Wako Bukittinggi Nyatakan Aman Konsumsi Mie Sesuai Penjelasan BPOM

Daerah297 Dilihat

Reformasiaktual.com // Bukittinggi – Sejumlah negara di dunia mulai tarik peredaran mie instan merk Indomie dengan varian rasa ayam spesial dari pasaran.

Hal ini terkait adanya temuan dugaan kandungan etilen oksida didalamnya.

Menteri Kesehatan Malaysia, Muhammad Radzi Abu Hassan mengatakan, bahwa pihaknya telah menarik Indomie Rasa Ayam Spesial yang diimpor dari Indonesia.

Hal itu dilakukan setelah otoritas Taiwan menemukan kandungan etilen oksida dalam paket bumbu Indomie Rasa Ayam Spesial.

Walikota Bukitinggi Erman Safar menyatakan Indomie rasa ayam spesial tersebut aman dikonsumsi setelah BPOM mengeluarkan penjelasan resmi terkait penemuan zat berbahaya penyebab kanker dalam bumbunya.

BPOM RI menjawab kekhawatiran warga tentang informasi tersebut.

Sesuai penjelasan BPOM RI Nomor HM.01.1.1.04.23.64 tanggal 27 April 2023, perlu menyampaikan informasi sebagai berikut.

Otoritas Kesehatan Kota Taipei melaporkan keberadaan EtO pada bumbu produk mi instan merek “Indomie Rasa Ayam Spesial” produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, sebesar 0,187 mg/kg (ppm). Taiwan tidak memperbolehkan EtO pada pangan. Metode analisis yang digunakan oleh Taiwan FDA adalah metode penentuan 2-Chloro Ethanol (2-CE), yang hasil ujinya dikonversi sebagai EtO. Oleh karena itu, kadar EtO sebesar 0,187 ppm setara dengan kadar 2-CE sebesar 0,34 ppm.

BPOM mengatakan Indonesia telah mengatur Batas Maksimal Residu (BMR) 2-CE sebesar 85 ppm melalui Keputusan Kepala BPOM Nomor 229 Tahun 2022 tentang Pedoman Mitigasi Risiko Kesehatan Senyawa Etilen Oksida.

Dengan demikian, kadar 2-CE yang terdeteksi pada sampel mie instan di Taiwan (0,34 ppm) masih jauh di bawah BMR 2-CE di Indonesia dan di sejumlah negara lain, seperti Amerika dan Kanada.

Sebagai langkah antisipasi untuk melindungi kesehatan masyarakat BPOM telah melakukan beberapa hal, yaitu :

Menerbitkan Keputusan Kepala BPOM Nomor 229 Tahun 2022 tentang Pedoman Mitigasi Risiko Kesehatan Senyawa Etilen Oksida sebagai upaya pro aktif pemerintah memberikan perlindungan masyarakat dan acuan bagi pelaku usaha untuk segera melakukan mitigasi risiko.

Melakukan sosialisasi/ pelatihan secara berkala kepada asosiasi pelaku usaha dan eksportir produk pangan termasuk eksportir ke Taiwan, terkait dengan peraturan terbaru yang berlaku di negara tujuan ekspor. Dan Mengusulkan EtO dan 2-CE.

Sebelumnya walikota Bukitinggi Erman Safar melakukan himbauan kepada warga masyarakat agar tidak mengkonsumsi dan menjual mie dengan varian rasa ayam spesial tersebut, sampai ada informasi terkait dari BPOM.
(Adju)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *