkungan hidup dan kehutanan, KPH ( kesatuan pengelolaan hutan )”,
“Dari swasta ada HPH , HPI, NGO, LSM bidang konservasi dan industri kehutanan, terutama industri kehutanan bukan kayu, dan nanti kita juga melakukan diskusi untuk pengayaan mata kuliah dan isi – isi silabus mata kuliah”.
Kedepan mulai Agustus 2023 kita akan mulai melaksanakan kurikulum baru” Kurikulum selama ini baik itu dipertahankan akan tetapi ada tambahan – tambahan kurikulum ( Milenial ) produktif dan menjadi kebutuhan bagi masyarakat Kehutanan saat ini”, ujarnya
Hamdani