KERINCI//reformasiaktual.com-tercium bau yang tak sedap keluar dari dinas Badan Pengelolaan Keuangan Dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kab Kerinci Jambi yang diduga sengaja melakukan pungli terhadap kontraktor sebesar 500 ribu disaat pengurusan pencairan 30% sampai dengan pencairan 100%.
Terciumnya Dugaan pungli tersebut berawal dari laporan salah satu oknum kontraktor yg nama nya minta dilindungi melalui media ini mengatakan,”sebenar nya kami para kontraktor sangat mengeluh dengan ulah para oknum dinas BPKPD Kerinci,soalnya setiap kali kami mengurus pencairan 30% sampai dengan 100% kami diharuskan untuk membayar uang 500 ribu kepada oknum pegawai BPKPD.
Kalau kami tidak mau membayar uang yang telah ditentukan pasti urusan kami diperlambat oleh ibuk kadis,malah pernah uang yang kami masukan didalam amplop tidak sesuai dengan yang sudah ditentukan kami dilempar dengan amplop itu sambil berkata,cuman itu yang kalian kasih sedangkan dana yang kalian urus ratusan juta kata kadis Nirmala,ungkap salah satu kontraktor kepada media ini Minggu yang lalu.
Dilanjut nya lagi,berapa uang yang harus kami keluarkan bila kami diberi paket, PUPR 15% atau dinas lain Kesehatan, pendidikan,BPBD itu mencapai sampai 25% sedangkan untuk BPKPD Kerinci dia mintak lagi sama kami,jadi maka nya berdampak kepada visik, tutup sumber.
Untuk membenarkan hal tersebut, awak media ini mencoba menanyakan hal tersebut kepada salah satu oknum pegawai BPKPD kab kerinci baru2 ini dia mengatakan,memang betul ada pungli dikantor kami,saya pernah melihat salah satu teman saya mintak uang sama rekanan kontraktor supaya dipercepat pengurusan pencairan nya,tapi setau saya itu suruhan ibuk kadis, tutup nya dengan singkat.
Nirmala Putri SE selaku kadis BPKPD Kab Kerinci sampai sekarang belum bisa ditemui, padahal awak media ini sudah berupaya untuk menemui kadis dikantor nya selalu tidak diberi izin oleh salah satu oknum pegawai yang sedang lagi menjaga, sehingga berita ini diturunkan awak media ini masih berusaha untuk menemui Nirmala untuk meminta hak jawab terkait dengan ada nya dugaan pungli dari bawahan nya.
(Arifin Korwil Jambi)
