Reformasiaktual.com//Kab.Selayar ( Sulsel ). Kepulauan Selayar
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Sulawesi Selatan, H Hery Sumiharto, SE, MEd saat dikonfirmasi via WhatsAppnya, Rabu (24/11/21) sekitar pukul 10.00 Wita seputar sikap dugaan arogansi Kepala Cabang Dinas Dikbud Wilayah VI Sulsel, Usman, S.Pd, MM berjanji akan segera menindaklanjuti sejumlah informasi termasuk viralnya pemberitaan dia dibeberapa media akhir-akhir ini. “Akan kami tindaklanjuti dengan melakukan investigasi terkait kasus dugaan pemukulan yang dilakukan terhadap salah seorang pengawas di Selayar. Kami juga akan menginformasikan kepada media ini jika tim investigasi sudah turun ke Selayar.” ungkapnya.
Sikap prihatin terhadap arogansi Usman bukan hanya muncul dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulsel akan tetapi juga dari instansi lain yang masih dalam lingkungan Pemerintah Propinsi (Pemprop) Sulsel. Sumber Reformasiaktual.com menyebutkan jika instansinya juga mengaku sangat prihatin dengan sikap dan prilaku oknum Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VI Sulsel. “Sungguh ngeri jika seorang panutan dan contoh sebagai pimpinan melakukan tindakan pemukulan. Itu sudah tindakan yang keterlaluan dan tidak bisa ditolerir lagi. Sebab ini bisa mencoreng dunia pendidikan di Sulsel khususnya.” pungkas dia.
“Siap-siap saja untuk dipanggil jika Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan ke Selayar untuk menghadiri Hari Jadi Selayar pada 29 Nopember pekan depan. Kami juga sudah banyak mendapatkan informasi yang akurat dan valid seputar sikap dan prilaku Usman terhadap staf, guru, kepala sekolah dan pengawas dijajarannya. Informasi penggantiannya pun sudah bukan menjadi rahasia lagi. Apalagi sudah banyak sekali laporan yang negatifnya masuk di Dinas Pendidikan. Bahkan kepada Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, ST juga sudah tercium.” kata sumber itu.
Sumber lain juga menyebutkan jika Kepala Cabdin Dikbud Wilayah VI Sulsel, Usman, S.Pd, MM pernah merobet-robet absen dikantornya. Hingga salah seorang kepala seksinya merasa tersinggung dan memukul meja hendak melawan Usman. Insiden inipun dilaporkan Usman ke Kepolisian Sektor (Polsek) Kota Benteng yang kemudian berlanjut ke Dinas Dikbud Sulsel hingga Inspetorat Sulsel turun ke Selayar melakukan investigasi.
Selain itu dengan sikap dan prilaku arogansinya sampai beberapa pegawai dijajarannya tidak diberi penilaian kinerja. Sehingga bagi mereka dinilai sangat menyulitkan dan menjadi beban bagi pegawai. Bahkan salah seorang tenaga honorer berhenti kerja hanya gara-gara sering dimarahi dan dibentak. Belum lagi insiden yang baru-baru ini terjadi di SMKN 3 Kelautan Selayar saat rapat Hari Guru Nasional pada Senin 15 Nopember pekan lalu dengan melakukan dugaan pemukulan terhadap Ketua Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS) Drs H Muh Fatri, M.IP.” ungkapnya seraya meminta untuk tidak disebutkan jati dirinya.
Ia juga mengutarakan bahwa ketika Hj Rosdiana Rustam (alm) menjabat sebagai Kepala Cabdin Dikbud Wilayah VI Sulsel para pengawas telah disiapkan meja kerja dikantor. Tetapi setelah kepemimpinan Usman kursi dan meja itu dialihfungsikan tanpa memberitahukan kepada pengawas. Pasca kejadian itu, kami sudah jarang lagi masuk akibat tidak adanya fasilitas yang disiapkan.” tutur sumber itu merasa kesal.
(M. Daeng Siudjung Nyulle)