Lampung Tengah//reformasiaktual.com–Sempat viral setelah sang istri, Hasimah (55) berkeliling jajakan rumah demi biaya pengobatan sang suami, akhirnya Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah melalui Camat Gunung Sugih, Kepala Kampung, dan Kepala Puskesmas Terbanggi Subing, menyambangi kediaman Maryono (58) warga RT.20/10 Dusun Karang Anyar, Kampung Terbanggi Agung yang didiagnosa mengidap kanker otak.
Dari keterangan Camat Gunung Sugih, Wagiyo yang menyebut bahwa, dari hasil koordinasi pihaknya bersama Kakam, dan Kepala Puskesmas Terbanggi Subing, dengan pihak keluarga Maryono, yang perlu untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
Di mana dari hasil sementara di Diagnosa pihak Rumah Sakit Yukum Medical Center, (RS YMC) beberapa hari lalu, yang menyarankan untuk merujuk Maryono ke Rumah Sakit Urip Sumoharjo, (RS US) Bandar Lampung.
“Untuk itu kita telah berkoordinasi dengan pihak keluarga yang bersangkutan. Dalam hal ini kehadiran kita mewakili Pemkab Lamteng, sebagai bagian dari dukungan moril, serta pendampingan, dan kita siap membantu khususnya berkas administrasi yang butuhkan pihak keluarga,” ujar Wagiyo, Sabtu (1/7/23).
Setelah pihaknya mendapatkan lnformasi, lanjut Wagiyo dan mendapat perintah langsung dari Bupati Lamteng, Musa Ahmad terkait ada salah satu warga Kampung Terbanggi Agung, Gunung Sugih yang menderita kanker otak yang membutuhkan biaya seperti yang viral di media, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak Kampung, dan Puskesmas setempat dengan menyambangi kediaman yang bersangkutan.
“Dari hasil pemeriksaan, hasil Laboratorium, dan Scanning yang bersangkutan dari RS YMC, kita telah berkoordinasi guna melengkapi berkas yang dibutuhkan yang bersangkutan, seperti BPJS, KTP, dan KK. Bahkan pihak Puskemas Terbanggi Subing siap memfasilitasi ambulans untuk mengantarkan yang bersangkutan ke RS Urip Sumoharjo secara gartis,” ungkap Wagiyo.
Diberitakan sebelumnya bahwa, penyakit tumor otak yang diderita Maryono (58) sempat viral dimedia, karena istri yang bersangkutan, Hasimah (55) sempat menjajakan rumahnya untuk biaya sang suami, baik kepada sanak family, tetangga maupun dengan cara berkeliling, dengan membawa karton bertuliskan “Dijual rumah segera, suami saya kritis dirumah, tolong”.
Dirinya sangat berharap ada pihak donatur, dermawan maupun pihak Pemerintah yang bisa memberikan bantuan, dan uluran tangan untuk pengobatan sang suami, yang saat ini tergeletak dirumah, sementara untuk penanganan pengobatan lebih lanjut dirinya dan pihak keluarga tidak memiliki biaya.
(Wahyu)
